Terjerat di Bawah Bulan

Bulan terasa mencekam di malam selarut ini, dan karena sudah musim gugur, anginnya kencang dan dingin.

Tidak ada kendaraan yang terlihat di jalan yang sepi ini, yang sedikit saja diterangi oleh lampu jalan yang berkedip lemah.

Hembusan angin sesekali bertiup melintasi pohon-pohon dan menggoyangkan daun-daunnya. Suara menggerisik yang ditimbulkannya membuat bulu kuduk orang berdiri.

Tak tuk, tak tuk. Wajah Pei Ge tanpa ekspresi saat melewati jalan yang sepi dan menakutkan ini.

Dia bisa merasakan bahwa orang itu masih mengikutinya saat dia berjalan terus.

Menekan rasa takut di hatinya, sebenarnya dia sedikit bersemangat dengan peluang menggunakan senjata yang dia ambil dari tasnya pada orang yang menguntitnya.

Lagi pula, menjadi seorang polisi wanita adalah mimpi utamanya di masa kecil.