Ara terbangun ia bermimpi kejadian itu, kepalanya terasa sakit meski tak nampak jelas, tapi suara itu membuatnya terbayang-bayang.
"Huftt"
"Segerr juga akhirnya, kangen Manu."
"Ttuuutttt tuuttt,"
"Halo kaka, lagi ngapain? "
"Kakak lagi santai aja sayang, kamu udah makan belum?"
"Belum kak, nanti aja. Baru aja mandi nih."
"Manu mana kak, aku kangen. "
"Dia lagi tidur siang ra, dari tadi main terus."
"Nanyain kamu juga, katanya kangen."
"Ya ampun, nanti kalo udah tepat waktunya Ara bawa dia ke sini. Biar Aksa tau kalau Manu ini anak dia. " ujar Ara.
"Kamu serius? Nanti kal--"
"Udah kak tenang aja, ikatan anak sama ayah pasti emmmm. "
"Kakak percaya sama kamu."
"Ya udah salam ya ma buat Mani, Zara mau makan siang dulu."
Ara mematikan sambungannya, ia menuju dapur untuk memasak sesuatu.
___
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com