Wu Xiao Dao dan Wu Qi Yao diseret oleh si lelaki tua itu melalui semua kesulitan, semua demi mencari makam. Ketiganya tidak punya pilihan selain memilih untuk berjalan kaki.
Orang tua itu sangat sedikit bicara. Melihat bahwa Wu Xiao Dao ingin tahu tentang segalanya dan bahasannya loncat ke mana-mana, ia tetap tidak mengatakan apa-apa. Hanya saja tatapan jahatnya tidak benar-benar meninggalkan tubuh Wu Qi Yao.
Jelas terlihat bahwa ia sangat gelisah, tetapi ia juga tidak memburu-buru Wu Qi Yao.
Saat itu, Wu Qi Yao sedang memikirkan tentang tebing yang menjorok di depannya.
Tebing yang begitu tinggi hingga mencapai awan, seolah-olah tebing itu telah dibelah oleh sebilah pedang. Di bawah tebing itu bahkan ada sebuah genangan air yang kecil.
Karena itu, ia hanya berdiri di sana dengan kepala terangkat sambil memeriksa tebing itu. Ia mempertahankan postur tersebut untuk waktu yang lama.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください