****
"Mama!" sentak Rachel kembali memimpikan mamanya, gadis itu melihat seisi ruang dengan lampu yang remang-remang. Ia tidak bisa tidur dengan cahaya terang. Kebiasaan normal, yang tidak normal adalah memimpikan Liana. Sang ibu yang telah pergi meninggal 4 tahun yang lalu. Apa ini karena rasa rindu yang selalu Rachel peluk dengan erat? Rachel begitu tersiksa.
"Mama, " Gadis itu menatap langit-langit kamarnya, menahan air mata yang akan jatuh.
"Mama, Rachel mau cerita ma."
Ceklekk gadis itu menoleh ada yang membuka pintu kamarnya. Selanjutnya, seseorang muncul lalu menghampiri Rachel. Ravindra terlihat sangat gelisah karena sejak tadi Rachel tidak mau turun untuk bertemu dan makan malam dengannya. Rasa kecewa dan kesal memang sedang menggebu di hati Rachel. Ravindra tahu itu, tapi ini adalah sesuatu rencana untuk Rachel. Apa itu?
"Kamu mimpiin mama lagi, ya?" tanya Ravindra sang papa dengan nada lembut,
"Emmm, " Rachel hanya menganggukkan kepala.
"Maafin papa,"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com