webnovel

1. Membahagiakan atau Menyedihkan? (1)

Beberapa hari lagi, perjuangan yang telah dilakukan selama empat tahun itu akan segera memberikan hasil yang begitu membahagiakan.

Setelah menempuh perjuangan panjang itu akhirnya Cherry akan lulus dari masa pendidikan. Dia sudah tidak sabar memberitahukan kabar ini kepada orang-orang yang disayanginya.

Pagi itu cuaca terlihat tidak mendukung, langit tampak berwarna abu-abu, Cherry terbangun karena dia lupa menaikkan suhu AC malam tadi dan dipadukan dengan langit abu-abu itu sehingga membuatnya begitu kedinginan.

Ketika gadis itu membuka mata, Dia langsung melihat handphone ternyata sudah pukul 08.00 namun dia tetap saja tidak beranjak dari ranjang nya. Magnet di ranjang itu terlalu kuat sehingga tidak dapat membuatnya melepaskan diri dan malah menikmati hal itu.

Dia teringat harus mengirim pesan kepada kekasihnya, karena sudah beberapa hari ini, kekasihnya itu tidak memberikan kabar apapun sehingga membuatnya tampak khawatir, Dia pun mengirim pesan singkat itu: Kau dimana? Kenapa tidak memberiku kabar. Aku merindukanmu. Datanglah dihari kelulusan ku besok lusa. Aku selalu mencintaimu.

Tampaknya sudah ada lebih dari 100 pesan yang dikirim gadis itu pada kekasihnya tetapi tak ada satupun balasan dari sang kekasih.

Gadis itu masih melamun dan terduduk di ranjang nya. Dari lantai bawah terdengar suara ayahnya yang telah lama memanggil nama gadis itu. Panggilan yang terakhir itu seketika membuatnya tersadar dari lamunannya dan kemudian dia turun ke lantai bawah untuk sarapan. Saat itu dia melihat sang ayah telah menyiapkan bubur ayam di meja makan, aroma nya tampak menggugah selera siapapun yang mencium aroma itu

"Cherry ayo sarapan, sebentar lagi Ayah akan pergi ke kantor, jaga dirimu di rumah ya, kalau ada sesuatu langsung telepon Ayah saja" kata sang ayah dengan merapikan setelan hitam pekat yang dipakainya.

Ketika ayah akan meninggalkan rumah, Cherry menghampiri ayahnya itu untuk memberi kabar acara kelulusannya besok lusa

"Ayah, jangan lupa ya besok lusa adalah hari kelulusan ku, pokoknya Ayah harus datang, karena aku yakin Ibu tidak akan pulang untuk menyambut hari bahagia ku ini" kemudian Cherry memeluk sang Ayah dengan erat dan matanya yang indah itu berkaca-kaca.

Sang ayah pun tau kesedihan putri bungsunya yang kemudian membalas pelukan putrinya itu namun dia hanya bisa pasrah dengan keadaannya saat ini,

"Ayah tidak akan pernah melupakan saat bahagia mu itu, kau kan anak kesayangan ayah. Tersenyumlah Cherry kecil, tak apa jika ibu dan kakakmu itu tidak datang kan masih ada ayah yang selalu ada untuk mu"

Kemudian sang ayah berlalu melewati gadis itu dan pergi dengan mobil sedan warna hitam kesayangannya.

Bab berikutnya