webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · perkotaan
Peringkat tidak cukup
618 Chs

Tidak baik-baik saja.

"Kenapa menatapku seperti itu? Apakah ada sisa makanan di wajahku?"

Massimo yang sudah duduk diatas ranjang menggeleng. "Memangnya salah jika aku menatap istriku sendiri?"

"Tidak, tentu saja tidak ada yang salah. Hanya saja apa yang kau lakukan saat ini diluar kebiasaanmu, jadi rasanya aneh saja jika mendapatkan tatapan tajam mencekik darimu seperti tadi."

"Kapan terakhir kali kau menimbang berat tubuhmu, Gina?" tanya Massimo tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.

"Menimbang berat badan?" ulang Gina serak. "A-apa menurutmu aku gemuk?"

Shit!

Seketika Massimo melompat turun dari ranjang dan langsung meraih tangan Gina dengan cepat. "Gemuk?" geramnya penuh emosi. "Siapa yang menyebutmu gemuk, aku hanya sedang bertanya kapan terakhir kali kau menimbang. Memangnya kau tidak sadar kalau tubuhmu ini semakin kurus, hm? Jangan bilang kalau kau masih meneruskan kebiasaan lamamu, memuntahkan makanan tanpa aku ketahui?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com