Seni Perang Master Sun.

Langit pagi di musim dingin terlihat putih, keabu-abuan dan seperti es, membuat pelataran parkir kawasan industri yang luas terasa sangat dingin dan tandus.

Satu hari setelah produksi pertama mereka tidak begitu berbeda untuk Li Zhicheng. Seperti biasa, dia datang di kantor sebelum pukul 7:00 pagi.

Tepat pukul 7:00, dia duduk di sofa, melihat jam tangannya, dan kemudian melihat ke arah bilik di luar pintu.

Di bawah cahaya terang, meja Lin Qian tampak bersih dan rapi; sesuatu yang hijau dan menyegarkan duduk di ujung mejanya.

Dia belum tiba.

Li Zhicheng berdiri perlahan, menuju ke rak buku, kemudian mengeluarkan sebuah majalah industri, membalik ke sebuah halaman. Dia kembali ke sofanya, meninggalkan majalah itu terbuka di atas meja kopi.

Dia menunggu.