webnovel

UnHuman

Sinopsis : Ini adalah masa dari awal kekacauan yang sesungguhnya. Waktu di mana semuanya perlahan-lahan hancur, dan memasuki masa paling kelam dalam sejarah umat manusia. Dunia di mana adanya entitas makhluk selain manusia berkumpul. Pada awalnya manusia tidak menyadari keberadaan mereka, namun kini mereka sudah menyaksikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Ini adalah dunia di mana keberadaan para makhluk mengerikan hidup secara terpisah dari mereka. Entitas yang memiliki kekuatan mengendalikan kekuasaan atas dimensinya. Mereka sang penguasa yang mengatur pantas atau tidaknya suatu esensi harus bertahan, atau dimusnahkan. Kisah kemudian bermulai ketika seorang pemuda terbangun tanpa bisa mengingat identitas dirinya sendiri. Kenyataan pahit harus diterima pemuda itu ketika mengetahui dunia kini sedang mengalami kehancuran massal akibat dari peperangan antar ras yang berlangsung lama. Umat manusia kini harus berjuang mempertahankan diri mereka terhadap ras baru yang disebut, Unhuman. Suatu entitas hasil dari ciptaan seorang penguasa. Masa depan yang kelam tengah menanti seluruh ras. Manusia maupun bukan manusia tidak lagi memiliki kepercayaan antar sesama. Konflik, perebutan kekuasan, dan genosida diberlakukan. Bagaimanakah nasib dunia ini selanjutnya? Genre : Fantasy, Action, Horror, Supernatural, Superpower, Shounen. Note : Cerita banyak mengandung kekerasan, darah, dan kata-kata kasar. -- Harap bijak dalam membaca cerita saya. Jikalau ada kesalahan kata dan suatu kalimat yang menyinggung suatu pihak, ini murni ketidaksengajaan --

AnggaraSensei · Fantasi
Peringkat tidak cukup
180 Chs

Extra Chapter - Nasihat Seorang Kakak

Aku memutar arah pergelangan kaki kananku, bersama gerakan tubuhku ikut bergeser ke samping. Saat itu terjadi, pedang kayu miliknya mengayun secara vertikal dan menghantam tanah.

Raut wajahnya seketika berubah kesal.

"Kau!" Dia mengeratkan giginya, dan matanya melotot kesal saat menatap ke arahku.

Sepertinya dia masih tidak terima jika aku menghindari serangannya barusan.

'Ya ampun ... anak ini.'

"Lexer henti—"

Dia tidak mendengarkanku, dan kembali mengangkat pedangnya dan berniat menyerangku sekali lagi.

Lexer menyeret sebelah kakinya dan mengambil ancang-ancang. Gerakan tangannya berubah.

Dia kini memakai variasi teknik aliran berpedang sungguhan.

Lexer memfokuskan kuda-kudanya. Selagi ia mengangkat pedang kayunya setinggi bahu, ia mengambil langkah maju menghampiriku. Dan dia segera mengayunkan pedangnya dengan kecepatan melebihi sebelumnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com