membaca
2
Membaca buku-buku
Gapapa larinya ke makanan asal Lin Tian punya sesuatu yang paling enggak bikin dia bahagia. Dulunya berkuasa karena punya pedang penguasa langit. Nah, sekarang hidupnya jadi konglomerat, sampai Lin Hua pun kena suruh sama dia. Semoga 'anu' Lin Tian nggak ditonjok beneran sama Hua.
Seperti .... Duh, masih anget banget ingatan Lin Tian soal si doi. Literally, aku berharap dia punya tambahan memori dari Lin Tian jaman now. Sengaja biar dia nggak kelihatan noob amat, sekalian mau lihat Lin Tian yang double2 makin macho.
Bisa, tapi kalau bolanya dari bakso.
Lin Xiao bisa angguk-angguk aja dihantam musik. Lah, dia nggak tahu aja Lin Hua lagi pening mikirin seseorang di bangku penumpang. Aku jadi bayangin Lin Tian kaya U&I dkk pas pertama kali diajak naik kereta Abang Sally.
Kalau hidung Lin Tian panjang dan jadi pinokio, nanti jadinya bukan kartun lagi, soalnya yang minat nonton cewek-cewek. Tahu, sih, dia nggak maksud bohong, tapi bahaya juga kalau ingatan yang rusak itu ketahuan sama keluarga Lin. Antara dituduh ngelawak, atau malah dikira penipu. Dah, mending nikmati kehidupanmu yang sekarang aja, Tian.
mak deg, mak tratap. kebayang sama dosa2nya tuh
Ya, gimana atuh, Lin Xiao, orang Lin Tian tahunya kereta kencana. Coba ajakin naik dokar atau delman, takutnya nanti dia mabok perjalanan kalau digotong naik roda. Eh, ini aku ada antimo, Lin Tian mau?
Untung kalau tengkar masih dalam mode aman. Paling mentok si Lin Hua teriak-teriak. Jadi, masih bisa dilerai jarak jauh. Coba kalau marahnya Lin Hua sampai nyakar-nyakar, alamat Lin Pan langsung gass pulang rumah.
Pas tatap-tatapan ada sensasi jedag-jedug, nggak, nih? Apa perlu gue kasih romanization biar lebih nendang scene-nya? Kayanya nggak usah, deh, ya. Kalian akur brother sister aja, udah cukup.
Mau jalan-jalan pakai acara drama Pus segala. Jadi healing, nggak, nih? Kenapa si Pus nggak diajak sekalian? Penasaran, gue mau tahu Lin Tian gimana interaksinya sama hewan jaman now. Kenalan lagi, mana tahu doi cuma tahu macan doang.