(Noah Chandra)
Clarissa tergeletak di lantai yang dingin. Aku bergegas menghampiri Clarissa, menyandarkan tubuhnya di pangkuanku. Mengerikan sekali. Wajah Clarissa seperti habis di pukuli satu kampung. Lebam dimana-mana, darah menetes di wajahnya. Aku menepuk-nepuk pipinya, berharap agar Clarissa bangun dari pingsannya.
Melihat Clarissa seperti ini, aku sangat marah sekali. Meski Clarissa kasar dan tempramental, tetap saja Clarissa ini perempuan. Siapa yang sudah berani melukai Clarissa? Aku tidak akan memaafkan orang yang sudah menyakiti Clarissa.
Setelah aku tepuk-tepuk pipinya dan memanggil namanya, perlahan kelopak mata itu terbuka. Clarissa mulai siuman. Tatapan matanya menyiratkan kekosongan, saat aku merebahkan dirinya duduk. Tatapan mata Clarissa seperti kosong sekali.
"Jangan-jangan, teman Kak Noah ini udah jadi zombie."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com