Kota Kabut Langit, Menara Pil.
Sebuah kapal perang membelah melewati langit dan mendarat perlahan di peron depan Menara Pil. Sebuah siluet manusia berjalan tanpa tergesa ke luar dari kapal perang. Dia memakai jubah panjang, terseret di sepanjang tanah. Pria itu meletakkan kedua tangan di belakang punggung dan menyipitkan matanya. Dia berjalan ke dalam pagoda sementara Guru Besar Xuan Ming beserta kelompoknya melihat dengan rasa hormat di dalam mata mereka.
Di dalam ruangan di dalam Menara Pil. Tetua Kelima duduk bersila. Wajahnya memucat ketika dia batuk darah sementara membiarkan tubuhnya pulih.
Pintu batu membuka dan seorang pria dalam jubah panjang melangkah masuk, berkata dengan senyum ramah. "Pak Tua Kelima, kamu kelihatannya telah terluka cukup parah."
Sang Tetua Kelima terkejut ketika dia melihat pria di depannya. "Tetua Ketiga, mengapa kamu di sini?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください