Ge Ge, Kita Benar-Benar Ditakdirkan

"Tentu saja, seperti itu."

Liu Yue gembira ketika Pei Ge akhirnya memperlihatkan reaksi.

Pei Ge tidak menunjukkan emosi apa pun sejak dia berjalan masuk ke dalam kedai kopi.

Tidak peduli kata-kata mengesalkan yang dia ucapkan, Pei Ge tetap tenang, dan itu membuatnya merasa jika dia itu seorang badut yang melompat.

"Mengapa aku berbohong padamu? Sepupumu yang ingin berurusan denganmu, dan aku hanya diyakinkan olehnya untuk memberikan bantuan." Liu Yue dengan gembira mengulurkan lehernya untuk menatap Pei Ge, berharap melihat luka yang ada di wajah wanita itu sekarang.

Setelah beberapa saat, Pei Ge akhirnya mendongak.

Tak diduga wajahnya sama sekali tanpa luka atau marah. Sebaliknya, terlihat tidak peduli.

"Jangan bilang kamu tidak memercayai kata-kataku?" Liu Yue bertanya. Dia dengan kuat menggigit bibir bawahnya saat matanya berkilau karena kekecewaan oleh ekspresi lesu Pei Ge.