webnovel

chapter 4

" nanti malam teman temanku akan datang, karena kondisimu mereka menyarankan untuk nongkrong di sini, biar aku bisa mengawasimu"kata william di sela sarapan pagi kami." bibi june tidak perlu menyiapkan makanan, mereka akan membawa makanan dan minuman sendiri, mereka sudah mengorder delivery"."aku boleh bergabung dengan teman temanmu, please!". mohonku. "sure" jawabnya singkat. " tapi jangan sampai melelahkanmu"."thank you!" seruku merangkul lehernya dan mencium pipinya girang.tindakanku yang tiba tiba membuatnya terkejut dan membeku."thank you ,, thank you,, you are the best" seruku kegirangan.william masih menatapku shock, " yeah whatever" katanya sambil menghusap bekas ciumanku di pipinya. aku tidak dapat menahan senyuman karena saking girangnya.

aku pikir kebahagiaan yang kurasakan akan bertahan lama, yang ada aku duduk terkucil di meja makan menjadi penonton interaksi william dan teman temannya.😥memang dia memperkenalkanku sebagai istrinya, tetapi tetap saja setelah itu dia mengabaikanku malah sibuk dengan teman temannya, dan yang mereka bicarakan pun masalah pekerjaan. apa tidak bosan selalu membahas pekerjaan.

"are you alright?" sapa marcus salah satu teman william tiba tiba."oh ...hai sorry aku melamun" balasku. " kau butuh sesuatu?" . " tidak... aku melihatmu bengong sendirian, aku mendatangimu hanya ingin memastikan kau baik baik saja"jelasnya sembari duduk diseberangku."kau baik sekali, thank you atas perhatianmu, but am good". "william beruntung punya istri secantik dirimu"puji marcus membuatku malu." thank you"."pantas saja william menyembunyikanmu dari kami. kami selalu memintanya untuk membawamu ke acara kantor biar kami mengenalnu, tapi dia menacuhkan permintaan kami, ternyata dia menyimpan bidadari" oke well kenapa rumahku terasa panas.

" hi,, sayang" sapa william muncul tiba tiba. dia membungkuk mengecup kepslaku,lenganya merangkul bahuku. wow tumben dia seperti ini ."you guys got some interesting topic to talk about".apa aku mendengar nada cemburu ?."no i just need more drink and melihat istrimu melamun jadi aku menhampirinya memastikan shes good" jawab marcus. butuh minum? tadi aku tanya katanya tidak butuh apapun.😥

"ah ... berhubung minggu ini ulang tahunku , kau harus mengajak istrimu ke pesta ku. why you hiding this gergouse lady here at your palace, kau seharusnya memamerkan istrimu"lanjut marcus. " pantas saja kau mau menikah , look at your wife. shes beutiful."oke aku mulai tidak nyaman.apa maksudnya dia bilang memamerkan aku, memangnya aku lukisan antik dan lagi mau menikah karena aku cantik kalau aku buruk rupa kenapa rupanya.😒" memang sih wanita wanita yang sering bersamamu cantik cantik dan sexy tapi istrimu ini cantik nya berbeda".ni orang minta di tampol. " well i leave you both here to return to others". kata marcus beranjak meninggalkan kami berdua."temanmu lucu" kataku setengah tertawa setelah marcus jauh dan tidak bisa mendengar pembicaraan kami , namun tawaku langsung lenyap melihat tatapan dingin william.ups apa aku salah ngomong.

"ku lihat kau menikmati kebersamaanmu bersama marcus,he is such a handsome guy right?"tudingnya."apa maksudmu?".tanyaku . " dengar katia,, tidak perlu mencari perhatian kepada teman temanku, mereka semua akan melahap dan memuntahkanmu dalam lima menit"

"siapa yang cari perhatian, temanmu yang menghampiriku karena kasihan melihat ku duduk sendiri, sementara suamiku sibuk meladeni teman teman nya sehingga dia lupa istrinya."tiba tiba suasana hening, semua teman teman william berhenti bicara dan menatap kami.sial. umpatku dalam hati. aku tidak sadar suaraku begitu kuat membuat semua orang dengar.

" just keep your attirude, and keep your voice down" bisiknya sambil mencengkram bahuku.

" excusme guys, istri ku lelah. dokter menyuruhnya untuk bedrest, jadi dia harus istirahat".apa? dia mengusirku.aku tidak percaya.

"ayo sayang!" ajaknya dengan nada lembut yang palsu sambil mengguringku meninggalkan teman teman nya menuju kamar tidur. bagaimana bisa dia mempermalukanku di depan teman temannya.

"lepaskan!" pekikku ketika tiba di kamar.saat aku menarik lenganku dari cengkeramannya saat itu pula william melepaskan lenganku membuatku terhuyung mundur hampir membuatku terjatuh. " oh.. shit!" umpatnya sambil dengan refleks meraihku."dont touch me!" pekikku menepis tangannya.

次の章へ