webnovel

We Must Unite Our Worlds

Penulis: Heidi_lartey
Fantasy Romance
Sedang berlangsung · 675 Dilihat
  • 1 Bab
    Konten
  • peringkat
  • N/A
    DUKUNG

What is We Must Unite Our Worlds

Baca novel We Must Unite Our Worlds yang ditulis oleh penulis Heidi_lartey yang diterbitkan di WebNovel. After centuries of fighting, the king and queen of the moon Kingdom decided to put aside their grudge against the king and queen of the sun Kingdom and send the children in their realm to the sun king...

Ringkasan

After centuries of fighting, the king and queen of the moon Kingdom decided to put aside their grudge against the king and queen of the sun Kingdom and send the children in their realm to the sun kingdom's academy where the children of the sun and moon can learn better and work together to stop the hidden prophecy from coming to life. Excerpt: "Dad! you can't expect us to go to school with those people, let alone stay there!" Arrow exclaimed "Arrow this is not up for discussion, I have made my decision and you can't change it" said Charles, her father, the king. "Mom, are you listening to what he is saying...., are you really going to let us stay there... after everything" Arrow sobbed to her mother. Will Arrow listen to her parents? Will she forget the past and start moving on? Will she fall in love? Will she fight to save her people and her family? *There will be curses so be cautioned*

tagar
10 tagar
Anda Mungkin Juga Menyukai

Nidera

Nidera mengalami sedikit masalah dengan usahanya. Ia pergi ke rumah bordil untuk melampiaskan kepenatan yang dialami. Di sana, ia membeli seorang gadis yang masih perawan bernama Laksmi. . Mendekat, Nidera menatap lekat-lekat wajah si gadis muda. Cantik. Ia memuji si muncikari yang begitu jeli dalam mencari barang bagus. Nidera mulai merasakan bahwa darah di dalam tubuhnya bergolak membara. Ia mengerang kecil, seperti harimau yang hendak menerkam mangsanya. “T-tuan, aku mohon. Jangan lakukan itu ... aku mohon ....” Suara Laksmi mengalun lirih. Syarat akan nada mengiba. “Kau pikir untuk apa aku membayarmu mahal-mahal kalau bukan untuk melakukan itu?” Nidera mendengkus dingin. Ini bukan kali pertama ia membeli seorang gadis yang masih dara. Mulanya, mereka memang suka merengek-rengek tidak mau. Namun, toh akhirnya mereka menjalani juga profesinya sampai bertahun-tahun. “Ta-tapi mmhhh—“ Laksmi tidak mampu meneruskan kalimatnya karena Nidera sudah keburu membungkam; melumat bibirnya. Dengan jari-jari kokohnya, Nidera mencengkeram lengan atas Laksmi. Lantas, menghempaskannya ke atas kasur. Jemarinya lincah bergerilya membuat tubuh Laksmi bergetar dan menggelinjang. “Tu-tuan ... kasihani aku ....” Laksmi mengiba di sela-sela suara-suara—yang sebenarnya tak ingin ia lososkan—dari mulut. Tak mengindahkan, Nidera sama sekali tidak menyukai penolakan. Ia tetap mengoyak pakaian Laksmi dan tak memedulikan tangisan pilu si wanita muda. Ia tetap menjelajahi, menodai seinci demi seinci kulit halus, lembut, dan kenyal milik Laksmi; baik dengan mulut ataupun kesepuluh jarinya. Tangisan Laksmi terus mengalun, seperti ratapan di malam sunyi. Lewat beberapa lama, ia masih terus saja menangis. Namun, sejurus kemudian ia mendadak menjerit keras dan panjang. Nidera telah menghancurkan mahkota daranya. Laksmi mendapati rasa sakit menjalar hingga ke ubun-ubun, membuat kepalanya seolah-olah akan meledak. Badan dan batinnya terguncang hebat. Ia mencengkeram seprai sebagai reaksi dari gelombang yang dihunjamkan. Gelombang yang membawa segenap rasa sakit, datang dengan cepat dan juga bertubi-tubi. Semakin lama, gelombang semakin kuat dan bertambah cepat, hingga akhirnya lahar panas memasuki dirinya.

Litium · Umum
Peringkat tidak cukup
Indeks
Latest Update
Jilid 1

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan

DUKUNG

empty img

segera hadir

Lebih lanjut tentang buku ini

Parents Strongly Cautionedmature rating
Lapor