Di istana bawah tanah yang redup, pilar cahaya bercampur dengan api jatuh tanpa henti. Kegelapan dalam melebur cepat bagaikan salju yang terkena sinar matahari. Cacing aneh bergerak kaku, sementara bayangan jahat berteriak pilu.
Sebuah kilauan berkedip, lalu pendeta yang melayang di udara mendadak jatuh, seolah seseorang menarik engkelnya dengan brutal. Pertahanan pada pendeta itu tak berefek sama sekali. Sebagian besar hawa jahat mendadak berhenti.
Sebelum mereka sempat bereaksi, pria paruh baya berambut pirang yang mengintimidasi di depan mereka membuka tangan kanannya. Di setiap jarinya ada mata kecil, lalu di tengah telapak tangannya ada mata raksasa hijau yang ternoda darah.
Lima mata kecil mengerikan itu memiliki warna berbeda-beda dan menembakkan macam-macam sinar. Tapi mata raksasa kekuningan berkilau dan membuat segalanya terasa berat. Gravitasi di tempat ini seolah semakin berat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください