Bab 94: Kekuatan yang Terhenti Secara Tiba-Tiba
"Aku menemukan tim si ular sakit di depan. Saat ini mereka sedang bertarung dengan hewan buas berukuran besar." Kata Chi She lagi dengan lebih spesifik.
"Bagaimana situasinya?" Chi Shan mengerutkan kening.
"Tidak ada kesalahan," Chi She terus menjulurkan dan memasukkan lidah ularnya berkali-kali, "Ular piton merah lahar milik Jiao San hanya ada satu di seluruh desa. Sekarang mereka sedang melawan… raja babi hutan!"
Ekspresi semua anggota langsung berubah.
"Raja babi hutan… Kalau aku ingin menggabungkan Gu, aku butuh taring babi hutan. Dan taring milik raja babi hutan-lah yang paling sesuai." Hati Fang Yuan terasa kacau – karena dari awal dia sudah berniat untuk membunuh raja babi hutan.
"Si raja babi hutan yang itu?" Gu Master wanita berambut biru laut menaikkan kedua alisnya.
"Tidak ada lagi babi hutan yang lain. Tapi tim si ular sakit terlalu serakah – mereka pikir mereka bisa mengalahkan raja babi hutan sendirian." Sang Gu Master tua mencemooh.
Jika Pak Tua Wang saja bisa memahami kondisi gunung seorang diri, para Gu Master Tingkat dua yang selalu menjelajahi Gunung Qing Mao pasti lebih paham akan hal ini. Mereka punya alasan tersendiri mengapa mereka tidak membunuh raja babi hutan.
Chi Shan berpikir, lalu berkata, "Bantulah mereka."
"Hehe, aku khawatir mereka tidak akan menyukainya." Si Gu Master tua tertawa dingin.
"Meskipun kita tidak membantu mereka, kita masih harus mengirim seseorang ke sana, bukan?" Chi Cheng menatap Fang Yuan dengan nada tidak senang.
Seluruh anggota tim menoleh ke kiri.
Meskipun Chi Shan dan yang lainnya tidak menyukai Gu Yue Jiao San, mereka akan bekerja sama sebagai sesama anggota klan dalam menghadapi musuh dari luar.
Inilah kekompakan dari sebuah klan di dunia ini.
Hanya dengan kekompakan inilah, sebuah klan berusia seratus tahun bisa terus bertahan hingga ribuan tahun.
Semua bergerak melewati hutan yang gelap menuju dataran rendah.
Keempat Gu Master dari tim si ular sakit sedang mengelilingi raja babi hutan dan terus menyerangnya.
Di tengah, si raja babi hutan yang berukuran seperti gajah sedang bertarung melawan seekor ular piton merah yang panjang dan kurus.
Ular raksasa memiliki bebatuan merah tua di sekujur tubuhnya; dan suhu tubuhnya sangat tinggi. Ia bagaikan sebuah rantai tebal yang membelit si raja babi hutan.
Raja babi hutan menjerit penuh amarah. Ia terus berguling di tanah. Taringnya yang seputih salju menusuk kegelapan langit dan membentuk cahaya.
Tubuh babi dipenuhi luka-luka berukuran besar dan kecil; dan ekornya telah patah. Ketika ia membalikkan tubuhnya, luka-luka merah yang baru pun terlihat. Luka itu muncul akibat gesekan kulit ular piton yang terlampau panas mengenai tubuhnya.
Tim Chi Shan tidak mendekat, namun mereka hanya mengawasi dari kejauhan.
Setelah melihat beberapa saat, si Gu Master tua langsung tercerahkan, "Berani juga si ular sakit itu. Kelihatannya si raja babi hutan sudah terluka. Ck, dia hanya melawan hewan yang sudah lemah. Si sialan itu hanya beruntung saja."
"Apa menurut kalian, tubuh si raja babi hutan mengandung Gu Babi Hitam?" Chi Cheng bertanya dengan mata berbinar.
Fang Yuan terus menyaksikan pertarungan dengan wajah datar.
Di saat itulah, Jiao San dan anggotanya sadar bahwa mereka sedang diamati. Seketika Gu Yue Kong Jing – yang berada paling jauh dari si raja babi hutan – langsung meninggalkan pertarungan dan berlari ke arah tim Chi Shan.
"Oh, Tuan Chi Shan. Tidak ada masalah sekarang; kami bisa mengatasinya. Ada banyak kumpulan hewan buas di depan. Mereka butuh bantuan anda sekalian." Kata Kong Jing.
"Hmph, apa maksudmu kau bisa mengatasinya? Jelas-jelas kau berbohong; aku bisa melihat bahwa ular piton itu tidak akan bertahan lama." Sang Gu Master tua yang berpengalaman telah melihat situasi yang sebenarnya.
"Kau hanya takut tim kami ingin meminta imbalan setelah membantu kalian," Gu Master wanita berambut biru laut langsung mengetahui maksud Jiao San dan kroninya.
"Raja babi hutan itu milikmu," sahut Chi Shan sambil menatap si Gu Master tua.
Sang Gu Master tua mendengus, namun ia segera membungkuk dan memuntahkan jaring laba-laba putih yang lengket.
Jaring itu semakin melebar dan menyebar di udara; lalu memerangkap si raja babi hutan.
Makhluk itu terus meronta sekuat tenaga. Ia berhasil merobek benang demi benang, namun tak bisa langsung terbebas.
Di saat inilah, Jiao San seketika menyuruh ular piton merah untuk mundur. Lalu, mereka menyembuhkan ular tersebut dengan bantuan si Gu Master perempuan yang merupakan seorang penyembuh di dalam tim.
Pertarungan tadi mengakibatkan tubuh si ular mulai retak. Kini retakan-retakan telah mengecil dan menghilang.
"Fang Yuan, kau harus kembali. Kau masih ingin bergantung pada tim kami?" Chi Cheng berkata dengan nada jengkel.
Fang Yuan berjalan meninggalkan Chi Shan dari belakang.
Gu Yue Kong Jing sama sekali tidak melihat Fang Yuan karena tertutup tubuh Chi Shan yang besar. Begitu Kong Jing melihatnya, ekspresinya langsung berubah aneh.
Jiao San langsung terlihat gembira begitu melihat Fang Yuan, "Fang Yuan, akhirnya kau di sini! Cepat, jaring laba-laba tidak akan bertahan lama. Kau punya kekuatan yang besar; jadi tolong tahan raja babi hutan. Kami butuh waktu untuk menyembuhkan si ular piton merah lahar."
Tanpa Gu pelindung dan hanya dengan level kultivasi tingkat satu, risikonya sangat besar jika ia mendekati si raja babi hutan.
Chi Shan menatap Fang Yuan dan berkata, "Pergilah."
Begitu berkata demikian, ia langsung melangkah pergi meninggalkan tempat.
Chi Shan menepati janjinya; meskipun raja babi hutan sangat berharga, ia tetap berbelok dan pergi tanpa ragu.
Begitu melihat tim Chi Shan pergi, Jiao San dan timnya menghela napas lega. Mereka tak perlu berterima kasih.
Jiao San terus berteriak, "Fang Yuan, cepat! Kekuatan hewan tersebut terlalu besar, dan jaring laba-laba tidak akan bertahan lama. Kalau kau melakukannya dengan baik, aku tak akan mempermasalahkan saat kau meninggalkan tim."
"Oke." Fang Yuan menyanggupi. Ia segera mendekati si raja babi hutan dan mencengkeram kedua taringnya.
Dia menarik makhluk itu sekuat tenaga-- si babi langsung berhenti meronta.
"Kerja bagus!" puji Jiao San; namun kedua matanya terlihat dingin.
Fang Yuan datang di saat yang tepat. Dan sekumpulan hewan buas merupakan kesempatan yang bagus!
Jiao San tak pernah berniat membunuh Fang Yuan. Fang Yuan adalah anggota timnya; jika ia mati, evaluasi klan terhadapnya akan menurun. Ia tidak menginginkannya terjadi.
Ia hanya berjanji pada Gu Yue Dong Tu, paman Fang Yuan, untuk memperlambat perkembangan anak itu. Kalau sampai umur 16 tahun Fang Yuan tidak berkembang, Jiao San akan diberi imbalan oleh Gu Yue Dong Tu.
Meskipun sifatnya licik dan intoleran, ia sama sekali tidak berpikir untuk membunuh Fang Yuan. Karena begitu seorang Gu Master tewas, aula hukuman akan melakukan penyelidikan. Selain terlalu berisiko, ini juga karena klan memiliki prinsip "Darah lebih kental daripada air; keluarga-lah yang diutamakan". Prinsip tersebut telah mendarah daging dalam klan. Tak pernah ada kasus pertikaian antar keluarga – kecuali kalau ada kejadian seorang anak membunuh orang tuanya, atau seseorang merebut istri orang lain.
Seperti yang telah diajarkan sang ketua klan Gu Yue pada sang ketua akademi – tak hanya sistem dan peraturan yang mengikat klan, namun juga hubungan keluarga yang kental.
Setiap organisasi membutuhkan sistem dan prinsip sebagai dasar mereka.
"Dengan begini, aku akan membiarkan Fang Yuan terluka. Kemudian kita akan kembali ke desa untuk menyembuhkan luka-lukanya. Kita lihat saja nanti apakah dia masih bisa mencapai tingkat dua! Tentu saja, aku tak bisa melakukannya secara pribadi. Kalau aku ketahuan, itu akan menjadi hal yang buruk. Karena ada banyak hewan buas di sini, aku akan bergantung pada kekuatan mereka."
Gu Yue Jiao San tertawa dingin dalam hati, namun ia bertanya, "Fang Yuan, berapa lama kau bisa bertahan?"
"Cukup lama. Jangan khawatir, Ketua Tim." Jawab Fang Yuan sembari mengerahkan kekuatannya.
"Bagus. Hua Xing, tolong tanam Gu Rumput Corrosion Blood[1]1," Jiao San memberi perintah sembari menyembuhkan si ular piton.
"Baik!" seorang Gu Master perempuan langsung berjalan pergi.
Ia berdiri di samping raja babi hutan dan meregangkan kedua ibu jarinya. Kuku-kuku di kedua ibu jarinya dibalut tanaman menjalar berwarna ungu.
Ia mengeluarkan cairan primeval berwarna merah baja. Cairan tersebut mengelilingi ibu jarinya yang putih, lalu memasuki tanaman.
Tanaman tersebut langsung hidup dan mengeluarkan tentakel yang lembut.
Tentakel-tentakel bergerak bagai ular. Mereka memasuki mulut, gigi, dan perut si raja babi hutan.
"Hehehe…" Kegelapan malam menutupi senyum licik Fang Yuan.
Orang lain akan mengutamakan persaudaraan, dan mereka tidak akan membunuh anggota klan mereka sendiri. Bagi mereka, hal ini melawan prinsip klan. Tapi Fang Yuan sama sekali tidak memiliki prinsip tersebut di dalam hatinya.
Kekuatan yang ia tempatkan pada kedua taring si raja babi hutan tiba-tiba menghilang begitu saja.
Makhluk itu langsung menggeram marah dan mengerahkan seluruh kekuatannya. Kedua taringnya mengayun di udara; dan Fang Yuan yang berpegangan pada kedua taring tersebut langsung ikut terlempar.
Raja babi hutan langsung menolehkan kepalanya dan terus mengayunkan taring. Si Gu Master perempuan yang berada di sampingnya tak dapat menghindar dengan cepat. Ia langsung tertusuk taring dan menjerit kesakitan.
Tubuhnya yang langsing seketika terbelah menjadi dua dengan suara yang keras.
Gu Master perempuan terlempar bagaikan sebuah tas yang rusak. Ia melayang tinggi di udara sebelum terjatuh ke tanah.
Kedua matanya membelalak. Ia tewas seketika.