Puluhan anggota suku yang menyaksikan pemuda ini mendadak diselimuti terror. Mereka merasa seolah-olah seluruh dunia di sekitar mereka bergetar.
Bunuh Serpentwing?
Pemuda di depan mereka akan membunuh Serpentwing?
"Kamu tidak berbohong padaku." Ji Ning menyapu pandangannya ke setiap anggota suku. "Miwa benar-benar mati?"
"Mengapa kita harus berbohong? Seluruh Suku Blacktooth tau tentang ini. "Para anggota suku dipenuhi dengan terror dan kepanikan. Entah karena aura pemuda ini atau lencana 'Ji' yang dipegangnya.
"Ayo pergi."
Ning menunggangi binatang hitamnya dan mulai menuju Suku Blacktooth yang jauh.
Autumn Leaf dan Mowu mengikuti Ning dari belakang .
----------------------
Ada lebih dari sepuluh prajurit suku yang berjaga di ke dua menara pemanah di setiap sisi gerbang.
"Penyusup, berhenti." Seorang prajurit berteriak dengan marah.
Wajahnya cekung, Ning mengeluarkan lambangnya dan berteriak padanya, "Katakan pada Blacktooth untuk datang menemuiku!"
Setelah melihat lencana tersebut, prajurit di atas menara merasa ketakutan dan dengan cepat berseru, "Tolong tunggu, aku akan segera memberitahu kepala suku." Saat dia berbicara, prajurit itu segera melompat ke tanah, dan berlari menemui kepala suku . Setelah beberapa saat seorang pria yang mengenakan mantel bulu berwarna hitam yang sedang terluka, menuju ke arah mereka. di bawah pengawalan sejumlah prajurit. Dia adalah kepala Suku Blacktooth.
Tubuh sang kepala suku tiba-tiba bergetar saat melihat ke tiga sosok penunggang binatang hitam di depan gerbangnya. Terutama saat dia melihat pemimpinnya. Dia segera melolong, "Cepat, buka gerbang dan sambut tuan muda dari klan Ji!"
"Tuan muda dari klan Ji?" Tentu saja orang-orang dari klan kecil seperti Suku Blacktooth langsung terkejut. Mereka segera membuka gerbang yang berat.
Blacktooth segera berlutut. "Blacktooth memberikan salam hormatnya kepadamu, Tuan Muda."
Para prajurit suku lainnya segera berlutut juga.
"Mari ke kediamanmu." Ning memerintahkan sambil tetap berada diatas tunggangannya.
"Baiklah Tuan Muda." Blacktooth segera memimpin didepan.
Ning memandang Blacktooth. Dengan sedikit kebencian di hatinya! Sebenarnya Ning menyadari bahwa dia tidak bisa menyalahkan Blacktooth atas kematian Spring Grass, dan dia juga memahami bahwa dia pasti juga patah hati. Tetapi Ning tidak mampu menghilangkan rasa benci dan rasa sakitnya ... Ning tidak pernah membayangkan bahwa Spring Grass akan mati setelah tinggal bersama ayahnya. Jika saja Spring Grass tetap disinya...
Tangan kiri Ning mengepal karena kemarahan. Bahkan jari-jemarinya pun memutih.
"Tuan muda, ini kediamanku." Blacktooth tiba di salah satu rumah batu yang lebih besar dari anggota suku lainnya. Ada dua wanita dan seorang anak muda di ambang pintu. Kedua wanita dan anak itu terlihat berhati-hati dan agak kikuk.
"Dia?" Ning memandang anak muda itu. Dia terlihat sangat mirip dengan Spring Grass ... menyebabkan kepedihan di hati Ning.
"Putraku." Kata Blacktooth dengan hormat. Mengapa kau belum pergi? Kata Blacktooth kepada istri dan putranya.
Keduanya segera pergi.
"Ayo berbicara di dalam. Mowu berjaga-jagalah didepan pintu. Jangan biarkan siapapun masuk." Ning segera turun dari binatang hitamnya dan memimpin Autumn Leaf ke dalam rumah. Blacktooth, mengikutinya dalam ketakutan.
-------------------
Di dalam ruangan.
Ning duduk diatas kursi batu sambil memandang Blacktooth, dan berkata dengan dingin, "Blacktooth, ketika aku menyerahkan Spring Grass kepadamu, aku berharap kehidupan kalian berdua akan lebih baik! Tetapi mengapa aku tidak menemukan Spring Grass saat menuju kesini?"
Blacktooth segera berkata, "Tuan muda, sekarang, Spring Grass tidak ada di sini!"
"Tidak ada disini?" Ning mengerutkan kening saat dia memandang Blacktooth dengan kecurigaan. Blacktooth masih ingin berbohong padaku?
"Segera setelah Spring Grass kembali ke sini, dia bertemu dengan seorang pedagang muda yang dia sukai. Aku mengenal pedagang itu dan aku percaya padanya. Blacktooth berkata dengan begitu meyakinkan. "Ketika seorang putri tumbuh dewasa, dia pasti akan menikah. Jadi, aku menikahkannya dengan pedagang itu. Sebelum Spring Grass pergi... dia meninggalkan surat untukmu, tuan muda. "
Awalnya Ning benar-benar diselimuti kemarahan saat mendengarkan Blacktooth. Kau berani menipuku? [ucap Ning dalam hati] Namun saat mendengar tentang surat Spring Grass untuknya, Ning segera berkata dengan lembut, "Surat?"
"Biarkan aku mengambilnya sekarang." Blacktooth segera berlari menuju ruangan terdekat.
"Tuan muda?" Autumn Leaf menatap Ning.
Ning berkata dengan lembut, "Bersabarlah."
Ning memiliki kecerdasan yang tinggi. Dia bukan seorang idiot yang hanya tahu cara berlatih. Dan instingnya mengatakan bahwa ... Spring Grass telah mati! Tidak diragukan lagi. Semua orang di luar suku berani menjamin bahwa Ning bisa bertanya kepada seluruh anggota suku dan akan mendapatkan jawaban atas kematian Spring Grass.
Tidak ada alasan bagi orang-orang itu untuk menipunya.
Lagipula setelah terpisah begitu lama dari ayahnya, dia begitu ingin berkumpul dengan keluarganya. Bahkan Spring Grass rela meninggalkan Ning! Bagaimana mungkin dia segera menikah dan pergi tidak lama setelah bersatu kembali dengan ayahnya?
"Tuan muda, ini adalah surat yang Spring Grass tinggalkan untukmu." Blacktooth memegang perkamen kulit binatang putih dan menyerahkannya.
Setelah mengambil napas dalam-dalam. Surat? Mungkin surat ini berisi tentang keinginan Spring Grass. Keinginannya saat dia menghadapi penyakit parahnya... Ning mengulurkan tangannya yang gemetar, menerima kulit binatang putih itu, kemudian membuka dan membacanya dengan hati-hati.
Tulisannya yang anggun muncul. Tulisan-tulisan ini begitu akrab di mata Ning. Setelah melihatnya, hati Ning langsung bergetar. Ini adalah tulisan tangan Spring Grass!
"Tuan muda, setelah kembali ke suku Blacktooth , aku benar-benar sangat bahagia, begitu bahagia. Aku bisa melihat ayahku kembali, dan aku bahkan memiliki dua saudara laki-laki... aku merasa bagaikan kembali ke masa kecilku, ketika bersama orang tuaku ... "
Ini adalah apa yang surat itu katakan.
Surat itu berisi tentang kegembiraan Spring Grass. Ning bisa merasakan kebahagiaan yang tersirat dari surat yang Spring Grass tuliskan. Spring Grass benar-benar merasa bahagia saat berkumpul kembali dengan anggota sukunya.
"Dua saudara laki-laki?" Ning berpikir sejenak. Sebelumnya, ia hanya melihat satu putra Blacktooth, sedangkan sebelumnya para anggota suku berkata ... bahwa lebih dari separo anggota suku telah mati termasuk putra Blacktooth saat Serpentwing menyerang.
Ning terus membaca.
"Aku bertemu dia. "
"Setiap wanita lajang pasti menginginkan seorang pria yang ditakdirkan untuknya. Begitu aku melihatnya, aku tahu dialah orangnya. Ketika aku melihatnya dia pun tersenyum, aku merasa begitu bahagia. Ketika aku melihatnya bersedih, akupun khawatir. Ketika aku melihatnya berlatih pedang, aku selalu berdiri di sana, memandanginya. Memandangnya adalah karunia surga. Saat itu aku memutuskan...aku akan menikahinya! "
Ning melihat dengan jelas, ada noda diatas suratnya. Noda air mata.
Hati Ning bergetar.
Menikah?
Apakah pria yang Spring Grass bicarakan sebenarnya adalah dirinya? Begitu aku melihatnya, aku tahu bahwa dialah orangnya. Saat aku melihatnya tersenyum, aku merasa begitu bahagia. Ketika aku melihatnya bersedih, aku begitu khawatir padanya. Ketika aku melihatnya berlatih pedang, aku berada disana... memandanginya.
Jika kamu ingin menikah denganku, kenapa kamu tidak mengatakannya padaku!
Ning menutup matanya, tidak mampu membendung air matanya.
Meskipun Spring Grass hanya seorang pelayan, pria di daerahnya sangat umum untuk menikahi beberapa wanita. Dalam kehidupan sebelumnya, Ning tidak pernah mencintai wanita mana pun. Dalam kehidupan Ning sekarang, dia menjadi terbiasa dengan budaya ini. Bahkan jika dia benar-benar ingin menikahi beberapa wanita, itu bukanlah masalah besar. Tapi mereka haruslah wanita yang benar-benar dicintainya.
Ning akan bersedia untuk menerima Spring Grass sebagai wanitanya.
"Tuan muda!" Hati Autumn Leaf membeku saat melihat Ning meneteskan air mata. Dia telah menjadi pelayannya sejak masih belia. Tentu saja, Autumn Leaf tidak tau apa isi suratnya. Namun ketika dia melihat Ning menangis ... hati Autumn Leaf menjadi panik.
Ning membuka matanya.
Dan terus membaca.
"Tuan muda, jika kamu membaca surat ini, itu berarti kamu telah datang ke Blacktooth Tribe untuk menemuiku."
Aku sungguh bahagia. Spring Grass hanyalah seorang pelayan wanitamu. Jika tuan muda, datang ke Blacktooth Tribe untuk mengunjungi Spring Grass itu berarti setidaknya ... Spring Grass memiliki tempat kecil di hatimu, tuan muda ... Spring Grass sangat bahagia, begitu bahagia. "
Itu adalah akhir suratnya.
Mata Ning basah karena air mata.
Sangat senang?
Apakah kamu benar-benar sangat bahagia?
"Hahaha. "Ning tertawa begitu keras. Tawa penuh kesedihan. Spring Grass adalah seseorang yang telah bersamanya sepanjang hidupnya, seperti keluarga.
"Tuan muda." Autumn Leaf khawatir.
"Tuan muda." Blacktooth juga ketakutan dan gelisah.
Ning berpaling menatap Blacktooth, matanya setajam pedang. Dia menggeram, "Blacktooth, kamu masih ingin mencoba menipuku? Bicaralah, katakan padaku, ceritakan semuanya !!!
"Setelah mendengar ini, wajah Blacktooth berubah secara dramatis. Tubuhnya mulai gemetar.
Thud! [terdengar suara gedebuk]
Blacktooth-pun tersungkur. Seluruh tubuhnya bergetar dalam kesedihan, dia menjerit, dan menangis. "Miwaaaaaaaaaaaaa !!!"