webnovel

UnReach

Perkotaan
Sedang berlangsung · 27.3K Dilihat
  • 26 Bab
    Konten
  • 4.9
    16 peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

"Aku pernah mencintai dan dicintai oleh seorang malaikat." -Maria- Maria Reeves seorang pelajar elit dari keluarga terpandang mendapatkan masalah dengan preman di jalan. Ia terpojok dan hampir dirampas segala harta bendanya, namun seseorang pemuda melompat dari atas dan menerjang para preman itu. Saat itulah, pertemuannya dengan Michael. Pemuda rupawan yang Maria pikir seperti seorang malaikat. Michael dan Maria saling menyukai dalam pertemuan mereka yang pertama. Banyak kenangan manis yang mereka lakukan, hingga akhirnya Michael memotong rambutnya dan berusaha mencari pekerjaan yg lebih baik agar bisa bersama Maria. Namun, bagai bumi dan langit. Kehidupan mereka yg bertolak belakang membuat Michael sadar. Maria tak mungkin ia raih. Michael meninggalkan Maria, meski begitu Maria tetap mencarinya. Di tengah pencarian Maria yang putus asa, Tobias sahabat sejak kecilnya menyatakan perasaan suka padanya. Maria yang terkejut dan putus asa menolaknya dengan kasar. Pencarian Maria akhirnya membuahkan hasil, ia menemukan Michael di salah satu ruangan kecil pada toko jasa pembuatan tato. Ruangan itu nampak seperti kamar mandi yang usang dan tak lagi digunakan. Michael meringkuk di sudutnya hanya beralaskan kardus dan selimut tipis kumal. Sejak pertemuan itu, Maria mulai ragu dengan cintanya dan cinta Michael. Ragu dengan kisah mereka yg akan berakhir bahagia.

Chapter 11. Pertemuan

"Dengar ya Maria, seorang kriminal adalah mereka yang melakukan kejahatan dan menikmatinya. Sedangkan pelaku hanyalah seseorang yang terpaksa karena keadaan. Tapi mereka sama sama harus dihukum atas tindakan mereka."

"Kalau kita bertemu kriminal, apa yang harus kita lakukan pa?"

Pertanyaanku saat usiaku 8 tahun.. tiba tiba terngiang di kepalaku saat ini.

Seharusnya aku mendengarkan dengan baik jawaban ayahku saat itu, tapi aku tak bisa mengingatnya sekarang.

Kenapa aku harus mengingat jawaban itu sekarang?

Karena aku sedang berhadapan dengan sekumpulan kriminal.

***

"Lihat, bukankah itu seragam sekolah swasta yang terkenal elit itu?" Salah satu preman yang menghadangku bicara sambil menyibak jaket yang aku gunakan. Tentu saja aku menepis tangannya dan menjauh.

Aku terjebak diantara para preman ini. Saat seharusnya aku berada di sebuah toko buku yang aku cari.

"Wah wah! Nona muda satu ini sedang apa di daerah kumuh begini?!" Pemuda dengan kupluk hitam, meraih pundakku dari belakang. membuatku bergidik takut, pergerakanku jadi terbatas, aku tak bisa lari. Dan aku tak bisa melawan. Bagaimana mungkin aku melawan 5 preman sekaligus? Sedangkan ilmu beladiri saja aku tak pernah mempelajarinya.

"Apa yang kalian inginkan?!" Ayahku bilang aku harus terlihat berani. Meski sebenarnya aku takut setengah mati. Tubuh preman-preman ini tinggi dan besar.. aku merasa begitu kerdil dihadapan mereka.

"whoah! Nona muda ini punya suara yang manis!" Mereka tertawa. Sungguh, tak ada yang lucu!

"Pertanyaan bagus. Kami ingin uang jajanmu, ponselmu, semua benda berharga yang ada di dalam ranselmu." Pemuda berkulit gelap berdiri dihadapanku, dan menarik pergelangan tanganku. Aku menebak dia adalah pimpinannya.

"Aku tak punya banyak uang!" Masih berusaha terlihat berani, aku menjawab lantang.

Mereka merebut tasku, mengacak-acak isinya, lalu melemparkannya ke sisi gang.

"Hanya ini yang kau punya?!" Pemuda dengan kupluk menunjukan barang-barang berhargaku, dengan wajah mengejek.

"Kan aku sudah bilang!!" Pekikku, "biarkan aku pergi!"

"Hanya segitu yang kami dapat, kalau begitu biarkan kami bersenang-senang denganmu sebagai gantinya!"

Setelah mengatakan hal itu, mereka menarikku ke sebuah gang. Aku panik dan meronta-ronta, berteriak sekuat yang aku bisa. Namun sekuat apa pun aku mencoba lari, tenaga 5 pemuda besar itu dengan mudah menarikku, melemparku ke atas permukaan aspal yang basah dan gelap.

Rasa sakit, takut hingga gemetar membuatku tak kuasa bangkit. Aku hanya bisa meneriaki mereka untuk mundur.

Mereka tersenyum sambil terus mendekat.

Ah.. Habis sudah.

Salah satu dari mereka mencengkeram tanganku, menariknya kebelakang, dua lagi memegangi masing-masing kakiku. Aku menjejak sekuat tenaga, meronta, berusaha agar mereka tak menyentuhku lebih intens lagi.

Lalu si pemimpin itu menindih perutku, dan mulai membuka satu persatu kancing seragamku.

"LEPASKAN AKUU!! LEPASKAAAAN!!" aku berteriak sampai tenggorokanku terasa perih.

Menjijikan! Takut!!

BRAK!

Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi mereka menghentikan gerakan mereka dan menoleh ke belakang, tepat saat suara mengagetkan itu terdengar. Aku bisa Melihat salah satu teman mereka sudah tergeletak bersisian dengan sebuah kaleng cat yang berceceran isinya.

Si pemimpin preman bangkit dan mendekat, saat itulah sosok seseorang yang besar jatuh dari atas dan menerjang tubuh kekar preman itu. Dari ketinggian yang aku perkiraan kurang dari 3 meter.

Sosok yang jatuh itu bangkit dan menyibakkan rambut pirangnya. Para preman yang tadi menyekap tubuhku berlari bersamaan menyerang sosok itu. Aku bangkit dan mundur menjauh, mencengkram kuat-kuat pakaianku.

Perkelahian terjadi, begitu cepat. Sosok berambut pirang itu dengan mudah menghindari setiap serangan dari 3 preman yang terlihat terbiasa berkelahi. Tendangan telak mengenai salah satu dari preman dan membuatnya terpental membentur dinding gang.

Dua lainnya makin getol melayangkan tinju pada si pirang. Tak ada satu pun yang mengenainya, ia berhasil menangkap kepalan tinju salah satunya dan menyerang wajah si preman dengan siku. Hanya selang 5 detik tendangan susulan tepat mengenai dagu preman yang satu lagi.

Mereka semua tumbang dalam perkelahian yang aku perkirakan tak sampai 15 menit.

Sosok berambut pirang itu kembali menyibakkan rambut gondrong sebahunya lalu berbalik melihatku. Mata hijau saphire yang berkilauan bagai menyala dalam gelapnya gang ini. Menatapku.

Sepersekian detik aku seakan terhisap ke dalam mata itu. Tak bisa berkedip, hanya bisa merasakan degup jantungku yang terdengar sangat keras. Entah kenapa.. bagiku saat ini, sosoknya serupa dengan lukisan malaikat yang sering aku lihat di dinding Gereja.

Rambut pirang keputihan yang bergelombang, mata hijaunya yang menenangkan, kulit putih pucat yang terkesan membeku..

Malaikat yang datang untuk menolong gadis payah ini.

"kau tak apa-apa?" Pemuda berambut pirang itu mendekat, melepaskan jaketnya dan menutupi tubuhku. Lamunanku buyar seketika, tubuhku yang lemas sudah kembali bertenaga. Aku buru-buru mengancingkan kembali bajuku yang sudah terbuka tadi, Membenarkannya dan bangkit.

"Terimakasih banyak, sungguh Terimakasih!" Hanya itu yang bisa aku ucapkan padanya. Tenggorokanku masih terasa perih untuk bicara. Padahal banyak sekali yang ingin aku ucapkan padanya. Dia penyelamatku, pahlawanku, malaikatku..

"Syukurlah kalau kau tak apa apa," Dia tersenyum padaku, lalu kembali mencari sesuatu di permukaan aspal, "Ah itu dia! Ponselku jatuh!" Dia berjalan pincang menuju ponselnya yang tergeletak 2 meter di depan kami.

Aku melihat bercak darah dari balik celana jeans baggienya. Dia terluka?!

"Darah! Kau baik-baik saja?!"

Dia kembali mendekat padaku, lalu menepuk-nepuk pelan pundakku. "Aku tak apa, kau mau kemana? Kenapa pelajar sepertimu ada di tempat seperti ini?"

Pertanyaan-pertanyaan pemuda itu tidak aku hiraukan, aku berjongkok dan menyibak kain jeans Kumal yang menyelubungi kaki kanan pemuda itu. Bercak darah tadi semakin terlihat membesar.. aku yakin darah segar mengalir keluar dari sana. Pasti ada luka yang terbuka!

Benar saja! Sebuah luka gores yang dalam sepanjang telunjukku menganga dari tulang kering hingga betisnya.

"Hei! Bukankah tidak sopan membuka celana seorang pria asing?!" Dia menarik tanganku hingga aku berdiri dan sejajar dengannya. "Kau ini agresif sekali ya?"

Tidak.. tinggi kami jelas tidak bisa dikatakan sejajar. Dia jauh lebih tinggi dariku, aku bahkan harus mendongakkan kepala agar bisa melihat wajahnya. Wajahnya yang tampan..

"Kau terluka!" Aku menarik tanganku darinya.

"Tidak apa-apa. Nanti juga sembuh." Dia kembali membenarkan celananya yang aku singkap tadi, lalu tersenyum padaku.

"Izinkan aku berterimakasih, dan merawat lukamu," Luka itu dalam, aku yakin harus segera dijahit. "Ayo kita ke klinik, beritahu jalan menuju klinik!"

Dia menatap wajahku lalu mendesah pelan. "baiklah. Ayo sini.." sambil berjalan mendahuluiku dengan langkahnya yang pincang, ia sempat menoleh ke kanan dan kiri.

Aku bisa menebak bahwa selain luka gores itu, kakinya juga pasti terkilir. Hanya manusia super yang tidak apa-apa setelah melompat dari ketinggian 3 meter, sambil menerjang seseorang.

Aku menyusulnya dan bersikeras memapah pemuda bongsor itu, ia tertawa. "kau manis sekali. Apa kau tak takut padaku setelah kejadian tadi?"

Jelas aku takut, dia bisa jadi siapa saja, bahkan mungkin saja dia sebenarnya adalah salah satu kriminal yg lebih jahat disini. Tapi aku tidak boleh membiarkan seseorang yang telah menolongku kan?

Aku menggeleng pelan untuk menjawab pertanyaannya. Karena dia terus menatapku, menunggu jawaban.

Aku bersumpah pada diriku sendiri. Setelah menolongnya dan pulang. Aku tak akan pernah ke tempat ini lagi.

Daerah pinggiran dengan kriminalitas tinggi ini.

***

Anda Mungkin Juga Menyukai

WANITA-MALAM

Demi mendapatkan banyak uang, Ariela terpaksa memilih jalur cepat sebagai wanita malam. Ariela sendiri merupakan wanita yang sangat terkenal di club malam mewah yang berada di kota Manhattan ini. Ia terpaksa bekerja di tempat ini demi menyembuhkan penyakit ibunya yang sangat membutuhkan biaya banyak. Suatu malam, seorang pria yang cukup misterius itu meminta wanita yang dilihatnya untuk tidur bersama dengannya. Wanita itu adalah Ariela—wanita yang sangat professional dalam pekerjaannya. Pria ini terkenal sudah banyak meniduri wanita. Dan dia tidak suka tidur dengan wanita yang sama. Rey—pria yang sudah tidur dengan Ariela itu merasa ketagihan. Baru kali ini ia ingin tidur dengan wanita yang sama. Ia tidak merasa rugi membayar Ariela dengan harga yang fantastis. “Layani aku setiap malam. Dan aku akan memberikan kamu satu juta dollar untuk sekali main, jika dalam satu malam kita bercinta tiga kali. Maka kau akan menerima tiga juta dollar. Pindahlah ke rumahku, bagaimana?” tawar Rey saat melihat wanita yang memiliki tubuh seksi itu sedang memakai pakaiannya. “Aku akan memikirkannya,” jawab Ariela dengan tenang. Walau ia bekerja sebagai wanita malam, tetap dirinya masih memiliki harga diri. Ia tidak mungkin tinggal di tempat pria asing. “Menarik, baru kali ini ada orang yang ingin berpikir lebih dulu untuk mendapatkan tawaran yang fantastis,” ucap Rey di dalam hatinya. Follow ig author @natalia_theresyana87

Natalia_Theresyana · Perkotaan
5.0
275 Chs

Serangan Balasan Ibu Tiri: Membesarkan Anak di Era yang Telah Berlalu

[Isteri Lembut VS Pria Tangguh, Memanjakan Istri + Kedua Berbudi + Kehidupan Sehari-hari Mengasuh Anak] Pembawa acara livestream makanan Shen Mingzhu tertransmigrasi menjadi ibu tiri jahat dari novel masa lampau, menjadi tokoh yang kontras dengan Shen Baolan dari desa tersebut. Shen Baolan baik dan berbudi, memperlakukan anak tirinya seperti anak kandungnya sendiri, sementara tokoh asli itu kejam dan bengis, selalu memukuli atau memarahi anak tirinya. Shen Baolan menikmati masa tuanya yang indah berkat anak tirinya yang menjanjikan, sementara tokoh aslinya terbakar hidup-hidup oleh anak tirinya yang terpilu dan jahat. Untuk mengubah hasil tragis tersebut, Shen Mingzhu menggulung lengan bajunya, siap untuk mengurutkan semuanya dengan benar. —— Shen Baolan memiliki mimpi. Pria yang akan dia nikahi akan meninggal setengah tahun kemudian, meninggalkannya menjadi janda tanpa apa-apa, terikat untuk menjalani hidup penuh kesengsaraan. Sementara itu, Shen Mingzhu, karena menikah dengan pria yang tepat, menjadi wanita kaya yang diidamkan. Keduanya dari desa yang sama, keduanya menjadi ibu tiri bagi seseorang, mengapa Shen Mingzhu harus hidup lebih baik darinya? Dia akan menikah dengan pria yang Shen Mingzhu nikahi, dan menjalani kehidupan baik Shen Mingzhu! —— Lima tahun berlalu. Shen Mingzhu telah menjadi mahasiswa, suami Shen Mingzhu tidak meninggal tapi malah menjadi bos besar, dan anak tirinya Shen Mingzhu menjadi anak ajaib. Shen Baolan, yang mendambakan kesuksesan suaminya, masih menunggu dengan pahit hari di mana suaminya akan meningkat menjadi hebat.

Seven Queens · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
512 Chs

Istri Tak Terduga Saya adalah Bos Rahasia!

Semua orang tahu bahwa putri tertua rumah Shens telah jatuh dari tahta kehormatannya setelah ditinggalkan oleh seorang pria tak bertanggung jawab, hamil di luar nikah, dan kemudian diusir oleh keluarganya sendiri, terlantar dan putus asa. Sang terkenal Shen Ruojing muncul di pesta ulang tahun Matron keluarga pertama, Keluarga Chu, di mana kerumunan orang mencibir: "Orang-orang yang memberikan sejuta dalam uang kado duduk di satu meja." "Orang-orang yang memberikan sepuluh juta dalam uang kado duduk di satu meja." "Nona Shen, bolehkah saya bertanya berapa uang kado yang telah Anda bawa?" Kerumunan orang menunggu untuk menertawakan dia, namun kemudian mereka melihat Shen Ruojing mendorong ke depan seorang bocah lelaki yang indah dan cantik, "Bisakah Anda tolong tanya Matron di mana duduk jika seseorang membawa cicit?" *** Diterima di rumah keluarga Chu hanya karena nilai putranya, Shen Ruojing hanya ingin melalui hidupnya dengan santai, puas menjadi ikan yang malas, namun dia menghadapi penghinaan dari semua pihak dalam keluarga: "Keluarga kita mempunyai seorang peretas tingkat atas, seorang maestro musik, seorang jenius seni, seorang gila teknologi—masing-masing terkenal di bidangnya. Bagaimana dengan Anda? Anda bisa apa?" Shen Ruojing menyentuh dagunya: "Semua hal yang kalian sebutkan itu... Saya tahu sedikit tentang masing-masing." Tiga anak yang menggemaskan berdiri di sisinya dan mengangguk serempak: Kami bersaksi bahwa Ibu memang tahu sedikit tentang segalanya.

Mr. Yan · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
758 Chs

Ahli Waris Palsu Ternyata Miliarder Sejati!

Setelah dikeluarkan oleh keluarganya, ternyata dia adalah pewaris sejati yang bernilai miliaran, dan orang-orang di sekitarnya menyadari hal itu. Keluarganya sangat menyesal dan menuntut setengah dari kekayaannya sebagai balasan atas membesarkan dia. Dia mencemooh dan menggunakan jimat kebenaran untuk mengungkap rencana mereka. Seorang bajingan selalu mengganggunya dan ingin kembali bersamanya. Dia dengan mudah membuatnya "bertemu dengan leluhurnya" setiap malam. Selain itu, sepupu-sepupunya selalu meremehkannya, menganggapnya sebagai aib. Yang mengejutkan, ketua dari keluarga kaya datang padanya dan berkata, "Asalkan kamu bisa menyelamatkan putriku, aku akan memenuhi semua permintaanmu!" Keluarga kaya lainnya, yang telah bermusuhan dengan keluarga barunya untuk waktu yang lama, juga tidak tahu malu datang dan berkata, "Asalkan kamu bisa membantu kami, keluarga kami akan sangat berterima kasih atas kebaikan keluargamu!" Kemudian, bahkan sepupu yang memberontak menjadi pengikutnya, mengklaim, "Dia adalah satu-satunya saudariku! Siapa pun yang berani menghina dia, aku akan mengutuk seluruh keluarganya!" Keluarga barunya akhirnya menyadari bahwa gadis kecil miskin mereka ternyata adalah orang besar! "Aku perlu menggambar mantra, mengusir kejahatan, menyelamatkan orang, dan mengejar pria itu! Betapa sibuknya aku!" katanya dalam kesusahan. Pria itu berkata, "Sebenarnya, kamu tidak perlu mengejarku. Aku sudah menjadi milikmu."

LittleFishOnKitty · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
247 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
Disukai
Terbaru

DUKUNG