webnovel

Tersadar

Setiap hari selalu ada orang yang melakukan hal besar dengan baik. Sedangkan aku, jangankan melakukan hal besar dengan baik. Bahkan, melakukan hal kecil dengan baik saja sudah kerepotan. Wajar, aku terbiasa melakukan sesuatu dan tidak mengoreksinya lagi.

Aku heran dengan orang orang yang berada disekitarku. Mereka selalu memotivasi aku yang tidak berbakat ini baik dalam pekerjaan ataupun pengalaman.

Suatu hari, ada seorang yang menyadarkanku. Ia bilang "Apakah kamu tidak akan ada perubahan sama sekali seperti sekarang ini? Apakah kamu tidak ingin seperti teman teman kamu yang berhasil diluar sana? " ucapnya jelas padaku. Jujur saja aku ingin berubah menjadi seperti itu.

Sudah beberapa kali aku mencoba dan gagal. Aku juga sudah bertemu dengan banyak orang yang mendukung dan menjatuhkan semangatku. Disaat itu juga aku mengambil hal baik dan mencoba membuang hal buruk dariku.

Namaku Labib, umurku 18 tahun dan tahun ini jadi tahun terakhirku dijenjang SMA. Aku punya banyak teman namun, aku iri kepada mereka yang berbakat. Aku ingin menjadi mereka.

Pernah sekali, guruku bilang padaku "Nak, kamu boleh iri pada bakat seseorang dan iri ingin memiliki bakat itu juga. Namun, jadilah dirimu sendiri bukan menjadi orang lain"

Saat itu aku sadar bahwa sampai kapanpun aku tidak akan berhasil jika menginginkan menjadi orang lain.

Hobiku adalah bercerita, jadi aku merasa bahwa bakatku berada disana. Aku memulai dari membuat karangan karangan, dan mengikuti lomba berpuisi maupun bercerita bahkan ceramah.

Fokusku naik saat mendapat komentar yang baik dari teman teman sekelasku dan motivasi dari orang tua dan guruku serta kujadikan kritik dan saran sebagai batu loncatan ku untuk menjadi lebih baik lagi. Sangat banyak ucapan "Terima kasih" yang ingin kuberikan kepada semua yang telah bersamaku selama ini. Karena tanpa semua itu aku tidak akan bisa menjadi diri sendiri.

Bab berikutnya