Gue mendudukkan diri di hadapan Erik. Semakin jengkel karena baru kali ini gue nemuin sejenis manusia yang punya sifat saiton.
"Mau lo apa, sih?" kesal gue.
"Mundur Cill.. Sebelum lu lebih sakit lagi. Gua ga mau liat lu sakit."
Erik menatap gue lekat. Tatapan yang buat gue ga nyaman. "Lu kemarin nangis?" tebak Erik.
Pasti gara gara mata gue yang sembab. Padahal gue yakin ini ga terlalu keliatan. Gue emang gini, habis nangis, mata nya cuman bengkak sedikit. Itupun harus diperhatiin dulu baru keliatan. Dan ini artinya, Erik segitunya merhatiin gue.
Gue diam.
"Pasti gara gara Peter kan?" tebak Erik, benar 100%. Gue jadi curiga nih kalau Erik ini selain psikopat juga bisa ilmu guna-guna. Eh, canda guna-guna.
Gue menutup mulut rapat-rapat, masih diam.
Erik tersenyum kecil. "Diam artinya benar," kata dia membuat gue semakin diam.
Demi apapun gue kesel banget, tapi kenapa gue sekarang justru kehabisan kata kata buat balesin Erik? Kemana skill ngadu bacud gue?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com