Langit berwarna nila terlihat suci, dan tanahnya bagaikan lautan giok.
Tanah di sini sangat subur. Tanaman-tanaman air bertumbuh dengan lebat hingga mencapai lutut seorang pria.
Inilah Yu Tian yang terkenal di Dataran Utara, dengan reputasi sebagai salah satu tanah penggembalaan terbesar. Kini, orang-orang berkumpul di sini dengan spanduk mereka yang bergoyang tertiup angin.
Perkumpulan pahlawan Yu Tian telah berlangsung selama setengah bulan.
Di minggu pertama, setiap suku meneriakkan slogan masing-masing hingga menimbulkan keributan dan gangguan. Namun, akhirnya, semua pasukan mulai bergabung dengan berbagai aliansi. Sekarang, hanya dua pasukan terkuat yang tersisa.
Di satu sisi, ada Li Wen Wu dari suku Liu. Di sisi lain, ada Hei Lou Lan dari suku Hei.
Saat ini, kedua kubu menghadapi satu sama lain dengan gagah berani.
Di tengah kerumunan, dibangun sebuah arena pertarungan yang luas.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください