webnovel

chapter 2

silau cahaya membuatku memejamkan mata, kepalaku terasa sakit."katia".suara cemas bibi june memaksaku membuka mata."bibi june"gumamku. merasa asing dengan ruangan , membuatku memperhatikan seisi ruangan. "kita di rumah sakit". kata bibi june. "rumah sakit?"tanyaku masih bingung. "kau muntah muntah tadi malam dan pingsan. william membawamu ke rumah sakit". jelasnya dengan sabar. "william?"tanyaku sambil mencari sosoknya yang tidak ada .

"dia ke kantor untuk meeting, nanti dia kembali lagi,semalaman dia menjagamu dan tidak tidur"

"ada apa dengan ku?apa dokter sudah tau penyakit ku?" tanyaku."kau kemungkinan hamil, dokter sudah mengambil sample darah mu, hasilnya sebentar lagi akan keluar"

"hamil??"tanyaku shock tidak percaya. bibi june hanya mengangguk menatapku iba. mungkin dia kasihan karena dia tahu keadaan pernikahanku dan william.

"katia!"suara mama mertuaku membuat aku dan bibi june menoleh ke arah pintu ruang inap ku. wanita paruh baya yang sudah kuanggap ibu sendiri tergopoh gopoh menuju ranjang tempat aku berbaring, memeluk tubuh lemahku erat sambil menciumi wajahku. matanya berkaca kaca mencemaskan diriku.

"mama baru dengar tadi dari william dan langsung kemari".katanya sembari duduk di ranjangku.belaian tangannya membuatku berharap ibu ku masih hidup, walaupun aku tidak ingat kenangan bersamanya.hanya album foto lama yang kumiliki merupakan peninggalan ibuku.

"hei... sst..sst,jangan menangis."ucap mama penuh sayang sambil menyeka air mataku yang mengalir.

"selamat pagi" sapa dokter membuat mama berdiri dari ranjangku."pagi dokter".

pikiran ku kosong setelah mendengar berita kehamilanku dari dokter yang memeriksaku, aku tidak menyimak penjelasan panjang lebar.yang aku pikirkan how can i raise a child in this marrieage. he never at home always away for a working. anakku tidak akan dekat dengan ayahnya,apa william mau meluangkan waktu untuk anak kami.waktu untuk saja tidak ada , apalagi anakku.

"bibi june bereskan barang barang katia, sopir mark sudah menunggu, setelah iv katia di lepas kita bisa pulang"suara mama membuyarkan kemelut pikiranku

"pulang?"tanyakku. "iya sayang, pulang.dokter bilang kamu bisa pulang. mama sudah gsk sabar mau jadi nenek."

"tapi william?"tanyaku

"dia langsung pulang ke rumah kalian habis dari meeting to take a nap a little bit".

"jadi dia tidak tau kehamilanku?"

"tau dong, dokter nelpon dia langsung. dan mama juga sudah memberitahunya "

bagaimana bisa dia pulang sendiri setelah tahu kehamilanku,apa dia tidak suka?.bukankah seharusnya dia kembali ke rumah sakit agar kami bisa pulang bersama sama.apa dia memang tidak menyukaiku?ugh kepslaku jadi sakit lagi.

"sayang, kita sudah sampai di rumah" sentuhan mama di bahuku membangunkanku. semenjak mobil meluncur pulang dari rumah sakit aku tertidur sepanjang jalan. entah kenapa aku hanta ingin tidur, tubuhku terasa lelah padahal aku sudah tidur semalaman dan pagi ini, mungkin hormon kehamilanku membuatku seperti ini.

pintu mobil disisiku tiba tiba terbuka."wellcome home!!" seru william sambil meraih tubuhku kedalam gendongannya.

"aw.. kalian ini so sweet banget". ledek mama

"ah.. mama bisa aja"balas william sambil membetulkan posisi tubuhku agar lebih nyaman di gendonganny yang menimbulkan sedikit goncangan membuat kepalaku sakit."stop!! put me down". ringisku

mengabaikan permintaanku william membawaku ke kamar, setiap langkah kakinya menimbulkan goncangan yang membuat denyutan di kepaku menjadi jadi."william ..,pelan pelan . kepslaku!".ringisku.

"am sorry" dengan perlahan dia merebahkan tubuhku.

"stop moving around, you make me dizzy"lirihku,aku hanya ingin tidur."oke"

次の章へ