webnovel

The Kings: Tales Of Devour Temptation

WARNING MATURE CONTENT 21+ (KONTEN DEWASA)!! Bagi Jupiter, Ares adalah jiwanya. Bagi Ares, Jupiter seperti napas kehidupannya. Si kembar King, Jupiter dan Ares tak pernah terpisahkan oleh apa pun. Sedari kecil, Jupiter adalah kakak sekaligus perisai pelindung bagi Ares adiknya. Ia akan mengorbankan hidupnya untuk kebahagiaan dan keselamatan Ares. Ikatan cinta persaudaraan Ares pada Jupiter yang begitu besar diuji saat Putri Alexander hadir di tengah-tengah mereka. Ares jatuh cinta pada Putri semenjak mereka masih kanak-kanak. Putri adalah cinta pertama sekaligus cinta sejatinya selamanya. Namun Putri membenci Ares. Karena perilaku nakalnya, Ares ditakuti dan dijauhi oleh Putri. Sebaliknya, Putri menyukai dan dekat dengan kembaran Ares yaitu Jupiter. Bahkan ketika mereka dewasa, Jupiter malah bertunangan dengan Putri. Lalu bagaimana nasib Ares yang harus menahan sakitnya cinta tak berbalas? Haruskah ia merebut Putri dari saudara kembar yang juga sangat ia cintai hanya karena ia tak bisa melepaskan cinta pertamanya? “Kamu adalah gairah yang gak bisa Kakak miliki. Darah Kakak memanas saat kamu mendekat ... dan berhenti gigit bibir kamu! Kakak bisa gila hanya dengan memikirkannya saja!” gumam Ares dengan suara berat yang membuat bulu kuduk Putri langsung berdiri. “Kak ...” hanya gumam lembut yang terdengar dari bibir mungil Putri yang terpaku menatap Ares. “You’re such a Goddess!” desah Ares saat mencumbu lembut bibir Putri. (Novel ini adalah salah satu sekuel dari seri The Seven Wolves, selamat membaca!!) Follow my IG: @nandastrand, FB: @NandaStrand

Andromeda_Venus · perkotaan
Peringkat tidak cukup
427 Chs

It's All About Money

"Aku ingin menyusun rencana untuk menyingkirkan ketua Choi. Aku ingin dia mati!" sambung Ares membuat semua teman-temannya jadi menoleh satu sama lain.

"Kalau begitu anggap aku tidak ada di sini!" ucap Andrew tiba-tiba sambil tersenyum nakal. Ia kembali meneruskan makan seolah tak ada yang terjadi.

"Tapi kamu di sini!" protes Devon menoleh pada Andrew yang duduk di sebelahnya. Andrew ikut menoleh dengan mulut mengunyah lava cake yang nikmat.

"Aku datang untuk makan malam. Tadi siang aku tidak makan!" jawab Andrew asal. Ares hanya menyimpulkan senyuman dan menggeleng kecil.

"Dan kamu bukan anggota Golden Dragon!" celetuk Divers sembari melotot. Andrew mengulum cengiran dengan coklat di dalam mulutnya lalu mengangguk.

"Benar sekali!" sahut Andrew makin menyendoki potongan kuenya dengan raut wajah mengejek Divers. Brema tersenyum melihat perilaku Andrew yang bisa bersenang-senang di balik kesendiriannya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com