Senar Harpa yang Teredam

Gaya menatap Gillian yang melambaikan ekornya dengan tenang. 

"Menarik, Nona Gillian. Tapi aku tidak wajib membantumu."

"Aku tidak memaksamu membantu kami, Gaya sayang." Gillian tertawa. Dia menjulurkan jarinya dan bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan ceria. "Aku hanya memberitahumu masalah ini. Aku harap kau bisa membantu kami. Bukankah ini mudah? Ayolah, jangan pelit begitu. Karena kau bisa memecahkan masalah ini, maka tidak akan ada orang yang mengetahuinya, kan?"

"Bagaimana denganmu? Gillian si Elemental Lord elemen api?" Mata hitam Gaya menatap Gillian dengan cermat. Gillian tertawa dan bersandar pada kursinya dengan santai. Dia mengaitkan jari-jarinya dan berkata. "Situasiku agak khusus, Gaya sayang. Tapi, aku masih berusaha sebaik mungkin. Jadi tenang saja. Tapi lihatlah dirimu. Kau terus bersembunyi di dalam kamar yang lembab dan dingin. Bukankah lebih baik jika kau sesekali jalan-jalan di bawah sinar matahari dan membunuh beberapa orang?"