London menatap L seolah tidak sadar bahwa gadis itu sangat shock mendengar suara penyanyi idolanya di ujung telepon.
"Kau kenapa?" tanyanya keheranan.
L hanya bisa menggeleng-geleng, masih tidak sanggup bersuara.
"Hm... baiklah, nanti aku hubungi lagi ya, Bibi. Istriku sepertinya tersedak, Aku ambilkan dia minum dulu."
Billie Yves hanya tertawa dan mengiyakan. "Oke. Kau tolonglah dia dulu. Nanti kalau sudah pasti dengan tanggal dan hari yang tepat, aku akan datang. Sampai jumpa."
"Terima kasih, Bibi. Sampai jumpa."
Setelah London menutup teleponnya, perlu waktu lima menit bagi L untuk menenangkan diri baru ia dapat berkata-kata dengan normal.
"Bagaimana bisa kau memanggil Billie Yves Bibi? Kalian terdengar akrab sekali!" cetus L. "Dan... dan... beliau itu, bukankah sudah lama sekali pensiun? Tidak ada yang tahu kemana beliau mengasingkan diri..."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください