Aku dan ibu Arsinoe sudah masuk ke dalam ruangan dapur, beberapa pelayan menyambut kami dengan senyuman hangat. Ah! Lebih tepatnya menyambut kedatangan Nyonya Arsinoe di bandingkan aku.
"Kau suka makan apa? Kalau Marvel suka sekali sekali dengan makanan manis Pavlova Australia. Pavlova merupakan makanan yang diambil dari nama bellerian dari Rusia yaitu Anna Pallova yang dulu berkunjung ke Australia pada tahun 1920. Pavlova memang sengaja dibuat sebagai penyambutan bellerina itu sendiri. Adapun yang menarik dari Pavlova yaitu, sampai sekarang masih sering dipeributkan apakah ini makanan khas Australia atau Selandia Baru. Tapi Yang aku tau bahwa ini adalah makanan milik Marvel, karena dia suka sekali!." dia berkata dengan begitu antusias, aku yang mendengar hal tersebut hanya bisa tersenyum saja.
"Aku tidak terlalu suka makanan manis sebenarnya, tapi aku ingin merasakan kue yang Ibu sebutkan tadi." ujarku sopan.
"Baiklah, kita akan Membuatnya sekarang ya. Kau duduk saja disana, aku akan membuatnya dengan cepat. Apakah kau mau sesuatu yang lain? pelayan bisa membutakan juga jika kau lapar." Ibu Arsinoe berkata sambil mengeluarkan bahan bahan dari kulkas. aku menurut dan duduk di bangku yang ada di dekatnya.
Aku melihat bagaimana tangannya sangat lihai dalam melakukan pekerjaan, hasrat seorang ibu yang merasa begitu senang saat anaknya kembali ke rumah. Dan itu sangat terlihat jelas di wajahnya sejak aku melihatnya tadi.
"apakah Marvel punya beberapa pekerjaan? aku tidak melihatnya sejak semalam." Tanyaku pada Ibu Arsinoe.
"Marvel memang sering bepergian ke tempat teman-temannya jika sudah kembali ke Mansion ini. Mungkin sejak semalam dia pergi dan terlalu asyik mengobrol hingga lupa waktu. Pasti Marvel akan pulang menjelang siang, apakah kau merasa kesepian? aku bisa menemani dirimu jika kau memang butuh bantuan." Ucapannya terdengar sangat perhatian, aku jadi merasa tidak enak jika meminta banyak hal.
"tidak perlu, aku hanya bertanya saja Karena merasa penasaran. apalagi aku disini baru saja datang dan belum terlalu nyaman dengan situasi yang ada. jadi aku masih butuh beradaptasi dengan beberapa hal. Maaf jika membuatmu jadi merasa aneh. Walaupun aku mungkin Pernah kemari dulu sekali, di Tubuhku yang lain. Tapi aku benar-benar melupakan semuanya, aku tidak ingat sama sekali apakah aku pernah tinggal disini atau tidak. bahkan tempat ini terasa asing, tidak benar-benar familiar." Ujarku pelan, ketika aku menghentikan ucapanku. saat itu juga Ibu Arsinoe menengok ke arahku dengan tatapan datar.
Wajahnya tidak sehangat tadi, dan hal ini membuatku jadi bertanya-tanya apakah aku salah bicara? Mungkin saja, aku terlalu terang saat mengatakan semua isi hatiku.
"Kau melupakan tempat dimana hidupmu sebagian besar disini, Kau juga melupakan seseorang yang mengorbankan segalanya untuk dirimu. aku jadi bertanya-tanya apakah kau memang Eleonore yang asli, atau kau hanya tubuh tanpa jiwa sesungguhnya. Sebab saat pertama kali kau datang kemarin, Aku tidak merasakan kedatanganku dirimu sama sekali. Kau seperti orang asing yang menginjakkan kakinya di Mansion besar keluarga Salvador.
Mungkin aku sedikit kasar jika harus mengatakan hal ini, tapi jika memang kau merasa tidak nyaman dan merasa asing dengan semua situasi yang ada. Sebenarnya kau bisa benar-benar pergi dari sini, kau bisa mencari kehidupan lain dan memutuskan Janji Pernikahan dan juga Sumpah untuk sehidup semati. Kau yang dulu membuat semua sumpah dan Janji itu, dan untuk menyelamatkan Marvel, kau juga yang harus memutuskannya." Ungkapan ibu Arsinoe membuatku tersentak kaget.
Aku tidak tau bahwa di balik wajahnya yang sangat lembut dan suaranya yang begitu hangat, dia bisa berubah menjadi ibu serigala dalam waktu beberapa detik saja. Lihat saja bagaimana wajahnya yang memerah dan matanya sedikit menggelap, astaga... aku benar-benar tidak merasa aman di Mansion ini.
"Maafkan aku, Tapi aku juga tidak tua kenapa semua ini terjadi. Kalau boleh tau, apakah Eleonore yang dulu Memang langsung ingat masa lalunya, saat bertemu dengan Marvel?." Tanyaku Hati-hati, sudah kepalang tanggung. Kenapa tidak aku tanya saja sekalian semuanya. Aku sudah membuatnya marah, Jadi daripada aku hanya mengetahui semua hal secara setengah-setengah. lebih baik aku mengetahui secara keseluruhan. Aku juga Semakin penasaran dengan masa laluku.
"Saat Usia 16 tahun, semua Manusia yang bereinkarnasi akan mendapatkan sebagian ingatan di masa lalunya. Pada saat itulah mereka akan mencari jati diri sesungguhnya atau mencari masa lalunya yang hilang, Jadi Eleonore yang dulu akan mencari Marvel lebih dulu. Tidak, lebih tepatnya Marvel dan Eleonore yang dulu saling mencari. Tidak lama setelah Pencarian tersebut mereka akan saling di pertemukan. Dan mereka akan bersama, Jadi saat itu tiba. Marvel tidak perlu repot-repot untuk menjelaskan banyak hal, Marvel hanya perlu memberitahu beberapa hal yang rumit atau sulit di mengerti saja.
Karena biasanya orang yang bereinkarnasi tidak sepenuhnya paham akan masa lalu, mereka tetap harus di bimbing untuk memahami segalanya dengan baik. ya seperti anak bayi yang di ajarkan makan, mereka sudah tau itu makanan tapi Mereka belum tau cara memakannya bagaimana." Ucap Ibu Arsinoe panjang lebar, ketika dia Bercerita semuanya. aku jadi merasa paham bahwa memang Marvel dan Eleonore yang dulu tidak perlu repot-repot untuk saling memahami, hanya beberapa pembelajaran dan mereka sudah saling mengenal.
"Jadi hanya aku saja yang sampai umur segini tidak mengingat Marvel sama sekali? bahkan saat pertemuan kami, Marvel terlihat sangat frustasi. Jika di umur 16 tahun kelahiran diriku, dan sekarang umurku sudah 25 tahun. maka? 9 tahun Marvel mencari diriku? Astaga.. Apakah selama ini dia tersiksa?." Itu bukan sebuah pertanyaan, kenapa juga aku harus bertanya apakah Marvel tersiksa atau tidak?. Sudah jelas selama sembilan tahun bukanlah hal yang bisa di anggap sebentar.
"Sembilan tahun bukanlah waktu yang lama bagi manusia abadi seperti ini kami, tapi Yang membuatnya lama adalah beban yang di tanggung oleh Marvel, karena cinta dan Keegoisan Dirimu yang memaksa Marvel bersumpah, hal tersebut yang membuat sembilan tahun Marvel sangat melelahkan. kau meminta padanya untuk selalu mencari dirimu, di setiap kematianmu yang sudah terjadi selama enam kali ini. selama enam kali juga kau akan meminta Marvel untuk terus mencari dan mencari dirimu. bukankah itu benar-benar sangat egois Ele?." Ibu Arsinoe sudah berkata dengan nada yang lebih baik, dia juga sudah membuat kue yang mau di makan oleh Marvel.
Aku menelan ludah susah payah, mendengar semua yang dia katakan tentu saja membuatku jadi merasa bersalah.
"Apa yang bisa membuatku mematahkan Janji dan sumpah tersebut?." Tanyaku pelan, aku tau mungkin ini sangat lancang. Tapi aku tiba-tiba saja merasa kasihan dengan Marvel.