Anggur yang dingin itu bergulir di antara gigi Gu Nianzhi. Rasanya dingin, namun ia masih bisa merasakan kehangatan Huo Shaoheng yang tersisa.
Giginya yang putih sempurna menggigit buah itu, seketika memenuhi mulutnya dengan cairan anggur yang manis.
Rasanya beraroma dan manis, dengan sebersit rasa pahit. Ia merasakannya lagi dengan hati-hati, dan rasa pahit itu berubah menjadi anggur yang memabukkan. Itulah rasanya cinta.
Gu Nianzhi merasa pusing. Itu hanya sebuah anggur, namun ia merasa seperti baru saja menghabiskan sebotol minuman anggur. Pipinya merona; kelopak matanya menunduk dengan menggoda di atas matanya yang berbinar dan berbintang. Itu adalah tatapan penuh kasih sayang yang tak tertutupi dan cinta yang tanpa syarat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください