"Kenapa kau diam saja?" tanya Hannah keheranan. Friedrich segera tergugah dari lamunannya dan menggeleng. Sesaat tadi ia teringat akan ibunya yang cantik dan penyayang dan meninggal saat ia masih sangat muda. Ia bahkan sudah mulai lupa pada wajah ibunya.
Yang selalu sangat membekas dalam ingatannya adalah bau wangi masakan pada tubuh ibunya setiap kali beliau menyiapkan makanan-makanan kesukaan Friedrich dan Karl.
Ah, ia sangat merindukan wanita itu.
"Tidak apa-apa," kata Friedrich. Ia mengambil duduk di kursi meja makan dan Hannah segera menaruh piring dan alat makan lainnya di depan pemuda itu. Kepalanya melongok ke arah pintu dapur dan mengerutkan keningnya keheranan, membuat Friedrich bertanya-tanya siapa yang sedang dicari Hannah. "Kau mencari Karl?"
Gadis itu mengangguk. "Benar. Apakah dia tidak turun untuk sarapan?"
"Kami sebenarnya tidak biasa sarapan," kata Friedrich. "Tapi, karena kau sudah memasak sesuatu, aku akan memanggilnya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com