webnovel

Perlombaan Ansambel

Tidak terasa hari terus berganti. Matahari pun terbit, cahayanya membuat mataku jadi silau. "Mwuaaahh" aku menguap sambil mengusap mataku dengan pelan. Ku mataku perlahan-lahan, dan seketika aku termenung memandangi langit-langit kamar ku. "Shally... kapan kamu keluar dari kamar mu? Ini udah jam berapa?" Aku mendengar suara seorang wanita memanggil ku, "siapa lagi kalau bukan mama" . Mendengar suaranya, aku sedikit kaget kemudian langsung beranjak dari tempat tidur ku. Tak lupa aku merapikan kasurku, dan mengambil saat teduh sejenak.

Uppps....

Aku lupa memperkenalkan diriku pada kalian. Perkenalkan nama ku Shally Anastasya. Biasa dipanggil Shally atau Elly. Aku putri sulung dari empat bersaudara, dan satu-satunya anak perempuan. Sekarang aku duduk dibangku SMP kelas 9. Aku bersekolah di SMP Lentera Harapan Jakarta. Aku dibesarkan dikeluarga yang serba berkecukupan. Mama ku bekerja di SMA N 3 Jakarta Timur, sedangkan papaku bekerja di salah satu perusahaan. Ia menduduki jabatan sebagai manager.

Setelah aku selesai bersaat teduh, ku buka pintu dengan perlahan-lahan. Aku pun berjalan pelan menuju dapur. "Tap tap tap".

Setibanya disana, aku duduk di salah satu kursi meja makan. Papa, mama, John, Romi, dan Ilyas sudah lama menungguku di meja makan. "Kakak Elly lama banget bangunnya" kata Ilyas adik bungsuku alih-alih meminum susu putih digelas. "Hmmm" gumamaku.

"Ayo makan" kata mama singkat. "Eittts...." Romi menepuk meja dengan pelan. "Kita ga berdoa dulu nih?" lanjutnya. Yah... begitulah keluargaku, selalu menyerahkan apapun kepada Tuhan. "Hampir saja kita lupa yah" kata papa sambil tertawa pelan.

Keheningan pun terasa. Sekitar satu menit kemudian, kami pun mulai menyantap sarapan yang telah dipersiapkan mama. Aku melihat meja makan dengan mata yang masih terasa berat. "Ada roti tawar, nasi, susu, daging, buah, sayur. Hmm... yang mana ya aku makan deluan" kataku dalam hati. "Untung saja hari ini hari libur, kalau hari ini kamu sekolah... kamu pasti telat" papa mengunyah makanannya.

Aku tidak begitu merespon ucapan papa.

Ku ambil gelas kosong, lalu menuangkan air putih dengan pelan. Ku minum air itu, sambil menyendokkan nasi ke atas piringku. Aku mengambil daging, kemudian ku ketakkan diatas nasi ku.