webnovel

Sweet Eighteen

Penulis: IntanK
Remaja
Sedang berlangsung · 28.8K Dilihat
  • 10 Bab
    Konten
  • peringkat
  • N/A
    DUKUNG
Ringkasan

Pernahkah kamu terjebak di dalam situasi percintaan yang rumit? padahal kamu baru saja mengalami cinta pertama dan juga pertama kali pacaran. sebelumnya kamu hanya tertarik dengan duniamu sendiri, tidak peduli dengan urusan hati, karena kamu tahu itu akan membuat hidupmu repot. Di kisah ini, seorang gadis bernama Sindy yang memulai kisah romansanya saat berkenalan dengan seorang laki-laki bernama Rendy, namun Sindy tidak menyangka bahwa dia bakalan di tembak oleh saudara kembarnya yang bernama Andre. Di sinilah awal mula kisah cinta pertama Sindy di usia 18 tahun. Apakah kisah cintanya seindah komik yang selalu dia baca? Atau malah sebaliknya? Kisah classic, tapi tidak se-classic yang kalian pikir.

tagar
3 tagar
Chapter 1Dia Manis

Sindy adalah seorang gadis biasa yang tidak memiliki kelebihan apapun dalam hidupnya. Kelebihan yang dia punya hanyalah sebuah hobi, membaca. Bukan tentang buku pelajaran yang menguras otak, melainkan serial komik bergenre horror. Lihatlah dia sekarang, yang dilakukan hanyalah berbaring di tempat tidur sambil membaca serial favoritnya. Sungguh pemalas.

"BACA KOMIK TERUS, MAKAN TUH KOMIK".

Seperti biasa seruan ibunya menggelegar seantero rumah. Sindy tak bergeming, dia malah semakin fokus membaca adegan per adegan yang semakin seru. Teriakan ibunya itu sudah menjadi makanan sehari-harinya.

Seketika suara dobrakan pintu membuat gadis itu refleks menjatuhkan komiknya.

"Ma, bisa kali ga pake dobrak pintu segala" keluh Sindy.

"Oo, berani melawan ya kamu? Heh, putri duyung! Sudah jam berapa ini, huh? Dari pagi buta tuh mata di komik terus!" seru ibunya, lalu melemparkan setumpuk cucian ke arah Sindy.

"Aduh, Ma, apaan sih? Ini kan hari minggu"

"Justru sekarang hari minggu, cepat cuci baju lalu ngepel! Jangan lupa sapu halaman depan!" perintah ibunya, "Heran punya anak gadis, tapi kerjanya malas-malasan terus" keluar dari kamar Sindy sambil terus menggerutu.

Mood Sindy langsung jelek, hasrat untuk membaca komik jadi hilang. Melihat cucian yang yang berserakan di atas tempat tidurnya, membuat gadis itu semakin kesal. Bukannya memberskan dia malah mengacak-acaknya lagi.

Ting!

Suara SMS masuk. Cindy mencari hp nya yang entah berada di mana.

Ting!

"Mana sih?" Sindy mendecak kesal, mencari dan akhirnya ketemu di bawah tumpukan baju kotor.

Sin, jam 12 nanti ke rumah gue ya!

Ada sesuatu yang menarik, nih! Pokoknya lo harus dateng!

Seketika mood Sindy kembali naik, dan senyum merekah di wajahnya. Baiklah! Sekarang dia harus menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dulu sebelum ke rumah Dita, sahabatnya.

***

Sindy memarkirkan motornya. Dia mendapatkan izin dari ibunya setelah menyelesaikan pekerjaan rumah untuk pergi ke rumah Dita. Seperti biasa dia tak perlu sungkan untuk masuk ke dalam rumah. Mereka berteman sejak TK dan juga sudah dekat dengan keluarga masing-masing.

"Nyokap lo mana, Dit?" tanya Sindy setelah berada di kamar Dita lalu menaruh kunci motornya di atas meja rias.

"Biasa, lagi nonton drama korea di kamar"

"Oh, pantesan salam gue ga ada yang nyaut", Sindy merebahkan tubuhnya di samping Dita yang sedang sibuk chattingan dengan seseorang "Eh, lo ngapain nyuruh gue kesini?" Sindy penasaran.

Dita bangun dan duduk sambil memeluk bantal lalu menghadap ke arah Sindy. "Ada temen gue yang mau kenalan sama lo" jawab Dita, menyodorkan layar HP.

"Lo mau jodohin gue lagi? Lo lupa sama cowo aneh yang pernah lo kenalin ke gue?" Sindy mendecak kesal.

Tepatnya 6 bulan yang lalu, Dita mengenalkan seorang laki-laki berpenampilan maco, bernama Gilang tapi ternyata dia adalah seorang 'gay'. Awalnya Sindy sempat kagum melihat tubuh idealnya namun saat mereka berdua pergi ke nonton ke bioskop, ada seorang laki-laki yang menghampiri Gilang dan Sindy.

"Gilang" teriak seorang laki-laki berparas cantik dari kejauhan. Mendengar itu keduanya reflek menoleh. Gilang panik lalu menarik paksa Sindy untuk pergi dari sana.

"Eh, eh, ada apa?" Sindy penasaran.

"Dia mantan gue" jawab Gilang sambil mengatur nafasnya saat berada agak jauh dari orang yang memanggilnya tadi.

"APA?" mata Sindy membelalak kaget "MANTAN LO" dia tak percaya. Gila.

***

"Gue juga ga tahu kalau dia doyan batang" ucap Dita menyesal.

Sindy membelakangi Dita seakan tidak ingin mendengar apapun dari sahabatnya itu. Kejadian saat itu sungguh membuatnya malu dan bergidik ngeri jika melihat pria maco. Walaupun tidak semua laki-laki berotot 'gay' tapi itu sudah sukses membuat Sindy trauma.

"Yang ini gue jamin nggak kaya gitu, karena dia ini temen SMP gue dulu" Dita berusaha meyakinkan Sindy untuk percaya kalau yang kali ini benar-benar lelaki sejati.

Sindy tak bergeming, dia asik main HP sambil memeluk guling dengan posisi yang tak berubah.

"Sin..SINDY"

"Aduh apaan sih, Dit? Ga usah teriak, gue juga udah denger" keluh Sindy sambil mengusap telinganya.

"Namanya Rendy, dia anak sastra dan kuliah di UI lho" sahut Dita berusaha agar Sindy mau berkenalan dengan temannya itu.

Sindy menoleh ke arah Dita, "Dit…"

"Sin…"

Akhirnya setelah Dita merayu dengan segala cara, sampai menjanjikan akan mentraktir makan di restoran korea favorit Sindy, gadis berkuncir kuda itu mengiyakan tawaran Dita untuk bertukar kontak dan juga Instagram dengan Rendy.

Seminggu sudah Sindy dan kenalan barunya itu ngobrol di dunia maya melalui pesan pribadi. Bahkan beberapa kali mereka pernah berbincang lewat sambungan telepon. Walaupun singkat tapi mereka tampak nyambung satu sama lain. Sesekali Sindy tertawa lepas saat mendengar lelucon Rendy. Awalnya Sindy mengira jika Rendy adalah laki-laki yang membosankan, terlihat dari setiap postingan Instagramnya yang hanya memposting tentang makanan dan juga beberapa petikan motivator.

***

Sindy terlihat panik saat beberapa kali orang yang di telepon tak kunjung menjawab panggilannya. Ia menengok jam dinding yang ada di ada di ruang tamu, kakinya yang tak bisa diam menandakan ia sedang gelisah.

"Aduh, Dit, cepat angkat teleponnya!" gumam Sindy panik.

"Hallo, Sin, ada apa? Sorry gue tadi habis bantuin nyokap gue bikin kue" mendengar itu Sindy langsung merasa lega. Sambil mengatur nafas, ia memperbaiki posisi duduknya.

"Lo tau ga? Rendy ngajakin gue ketemuan!" seru Sindy.

"Serius? Terus, kalian mau ketemuan di mana?" tanya Dita tak kalah heboh.

"Gue ga mau tau, lo harus ikut sama gue! Gue ga mau sendirian, gue pasti bakalan mati kutu kalau sendiri"

"Ok, tenang! Gue temenin lo ketemua sama dia"

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, tiga puluh menit lagi Sindy dan Dita sampai di cafe Melody, tempat pertemuan mereka. Sepanjang jalan Sindy selalu bertanya apakah penampilannya hari ini sudah bagus, atau dandanannya menor atau tidak. Walaupun Dita bilang kalau semuanya yang ada pada diri sahabatnya itu perfect, tetap saja Sindy tampak gelisah dan tak percaya diri.

Bangku no 5, tempat di mana Rendy menunggu, dan sebelumnya ia sudah memberitahu Sindy agar mudah menemukannya. Lak-laki berkaos hitam dengan rambut yang di tata rapi bak aktor korea itu menoleh ketika Dita memanggil namanya.

Tampan.

ya , itu kesan pertama yang Sindy lihat. Mata hitam dan agak kecoklatan, sama persis seperti yang ada dalam tokoh komik favoritnya. Dan juga senyumnya yang manis membuat Sindy tak berkedip. Sungguh ciptaan Tuhan memang tak ada duanya.

"Hai, gue Rendy" menjulurkan tangan pada Sindy. Suara berat laki-laki itu menambah nilai tambah untuk Sindy.

"Sin, Sindy" Dita menyenggol lengan Sindy.

Sindy tersadar, lalu dengan gelagapan membalas sapaan Rendy sambil menjabat tangan laki-laki itu. "H,hai.. Gue Sindy".

Tiba-tiba perhatian mereka teralihkan ke arah seorang laki-laki yang tak asing bagi Dita namun itu adalah hal yang mengejutkan bagi Sindy.

"Sorry, tadi gue kejebak macet"

"Loh…" Sindy kaget, dia menoleh ke Rendy sekilas dan kembali menoleh ke arah laki-laki itu bergantian.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Queen Of Mafia

Vol. 2 NADI : The Rhythm of Love From a Cold Heart (187-sekarang) Jadwal Update : Senin 5 tahun lamanya, Dimas Lawrence jatuh dalam keadaan koma. Suatu hari dia terbangun begitu tiba-tiba tanpa ada yang menduganya. Itu sebuah keajaiban di atas segala ketidakmungkinan. Namun, keajaiban tersebut justru memberikan luka baru untuk orang lain yang selama ini menantikannya. Dimas sudah terbangun dari tidur panjangnya. Tapi, dia melupakan segala hal. Ingatannya hanya sampai pada nama, keluarga, dan kepintarannya. Segala penderitaan yang dia lalui bersama seseorang, telah dia lupakan untuk kesekian kalinya. Natalie Jhonson, gadis malang yang mendampingi Dimas selama lima tahun terakhir dengan penuh kesabaran dan harapan bahwa pria itu akan bangun suatu hari nanti. Akhirnya, harapannya terwujud. Sayang seribu sayang, Dimas bangun dari koma hanya untuk melupakan segalanya termasuk kisah cinta mereka. Natalie marah, bingung, dan sedih karena dilupakan dengan begitu mudahnya. Dimas bahkan menanyakan identitas dirinya saat melihat Natalie menangis untuknya ketika pria itu terbangun dari koma. Dimas tak mengenal siapapun. Sifatnya bukan lagi Dimas yang penakut dan idiot. Dia layaknya seorang Tuan Muda dari keluarga bergengsi. Sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh terhadap reaksi orang-orang memberikan perasaan asing tersendiri pada Natalie. Hal pertama yang Dimas cari yaitu ayahnya, Christian Lawrence, yang dulu membuangnya di jalanan layaknya sampah yang manis sepah dibuang. Dia tak mengingat Natalie, pujaan hatinya. Yang dia ingat justru bajingan yang membuangnya, tapi begitu dia hormati seolah Christian tidak melakukan hal apapun yang merugikannya. "Begitu mudahnya kamu melupakanku. Apa kamu sangat senang mempermainkan rasa cinta ini layaknya sesuatu yang tak berharga?" - Natalie Jhonson "Aku sudah berkali-kali mencoba mengingat. Tapi, aku masih tak tahu siapa dirimu. Siapa kalian yang mengatakan bahwa aku orang terdekat kalian?! Aku bahkan meragukan apa kalian cuma bermimpi saja selama ini!" - Dimas Lawrence *** Vol. 1 Queen Of Mafia (1-185) Black Angel, nama Organisasi Mafia yang bergerak dalam dunia bisnis dengan menawarkan jasa bodyguard dengan bayaran puluhan hingga ratusan juta rupiah. Pemimpin Black Angel mempunyai seorang putri yang dia sembunyikan dengan rapat di rumahnya tanpa memberikan izin publik untuk mengetahui informasi sedikitpun. Lalu, bagaimana jika putri yang selama ini disembunyikan oleh Pemimpin Black Angel melangkah keluar dari sangkar emas yang mengurungnya? Tentu saja banyak pihak yang terkejut, terutama para siswa-siswi SMA Merpati. Dirandra Angelina, Putri dari Pemimpin Black Angel yang selama ini disembunyikan akhirnya terungkap ke publik. Sikapnya yang angkuh, kasar, dan sombong membuatnya terlibat konflik dengan seseorang. Di hari pertamanya, dia melempar bola ke wajah seorang pria yang tentunya membuat kesan buruk untuk dirinya sendiri. Azkara Ranendra, pria yang memiliki fobia perempuan dan akan muntah-muntah jika bersentuhan dengan perempuan adalah pria yang terlibat konflik dengan Dira. Tindakan tak masuk akal Azka pada Dira membuatnya berada dalam masalah.

LidiaCntys10 · Remaja
5.0
314 Chs

FALLING IN LOVE

Khusus Dewasa!! "Mungkin Dia hadir di hatiku di awal perjalananku, tapi kamu hadir di akhir dari perjalananku hingga akhir hidupku nanti." (Aska Aliando) Berawal hanya karena sekedar candaan Karin, di sebuah kamar pasiennya di rumah sakit. Karin yang selalu jahil dengan tiap laki-laki yang baru di kenalnya. Karena di mata Karin, laki-laki semua adalah hidung belang. Yang patut untuk di permainkan. "Apakah kamu mau menjadi kekasihku?" Kata Karin dengan santainya. "Oke...aku mau menjadi kekasihmu." jawab Aska Aliando "Tapi ada syaratnya, kamu harus menyerahkan semua hartamu..apa kamu mau?" lanjut Karin dengan suara merayu. "Baik,..aku setuju! tapi harus ada surat perjanjian kontraknya..jika kita bisa menjalani 6 bulan hubungan ini, maka semua hartaku untukmu." sahut Aska dengan serius. Perjanjian sudah tertulis dan sudah di tandangani masing-masing..bersamaan hasil lab Aska yang sudah keluar. Aska di vonis Leukimia stadium 4. Dunia Karin berubah seketika, ingin dia membatalkan perjanjiannya namun takdir mengharuskan Karin di samping Aska. Mampukah Karin bertahan dengan hubungannya tanpa berdasarkan cinta?? Dan apakah Aska bisa bertahan dari penyakitnya..dan harus meninggalkan Karin beserta harta yang di berikannya pada Karin?? 'Jangan tinggalkan aku, aku mohon..kamu harus bertahan hidup untukku..jika aku harus bertahan untuk hubungan ini..kamu pun harus bertahan untukku..karena aku sudah jatuh hati padamu!! ( Karin Aadvantika )

NicksCart · Remaja
4.9
529 Chs

DUKUNG