Perlahan mata Shao terbuka saat mendengar bunyi bel yang terus mengganggu. Hari masih pagi buta tapi sudah ada yang bertamu. Mau tak mau Shao keluar dari kamarnya lalu menyalakan lampu ruang depan dan membuka pintu apartemennya.
Shao terpaku melihat Jessie berdiri dengan kedua lengan di depan dada dan menatapnya dengan angkuh.
"Shao , ayahku ingin bicara denganmu!" ujar Jessie dengan nada dingin memerintah Shao. Shao pun memandang Jessie dengan malas. Ia bahkan belum sepenuhnya sadar dari rasa kantuk. Jessie tak mau masuk ke dalam jadi Shao hanya berbalik meninggalkannya ke dalam untuk mengganti pakaian.
Di dalam, saat sedang memakai kemeja dan jasnya, Shao sempat tertegun sejenak. Kalimat Ares terngiang di kepalanya. Ares sudah memberikannya kesempatan untuk kembali. Jika ia ingin melakukan sesuatu maka mungkin inilah saatnya. Shao mengambil ponsel dan mengirimkan sebuah kode bahasa sandi pada Devon Kazuya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com