Akhirnya Rose mencoba meredakan rasa berdebar-debar di dalam dada dengan menggenggam erat tangan Rune yang masih bertautan dengannya, ibarat menaruh kepercayaan yang tinggi kepada sang pria.
Terlebih, tatapan mata yang sebelumnya sangat terkejut, kini meneduh dan memandang lurus kepada Rune. Ia menanti pria itu untuk melanjutkan ucapannya.
"Aku... aku tidak tahu bagaimana harus merespons ini..." bisik Rose. "Bisakah kau menjelaskan lebih lanjut?"
Mengetahui Rose ternyata siap mendengar rahasia terbesarnya ini, Rune memberikan senyuman tipis meskipun hanya sekilas.
Sebelumnya, ia sempat berpikiran untuk membuka rahasia tentang keabadian setelah bertemu dengan orang tuanya, Aleksis, beserta sang adik yang baru saja lahir, karena tidak ingin memaksakan Rose untuk menelan seluruh penjelasan berat ini secara langsung dan tiba-tiba.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com