webnovel

Talak 3

Arkan mengucapkan talak pada Istrinya Aisyah hingga tiga kali. Dia tak mengetahui konsekuensi dari ucapannya itu. Begitu tersadar, istrinya tak akan pernah bisa kembali lagi padanya, untuk selamanya. kecuali.... hal itu terjadi. Arkan meminta bantuan Julian untuk menikahi Aisyah dan kembali menceraikannya. Setelah melihat Aisyah, Julian kaget, ternyata perempuan itu tidak seperti pikirannya.Dia pernah melihat Arkan bersama perempuan lain. Bukan Aisyah. Sayangnya, Julian yang sudah mengenal Aisyah semenjak SMP tak ingin mempermainkan pernikahannya untuk ke dua kalinya. Julian tak ingin kesalahannya pada Dyani terulang lagi. Dan tak ingin melepaskan perempuan itu untuk selamanya. bagaimana kisah lengkapnya? silahkan mampir ya... Cerita ini hanya fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama dan kejadian, itu hanyalah hal yang tak di sengaja ?

dian18051984 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
18 Chs

Arkan masih muda

21++

Jangan baca bagi yang belum cukup umur atau yang tak suka adegan ini ya!!!

Aku mau mesum dikit menjelang Ramadhan 😅 (Maafkan aku ya Allah) . dan selama Ramadhan mungkin novel ini akan hiatus dulu dan aku akan melanjutkan novel ku yang berjudul "Guruku tersayang"

boleh langsung di skip.. 😛 Bagi yang ga suka adegan dewasa.

Jangan hujat aku 😂

🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦

Tak berapa lama kemudian, kedua wanita cantik dan seksi itu datang. Julian langsung memeluk Aura dengan pelukan dan ciuman mesranya, sementara Arkan hanya berdiri terpaku. Cowok satu ini gugup.

Julian menoleh ke arah sahabatnya ini.

"Wina..., bisa ajari dia? dia masih perawan! " Kata Julian terkekeh. Arkan langsung mengumpat. "Kau pikir aku perempuan apa? " Kata Arkan kesal.

Perempuan cantik itu langsung mendekat sehingga Arkan langsung terdiam kaku . Ketiga orang itu tertawa melihat cowok polos ini yang sangat gugup.

Wina melingkarkan tangannya di leher Arkan dan langsung saja mencium bibir cowok itu dengan panas. Arkan melotot tak percaya dengan apa yang sedang dialaminya, namun, lama kelamaan Arkan menikmati permainan bibir perempuan itu dan mencoba untuk membalasnya meskipun kaku.

Julian sempat kaget melihat Arkan mulai membalas permainan itu lalu berdehem, sehingga aksi mereka terhenti dan wajah Arkan merah sempurna.

"Mau pake kamarku? " Tanya Julian yang membuat Arkan melotot kaget.

"Gak, gak usah! " Jawab cowok itu gugup.

Wina tak menghiraukan penolakan Arkan, perempuan itu malah menarik lengan Arkan ke kamar Julian.

Arkan masih terdiam saat perempuan itu mengunci pintu kamar. Sekarang dia amat gugup seperti gadis yang hendak diperawani. padahal yang rugi kan bukan dia. Toh dia tak akan hamil.

"Ka kamu serius? " Tanya Arkan gugup saat perempuan itu mendekatinya. Arkan terus saja mundur sehingga kakinya membentur ranjang Julian dan akhirnya dia terduduk. Perempuan itu langsung duduk di pangkuannya dan menghadap ke arah Arkan.

Wina segera memeluk Arkan dan kembali mencium bibir cowok itu dengan mesra nya. Wina menggoda Arkan dengan ciumannya. Sampai dia merasakan sesuatu mengeras sempurna di bawahnya yang menandakan cowok itu sudah menginginkannya.

Perempuan itu mengenggam tangan Arkan dan mengarahkan ke dadanya. Arkan kembali melotot karena merasakan perempuan itu tidak memakai bra, dan tanpa sadar tangan Arkan bermain di sana. Perempuan itu mendesah. Dia tak tahan lagi. Permaian tangan Arkan membuatnya mabuk.

Cowok itu penasaran sehingga mengekplor kedua bukit kembar itu bahkan sekarang lidahnya telah bermain di sana.

"Ya..., kau pintar sekali! " Wina menggeram menahan hasratnya sambil menjambak rambut Arkan dan menekan kepala cowok itu ke dadanya agar memberikan kuluman yang lebih dalam.

Arkan sedikit protes saat wina melepaskan dirinya dari Arkan. Dan pria itu kembali menegang saat perempuan itu dengan sigap melepaskan celananya dan segera mengulum juniornya dengan bibir basahnya. Arkan menggeram berusaha menahan suaranya karena sensasi nikmat yang baru pertama kali dirasakannya ini.

"Hmmm... nikmat sekali! " Kata Arkan dengan nafas sesak karena menahan hasratnya yang sudah memuncak. Dan beberapa saat kemudian, dia mulai mengambil alih permainan menarik wina agar berdiri dan mengempaskan wanita itu ke ranjang, segera menindihnya dan menyatukan tubuh mereka. Arkan kembali menggeram saat dirinya benar-benar memasuki wanita itu seutuhnya. Rasanya benar-benar nikmat.

Di luar kamar, Julian dan Aura yang menempelkan telinga mereka ke pintu kamar, tertawa puas saat mendengar desahan kedua makhluk itu di kamar Julian.

"Aku gak tanggung jawab lho, sama sobat polos kamu itu.! " Kata Wina menahan tawanya.

"Ck, biarin aja. Dari pada dia mati penasaran! " Kata Julian yang sudah memainkan kedua gunung kembar Aura sehingga kekasihnya ini mendesah.

"Kita pake kamar Jino! " Kata Julian sambil menggendong kekasihnya ini ala bridal. Andai Adiknya Jino tau kamarnya dipake sang kakak untuk berbuat mesum, pasti Jino akan memandikan kamarnya dengan kembang tujuh rupa.

🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦

Aisyah merasa gelisah, dia merasa bersalah karena menampar Arkan sekuat tenaga. Apakah Arkan kurang ajar padanya? Apakah dia salah tak bisa melakukan itu meskipun Arkan kekasihnya? Atau haruskah dia menerima perlakuan Arkan yang menunjukkan rasa cintanya seperti itu?.

Aisyah benar-benar gelisah. Dia tak tau apa yang harus dilakukannya saat bertemu Arkan lagi. Apakah dia harus membiarkan kekasihnya itu mencium dan memeluknya? Gadis itu benar-benar dalam dilema.

Aisyah melihat jam dinding. Hari sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Namun matanya belum juga mau terpejam. Hatinya benar-benar tak tenang. Haruskah dia menelfon kekasihnya ini dan meminta maaf? .

Akhirnya Aisyah memanggil kekasihnya ini. Setelah beberapa saat berdering, barulah panggilan itu diangkat. Aisyah kaget karena bukan Arkan yang mengangkat panggilan itu, tapi seorang wanita.

"Hollo...! "Suara khas bangun tidur itu membuat Aisyah membatu. Aisyah melihat layar ponselnya memastikan kalau dia tak salah melakukan panggilan.

"Halo...! Mau bicara dengan siapa? Apa mau bicara dengan Arkan? Dia sedang tidur. Jika penting akan aku bangunkan! "

klek. Aisyah segera memutuskan panggilan.

"Akan aku bangunkan? Apa mereka tidur bersama? " Gumam Aisyah cemas. Air matanya langsung mengalir.

🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦🐦

"Siapa? " Tanya Arkan yang baru pulih kesadaran nya.

"Aku gak tau, ga ada nomor! " Jawab Wina bingung sambil memberikan ponsel Arkan. Arkan melihat nomor itu dan tersenyum.

"Biarkan! " Katanya sambil menarik perempuan itu agar kembali berbaring di dadanya.

"Win... Kamu sekolah di mana? " Tanya Arkan sambil mengusap punggung polos wina.

"Aku sama dengan Aura. Kami sudah tingkat tiga di Universitas.! "

"O...! " Arkan sama sekali tak kaget.

"Kamu nyesel karena tidur dengan perempuan yang lebih tua dari kamu? " Tanya Wina sambil mendongakkan wajahnya menatap Arkan. Arkan memandang wajah Wina dan tersenyum lembut, lalu mendaratkan ciuman di bibir perempuan itu.

"Enggak. Kamu mau jadi kekasihku? " Tanya Arkan tiba-tiba. Wina kaget. Selama ini pria hanya menginginkan tubuhnya tanpa ingin membuat komitmen. Tapi bocah ini malah menembaknya setelah mereka bercinta dan mengetahui kalau dia tak lagi perawan.

Karena Wina hanya terdiam, Arkan membalikkan posisi mereka. Sekarang perempuan itu telah berada di bawahnya.

"Kenapa tidak menjawab? Hm? " Tanya Arkan lembut sambil membelai rambut wina dengan sayang.

"Kamu serius? " Tanya wina dengan suara gugup karena tak menyangka pria polos ini bisa bersikap manis.

"Aku serius! " Jawab Arkan yakin.

"Meski aku udah pernah berhubungan dengan pria lain dan kamu bukan pria pertamaku? " Tanya Wina lagi.

"Aku gak peduli. Aku hanya menginginkan kamu jadi milikku! " Jawabnya menatap Wina dalam.

"Tapi aku.. Hhhmmmpp...! " Arkan langsung membungkam bibir Wina dengan bibirnya. Dia sangat menyukai wanita ini yang membuatnya ketagihan ingin lagi dan lagi.

Arkan kembali menjelajahi tubuh wanita itu dan kembali memasukinya untuk kesekian kalinya pada malam ini.

Mereka kembali mendesah dan menggeram sehingga mencapai puncak bersamaan.

"Bukankah kamu sudah punya kekasih? " Tanya Wina penasaran. Karena dia tau kalau Arkan sudah punya kekasih dari Aura.

"Hubungan kami sudah berakhir. Dia tak ingin menerima cintaku seperti kamu. Aku merasa berharga di sisimu! " Bisik Arkan di celuk leher wanitanya itu.

Arkan masih belum paham. Mana yang tak menginginkannya, dan mana yang bisa menjaga diri dan kehormatannya.

Maklum, Arkan masih muda.

Mohon maaf lahir batin ya.. bagi sobat pembaca yang menunaikan ibadah puasa. mudah mudahan puasa kita diterima oleh Allah SWT.Aamiin

dian18051984creators' thoughts