"Syukur deh kalo tuh orang udah pergi. Kayak gak punya rumah aja, main nginap segala di tempat orang. Udah gitu, main peluk-peluk segala lagi. Di kira gue bantal peluk?"
Lena terus saja mengomel sejak dia keluar dari kamar mandi dan tidak menemukan sosok dari pria gila yang sudah membuat mood nya sedikit berantakan pagi ini.
Tapi sialnya, pria itu sangat tampan.
"Ngapain gue malah ngebayangin pelukan nya dia sih?" Tanya Lena sambil bergidik ngeri saat ingatannya kembali ke beberapa menit yang lalu saat dirinya berada dalam pelukan hangat dan nyaman milik pria gila itu.
Pasti perut nya kotak-kotak gitu. Guman Lena
Plak...
Lena memukul kepalanya. Dirinya tidak sadar dengan apa yang di gumankannya barusan.
"Dasar mulut gak bisa di ajak kompromi." Lena memukul pelan mulutnya.
Wanita itu memang...
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください