Dorian memandang ke arah salamander, kali ini dengan batin melihat lebih dekat. Panjangnya sekitar satu setengah meter, dengan kaki bercakar dan manik bermata hijau. Setiap cakarnya memiliki panjang sekitar setengah kaki dan terlihat sangat tajam. Salamander itu sedang mengamati dia selagi mengunyah ikannya.
"Bagaimana caraku untuk menyerap makhluk ini?" Dorian bertanya ke Ausra, penasaran.
"Dalam kondisi dirimu saat ini, sangat tidak mungkin bagimu untuk dapat menyerap makhluk apa pun tanpa bantuan Matriks Mantra Jiwa milikmu. Berkat karya Yang Terpuja, Matriks Mantra Jiwa-mu akan membantumu dalam penyerapan sebanyak 3 kali. Jika kau ingin menyerap makhluk ini, cukup perintahkanku dan aku akan membantumu." Suara dingin Ausra menjawab di kepala Dorian.
"Apa yang terjadi saat aku menyerapnya?" Dia bertanya kembali.
"Karena ini penyerapan pertamamu, tubuhmu saat ini yang tidak memiliki karakter akan mengambil banyak karakteristik dari penyerapan pertamamu." Jawab Ausra
"Apakah ada cara bagimu untuk memberikan daftar dari karakter tersebut untukku?" Dorian berkata, mulai menyusun rencana. Dia merasa semangat dengan mempertimbangkan kemungkinannya.
Keterkejutan akan meninggal dan terlahir kembali dalam dunia baru yang aneh, dalam tubuh yang aneh, bukanlah hal yang Dorian belum bisa atasi. Tetapi bagaimanapun juga dia mulai beradaptasi. Berhadapan dengan situasi dan masalah yang tidak terduga bukanlah hal yang mampu dia lakukan. Selama dia bisa menjauhkan diri dari masalah dan fokus pada saat ini, dia bisa mengatasi keterkejutannya nanti.
Dia akan mencari tahu cara untuk bisa kembali ke rumahnya, jika dia bisa melakukannya, nanti.
"Tidak, tidak saat ini. Matriks Mantra Jiwa-mu berada di tingkat yang terlalu rendah, Jiwa-mu tidak akan sanggup menanggung tekanannya." Suara dingin merespon kembali.
"Eh, jadi lakukan atau lewatkan?" Dia bergumam, melihat lagi ke arah salamander. Dia mengangkat bahunya, "Yah, itu lebih baik daripada ikan, dan semakin cepat aku tidak berbentuk gumpalan maka, semakin baik." Keamanan untuk pribadinya sendiri sangat penting sekarang. Dia dapat mengatakan bahwa bentuk aslinya yang sekarang sangat lemah.
"Ausra, bantu aku untuk menyerap salamander itu." Perintahnya.
"Siap." Suara dingin Ausra menjawab. Segera, manik emas di dalam Dorian melintas dengan cerah. Simbol-simbol yang saling terhubung satu sama lain mulai berderu dan bergetar, dan seberkas cahaya putih yang kuat melintas keluar dari tubuh Dorian.
WUSH
Dalam waktu kurang dari sedetik cahaya menyinari di udara dan menghantam ke dalam sisik hijau salamander. Bahkan sebelum makhluk itu sempat mencatat serangannya, dia sudah mati. Sinar cahaya menghilang ke dada salamander saat jatuh ke tanah, matanya tampak tak bernyawa.
Sesaat kemudian bangkai salamander tiba-tiba terbang ke arah Dorian. Salamander itu melayang di udara seperti kapal berjalan di air, menghempaskan ke tubuh Dorian dengan bunyi keras.
Dorian menerima semuanya dalam sepersekian detik, terkejut dengan kecepatan serangan yang memancar dalam dirinya. Dalam sepersekian detik dia memerintahkan Ausra untuk membantunya, salamander itu telah mati.
"Target kembali. Memulai penyerapan." Suara Ausra menyadarkan Dorian dari pingsannya ketika cahaya putih sekali lagi mulai memancar dari manik emas. Kilatan cahaya yang memancar menutupi tubuh Dorian dan tubuh Salamander, dan tiba-tiba, dunia di sekitar Dorian berubah menjadi pemandangan penuh dengan kabut putih.
"Ini Ruang Evolusi-mu." Bola cahaya kecil muncul di dalam lingkungan kabut putih, mengambang di depan Dorian. Dia menatapnya sejenak, dan kemudian menatap sekitar lingkungan, sedikit bingung.
"Ausra? Itu kamu?" Dia bertanya. Daerah di sekitarnya terasa seperti laut yang sejuk dan berkabut. Dia merasa dirinya santai dan nyaman hanya dengan mengambang di sini. Anehnya dia tidak bisa merasakan tubuhnya, bahkan bentuk gumpalan yang dia miliki saat ini.
"Ya" Bola cahaya itu menjawab, dan kemudian melanjutkan, "Kau telah berhasil melakukan penyerapan jenis Salamander Merah. Ini sumber asal usul karakter:
-Sumber Garis Keturunan-
74% Salamander Merah
18% Ular Purba Hutan
6% Kadal Berongga (Rendah)
1% Naga Myyr (Rendah)
1% berbagai garis keturunan yang terlalu kecil untuk diukur
"Sebagian besar adalah Salamander Merah? Lalu kenapa dia memiliki sisik hijau?" Dia bertanya. Angka-angka yang dibacakan bola cahaya muncul di benaknya, bersamaan dengan bagan yang mencantumkan berbagai atribut tentang salamander yang baru saja diserapnya.
"Naga Myyr adalah makhluk yang terkenal dengan sisik hijau berkilau. Salamander ini memiliki versi yang sangat terdegradasi dari garis keturunan Naga Myyr yang mengalir melalui nadinya, cukup untuk memungkinkannya mendapatkan beberapa karakter utama yang sangat kecil. Dalam kasus ini, sisik hijau dari Naga Myyr."
"Aku mengerti. Lalu apa sekarang?" Dorian bertanya, tidak yakin.
"Setelah dirimu menyerap suatu makhluk, kau memiliki kemampuan untuk menggabungkan, memisahkan dan menarik garis keturunannya. Untuk Berevolusi menjadi makhluk khusus, kau akan membutuhkan jumlah yang cukup dari garis keturunan itu supaya Matriks Mantra Jiwa-mu dapat bekerja. Selagi kau Berevolusi, itu memungkinkan untuk mencampur garis keturunan atau menyerap kemampuan dari garis keturunan yang lain untuk menciptakan garis keturunan yang lebih sempurna." lanjut Ausra,
"Kau juga dapat menyerap energi terpendam dari berbagai Matriks Mantra Jiwa makhluk yang sudah mati, dan menggunakan itu untuk lebih lanjut kedepannya dan mempercepat evolusimu."
"Tujuan karya Yang Terpuja hanya untuk menciptakan makhluk yang sempurna. Dari miliaran hewan dan makhluk yang telah ia teliti, Yang Terpuja tidak yakin mana yang benar-benar paling kuat. Misi semua anak-anaknya adalah untuk tumbuh dan berevolusi, dan membuktikan dengan kekuatan semata-mata organisme apa yang sempurna itu."
"Oke, oke. Jadi aku bisa menyerap garis keturunan Salamander Merah, bukan? Lalu apa maksudmu dengan memisahkan garis keturunan?" dia membalas kembali.
"Ada banyak garis keturunan untuk makhluk hidup di 30.000 dunia yang tak terhitung jumlahnya. Kekuatan makhluk dan pertumbuhan di masa depan paling utama ditentukan oleh garis keturunan makhluk itu. Sebagian besar makhluk dibatasi dalam pertumbuhan atau kekuatannya oleh garis keturunan mereka, suatu aspek yang disebut garis keturunan belenggu. Untuk melewati ini diperlukan seseorang untuk mengevolusikan garis keturunan mereka, dimana sangat sulit bagi makhluk normal." Ausra melanjutkan,
"Kau memiliki kemampuan untuk menyerap semua garis keturunan target, atau hanya sebagian saja. Menyerap garis keturunan yang berbeda akan memberikanmu kemampuan dan kekuatan yang berbeda, dan mengubah susunan bentuk fisikmu."
Dorian melihat kembali perincian di benaknya, melihat statistik salamander itu. Kabut putih mengiringi di latar belakang, membuat daerah tersebut terasa halus
"Garis keturunan siapa disini yang terkuat? Apakah dari Naga Myyr?" Apapun itu yang namanya Naga pasti kuat pemikirannya.
"Dalam hal potensi keseluruhan, ya. Namun, garis keturunan ini sangat rendah." Ausra merespons.
"Oh. Apakah itu artinya kau tidak dapat menyerapya? Atau, sebaliknya, aku tidak dapat menyerapnya?" balas Dorian
"Tidak, hal itu mungkin menggunakan Matriks Mantra Jiwa-mu untuk memperbaiki bagian yang rusak dari garis keturunan rendah. Namun, kau akan membutuhkan jumlah yang lebih besar dari garis keturunan Naga Myyr jika kamu ingin berevolusi menggunakan itu. Matriks Mantra Jiwa-mu mencatat semua penelitian Yang Terpuja, tetapi itu tidak dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan." jelas Ausra, membantunya memahami.
"Baik. Lalu, apa yang kau rekomendasikan kepadaku sekarang, Ausra?" Tanyanya, memikirkan dengan baik.
"Yang Terpuja percaya bahwa menciptakan organisme yang sempurna akan membutuhkan campuran garis keturunan, menciptakan binatang campuran yang bahkan mungkin tidak diketahui oleh Yang Terpuja. Garis keturunan yang kau miliki untukmu saat ini, bagaimanapun, terlalu lemah untuk mempertahankan campuran yang kuat. Selain itu, Jiwa-mu terlalu lemah untuk mempertahankan bentuk fisik segala jenis binatang campuran yang kuat, apalagi binatang yang kuat dan normal."
Dorian mengangguk, sambil mengelus dagunya. Ini Rumit. Dia melanjutkan, menanyakan pertanyaan yang telah menganggunya.
"Apakah tidak ada garis keturunan yang sudah tersimpan dalam matriksku? Jika kau memiliki semua informasi ini, mengapa tidak Raja Dewa Kelly atau siapa pun yang menyimpan garis keturunan di dalamnya?" Dia mengerutkan kening.
"Raja Dewa Yukeli adalah nama Yang Terpuja," suara Matrix Genie sedikit mencela, "Dan Yang Terpuja hidup di Alam Ilahi, di atas 30.000 dunia. Ketika Dia menciptakan Anak-anak, satu-satunya keinginannya adalah agar makhluk yang sempurna muncul. Anak Sulung dari kawanan-Nya, Dia memutuskan akan berdiri sendiri, Berevolusi dari kesempatan."
Dorian mempertimbangkan kata-kata Ausra sejenak. Asal-usulnya untuk berada di sini tampak sedikit lebih rumit daripada yang dia pikirkan sebelumnya. Bagaimanapun, dia harus fokus pada masa sekarang.
"Baiklah. Kalau begitu mari kita mulai dengan garis keturunan Salamander Merah, karena kita memiliki sebagian besar darinya."
"Siap" Balas Ausra.
Segera, daerah berkabut di sekitar Dorian mulai bercahaya memerah. Beberapa kata muncul di benaknya.
-Menyerap garis keturunan Salamander Merah-
Dalam beberapa saat, garis keturunan sepenuhnya terserap. Suatu kumpulan kata-kata baru muncul sebelum Dorian mengganti kumpulan sebelumnya.
- Garis keturunan Salamander Merah berhasil diserap -
- Tahap pertumbuhan: (3/5) Anak Muda -
Dorian melihat ke angkanya, bertanya,
"Tahap Pertumbuhan? Tepatnya, apa maksudnya?"
"Jumlah darah Salamander Merah yang kau serap, dikombinasikan dengan energi dalam Matriks Mantra Jiwa, tidak cukup untuk memungkinkanmu mencapai kesempurnaan yang penuh. Serap energi makhluk lain untuk mengembangkan kesempurnaan bentuk fisikmu."
Selagi Ausra berbicara, Kumpulan kata-kata baru muncul di depan Dorian
- Rekonstruksi Tubuh sedang berlangsung -
- Rekronstruksi Tubuh selesai. Mentransfer dari ruang pengembangan -
Sepersekian detik kemudian, daerah berkabut di sekitar Dorian menghilang, dan dia menemukan dirinya kembali di luar, di tengah-tengah tanah berbatu. Dunia di sekitarnya goyah sebentar saat pandangannya mulai stabil.
Dorian berkedip, terkejut oleh perubahan mendadak itu.
"Tunggu sebentar. Aku berkedip!" Dorian berteriak saat dia melihat ke bawah. Dua cakar bersisik merah menyambutnya, beberapa inci panjangnya. Sepasang lengan merah pendek dan gemuk terhubung ke cakar, hingga tubuhnya yang kuat. Wujudnya yang gumpalan sudah sepenuhnya digantikan oleh Salamander Merah sedikit lebih panjang dari satu meter.
"Itu berhasil!" Dia tersenyum, atau mencoba. Wajah kadalnya tidak cocok dengan ekspresi manusia.
Dorian mengambil langkah ke depan, menikmati perasaan bergerak. Dia merasakan kenyamanan yang kuat saat dia bergerak, mengejutkannya selama beberapa detik. Perlu beberapa saat baginya untuk menyadari bahwa perasaan aneh datang dari sinar matahari di atas. Dia melenturkan tangannya, merasakan otot-otot berdesir di bawah sisiknya.
Itu adalah perasaan aneh, hampir membingungkan untuk mengendalikan binatang. Namun, itu juga terasa sangat alami, gerakan dan kontrol dirinya sebagai hal yang biasa.
"Ini hangat... Ausra, apa karakter atau aspek khusus Salamander Merah?" Dia bertanya.
"Salamander Merah adalah omnivora, dengan makanan daging dan tanaman atau buah. Mereka memiliki afinitas kecil terhadap api. Mengumpulkan energi dari sinar matahari adalah metode unik yang dapat digunakan Salamander Merah sebagai pengganti makanan. Mereka tidak memiliki kemampuan bawaan. Mereka memiliki penglihatan yang baik berguna dalam menangkap mangsa." Suara Ausra dingin di kepalanya.
"Baik." Dia bergumam, mengalihkan perhatiannya ke sekelilingnya. Dia sekarang bisa melihat dunia dengan lebih rinci daripada yang bisa dia lakukan sebagai gumpalan.
Daerah bebatuan dirinya berada ternyata sebenarnya adalah sisi dari gunung bebatuan yang besar. Salamander merah memiliki penglihatan yang sangat jernih, memungkinkan dia untuk melihat segalanya hingga ke ujung atas pohon bergerigi. Hutan bertumbuh mengelilingi gunung, menciptakan garis pepohonan yang lebat. Dorian berada tepat di sebelah garis pepohonan, yang awalnya dikira sebagai tanah terbuka.
Di belakangnya, dia mendengar geraman samar dan raungan binatang dan binatang buas bergerak melalui hutan. Raungan yang sangat keras membuatnya memutarkan kepalanya ke arah puncak gunung.
Seekor macan tutul besar, hitam dan putih baru saja muncul di puncak, mengeluarkan raungan yang sangat keras. Macan itu memiliki panjang dua belas meter dan tinggi beberapa meter, makhluk besar yang sebenarnya memancarkan bahaya. Saat meraung, seekor makhluk besar seperti burung tiba-tiba melayang turun dari langit jauh di atas, bergerak begitu cepat hingga menjadi kabur bahkan dalam penglihatan Dorian. Dua makhluk raksasa beradu di atas gunung, mengirimkan ledakan batu dan debu.
"Di mana aku sekarang..." Dia bergumam ketika dia mengambil beberapa langkah mundur. Hujan batu dari puncak gunung mulai runtuh, beberapa menuju ke arah Dorian.
"Oh tidak." Tanpa berpikir dua kali, Dorian berbalik dan berlari ke pepohonan.