webnovel

Sosok Baru

Tepat di hadapan ayahnya, adam langsung membungkuk dan berkata.

"Maaf aku hampir terlambat. Tapi semua baik-baik saja karena aku tiba lebih dulu di banding mereka".

Adam langsung berbicara tanpa mendengarkan apa yang akan ayahnya katakan. Dia seperti sudah menebak apa yang ayahnya ucapkan padanya.

"Kamu ini, sekarang ayo kita datangi mereka semua dan ayah akan segera mengenalkan kamu secara resmi pada malam ini. Jadi sudah kamu persiapkan semuanya apa yang akan kamu katakan di atas panggung nanti?".

Pak gunawan berusaha menahan semua pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada adam karena acara pesta akan segera di mulai.

Adam dan Pak gunawan berjalan menuju meja yang telah di persiapkan untuk para tamu VVIP dan terdapat disana satu orang penting yang sedang duduk menghadap ke panggung dengan kepala yang terangkat ke atas menandakan kepercayaan dirinya yang sangat tinggi dan wibawa yang amat terpancar dalam wajahnya.

"Mr Henry,,,,, selamat datang dalam acara pesta malam ini".

Kemudian pak gunawan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan orang yang ternyata Direktur Komisaris dari PT. Anggara Grand Property dimana Mr. Henry ini anak dari pemilik utama perusahaan yang di kelola oleh pak gunawan di indonesia.

Pemilik utama dari perusahaan itu sendiri adalah Ny. Amelia tan Anggara yang merupakan Nenek dari Bayu Putra Anggara sahabat dekat kinan.

Bayu sendiri memiliki posisi yang paling penting dalam berjalannya perusahaan itu selama ini. Bayu Putra Anggara anak keturunan Singapura-Indonesia yang diberi nama langsung oleh ibunya yang merupakan asli orang Bandung, dia adalah CEO dari PT. Anggara Grand Property.

Setelah pak gunawan berjabat tangan dan mengucapkan salam kepada Mr. Henry segera adam mengulurkan tangannya untuk juga berjabat tangan dengan Komisaris direktur itu yang tidak lain adalah ayah dari Bayu, lelaki yang sangat adam benci karena terlalu dekat dengan kinan.

"Ini Putra saya yang sekarang menjabat sebagai General manager disini, dia telah lulus dari seleksi bersama dengan petinggi lain dan saya sudah pernah katakan soal rencana pengangkatannya kepada Mr. Henry saat rapat terakhir kita akhir bulan kemarin".

Pak Gunawan mengenalkan secara langsung siapa yang bertanggung jawab membantunya sekarang untuk semua urusannya di indonesia.

Karena usaha properti yang dimiliki Mr. Henry bukan hanya ada di Indonesia tapi juga ada di beberapa negara lain.

Dan Pak gunawan merupakan pemegang saham terbesar untuk wilayah di Indonesia dalam hal properti milik Mr.Henry.

Itu mengapa dia memiliki hak untuk mempromosikan seseorang menjabat dalam posisi tertentu, semua harus melalui persetujuannya jika itu berkaitan dengan kebijakan perusahaan yang berada di indonesia.

"Sepertinya dia lebih muda dari usia putraku, aku pikir mereka seusia saat kamu bilang dia sedang study di luar negri, jadi mungkin mereka akan mudah untuk saling berdiskusi masalah pekerjaan, tapi sepertinya putramu lebih muda dan lebih tangguh dari putraku".

Mr. Henry mencairkan suasana yang awalnya sangat formal menjadi ringan dengan kata-katanya yang sangat santai dan kekeluargaan, dia tidak membahas soal bisnis tetapi membicarakan putranya dan juga putra rekannya yang tidak lain adalah adam putra dari pak gunawan dengan tersenyum hangat kepada adam.

Membuat adam menjadi lebih relax dan tersenyum setelah melihat seorang Komisaris presiden memberikan senyuman padanya.

"Ternyata dia tidak setegang ayahku, wajahnya yang sangat berwibawa membuat orang segan saat melihatnya, namun setelah mendengar dia berbicara, orang akan di buat nyaman menyimaknya".

Adam berbicara dalam hatinya karena sangat kagum dengan keramahan dan sikap santai yang di tampilkan dari komisaris presiden yang sangat ayahnya hormati.

Tak lama acara di mulai. MC acara sudah berbicara di atas panggung dan semua prosesi opening sudah digelar.

Saatnya adam untuk naik ke atas panggung memberikan sambutannya karena telah resmi di angkat menjadi general manager tepat saat pembukaan kantor baru PT.Anggara Grand Property di indonesia.

Sebelumnya kantor pusat untuk wilayah indonesia ini masih menginduk pada perusahaan pusat di singapura. Dan pak gunawan selama ini bekerja dengan gedung yang masih di gabung dengan cabang perusahaan PT.Anggara Grand Property yang lain.

Mr. Henry memiliki bisnis yang bergerak bukan hanya dalam bidang property tetapi juga dalam bidang lain seperti Stasiun Televisi, dan juga Ekspor Impor.

Dan pak gunakan melimpahkan semua sahamnya dalam bisnis property yang selama ini masih di gabung dengan manajemen Stasiun Televisi di indonesia milik PT.Anggara grand property.

Namun setelah beberapa tahun terakhir karena bisnis property semakin meroket, akhirnya manajemen semua yang berkaitan dengan property di pindah alihkan menjadi perusahaan yang berdiri sendiri diluar manajemen gedung stasiun televisi yang juga masih milik Mr. Henry itu.

Kinan yang duduk di kursi jauh dari jangkaun para VVIP melihat ke arah panggung dimana adam dengan sangat gagah dan berani berbicara di depan orang-orang penting disana.

"Dia benar-benar berubah, dia sangat ingin membuktikan dirinya pada semua orang bahwa dia bukan lagi adam yang dulu. Aku bangga padamu".

Kinan berbicara pada dirinya sendiri saat menatap kekasihnya yang percaya diri berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan bisnis yang sama sekali tidak dimengerti oleh kinan yang hanya seorang anak sastra dan bercita-cita menjadi penulis.

Sangat jauh berbeda dunia adam dan kinan, semuanya bisa terlihat disana olehnya. Adam yang sangat mencintai dunia bisnisnya meskipun itu berawal dari paksaan orang tuanya namun semakin lama dunia bisnis telah menjadi bagian dalam jiwanya.

Kinan yang hanya seorang anak pemilik toko kue dikota bandung dan bercita-cita menjadi seorang penulis yang tidak akan sehebat pembisnis seperti adam dan ayahnya.

Tepuk tangan bergemuruh di dalam ruangan pesta, membuat kinan kembali pada realita saat itu. Semua orang berdiri menyambut datangnya orang baru dalam perusahaan mereka yang tidak lain seorang General manager yaitu Adam, putra dari Direktur utama PT.Anggata grand property di indonesia Pak gunawan.

Adam turun dari panggung dan berjabat tangan dengan semua orang-orang penting disana.

Dari kejauhan kinan terus melihat ke arah adam. dan begitu juga sebaliknya, adam yang matanya terus mencari-cari dimana kinan saat itu menjadi sangat terburu- uru saat moment jabat tangan berlangsung.

Pak Gunawan menyadari gelagat anaknya yang dari tadi menengok ke sana kemari sedangkan posisi dia saat ini di kelilingi banyak orang yang sangat di hormati oleh pak gunawan. Tapi apa yang di lakukan Putranya, dia terus saja sibuk mencari gadis yang tidak penting itu di pesta.

"Klara, lekas kamu bawa wanita itu pergi, jangan sampai adam mengenalkan wanita itu ke hadapan orang banyak. Aku tidak mempersiapkan untuk hal-hal semacam itu sekarang".

Klara segera menuruti perintah pak gunawan dan segera pergi dari sana untuk mencari kinan.

Kinan yang duduk di kursi tamu umum sedang terdiam menatap ponselnya. dia sedang membaca pesan dari bayu saat itu yang menanyakan kinan sedang ada dimana.

Saat klara melihat kinan segera ia mendekat dan mengajaknya ke sudut kerumunan, tidak begitu banyak orang yang melihat mereka berdua disana.

Adam menyaksikan saat klara meraih lengan kinan dan membawanya. Namun karena terlalu banyak orang dan juga dia terus saja disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan dari orang-orang yang sedang bersamanya saat itu termasuk juga ayahnya yang terus saja menempel pada dirinya sekaan tidak akan melepaskan adam dari perbincangan penting disana.

"Ayah, aku mohon ijinkan aku pergi sebentar, aku hanya harus mengecek beberapa hal, sebentar saja aku mohon"

Adam berbisik kepada ayahnya, dan membuat suasana di meja mereka saat ini sedikit berubah, karena yang adam lakukan sama sekali tidak sopan karena berbisik di depan banyak orang dan dalam perbincangan yang sangat penting disana.

"ah maaf, kami hanya membicarakan soal rencananya yang ingin merenovasi ulang proyek kita yang berada di makasar, dia masih belum terbiasa berkumpul dengan para kita tetua di dunia bisnis ini".

Pak gunawan mengalihkan pembicaraan dalam meja itu, dia tidak menggubris apa yang baru saja dikatakan oleh putranya.

次の章へ