Penghakiman dari Dewa Sejati!

"Tuan, lihat ke sana!" Merlin mulai berteriak. "Oh, oh Tuhan, apa itu?!"

Saat ini, mata Link lesu. Dia sepertinya melihatnya, atau tidak. Kedua matanya yang hitam mencerminkan pemandangan yang aneh di depan pesawat. Di sana, seberkas cahaya merah gelap jatuh dari langit, mendarat di suatu tempat di daratan.

Tempat cahaya itu mendarat sangat tinggi. Orang tidak bisa melihat bagian atas. Sinar itu juga tebal — lebarnya lebih dari 1.000 kaki. Di sekitar sinar merah terang, ada banyak awan badai merah gelap yang berputar berlawanan arah jarum jam. Angin menyapu bebatuan, hutan, uap air, dan awan di langit.

Dari jauh, badai merah kiamat sedang terbentuk.

Kurang dari dua detik setelah Merlin berteriak, kekuatan destruktif dari badai merah gelap sudah memengaruhi pesawat.

"Merlin, kecepatan angin meningkat dan mempengaruhi keseimbangan pesawat. Apa yang kita lakukan?"

Klak, klak, klak. Pesawat itu bergetar jelas ketika diterbangkan ke satu sisi.