Xi Xiaye hanya menatap ke depan, terdiam fokus memegang kemudi, wajah kecilnya yang tenang namun tampak agak pucat. Beberapa saat setelah itu, jari-jari Mu Yuchen menegang dan dengan sengap memegang tangan Xi Xiaye.
Terbatuk, Mu Yuchen mengambil tisu untuk menutupi mulutnya. Mengabil nafas dalam-dalam, tiba-tiba Mu Yuchen berkata dengan lembut, "Ada beberapa hal yang tabu untuk dibawa ke keluarga Mu. Tidak ada yang pernah menyebut nama Bibi selama ini. Semua orang merasa bahwa waktu dapat menyembuhkan semua kesedihan ini."
Saat Mu Yuchen mengatakan ini, ada senyum tipis di bibirnya. Lalu berbalik memandang pohon dedalu hijau yang mereka tinggalkan tadi dan berkata dengan ringan, "Kadangkala ada beberapa hal yang ingin kita lupakan, namun entah kenapa itu sulit, terutama saat kita sudah pernah mengalaminya secara pribadi ..."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください