…
"Lady Zero, sepertinya Margie sudah kelelahan."
Vanilla berbalik ke arah Zero dan menatapnya dengan cemas.
"Tahan sebentar lagi." sahut Zero.
Zero mengawasi medan pertempuran dengan wajah cemberut. Meskipun Zero sedang berada di bawah tanah, ia bisa melihat seberkas cahaya yang bersinar dari dalam kubah. Pasukan Penghukuman Tuhan sedang bergerak maju di sepanjang parit dan menghajar semua musuh yang menghadang di depan mereka. Namun, Zero menyadari bahwa pergerakan Pasukan Penghukuman Tuhan semakin melambat.
Mereka hanya bisa menyerang secara tidak langsung karena setiap garis pertahanan telah dijaga dengan sangat ketat oleh pasukan musuh. Oleh karena itu, pasukan gereja juga akan langsung terkena tembakan saat mereka melemparkan tombak. Hanya beberapa prajurit Pasukan Penghukuman Tuhan yang bisa masuk ke dalam parit itu, dan parit itu sendiri telah dipenuhi dengan darah yang berwarna biru.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください