webnovel

Sweet Dating

Penulis: Bendz_Amalia
Sedang berlangsung · 115.9K Dilihat
  • 35 Bab
    Konten
  • peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

Ana Maria adalah mahasiswa fakultas kedokteran. Dia sosok yang introvert dan tidak mempercayai pertemanan bahkan membenci lawan jenis. Namun usia menginjak dewasa membuatnya merasakan hal aneh yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Suatu hari ia tertarik seorang gadis bernama Julia Devinada. Takdir sering membawa Ana agar terlibat pada Julia. Hingga rasa tertarik itu berubah menjadi rasa peduli dan suka. Namun, karena trauma dan juga menyadari bahwa itu hal yang tidak normal, Ana memilih untuk menahan perasaannya. Tiba-tiba Julia meminta Ana untuk jadi kekasihnya. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Akankah Ana menerima Julia ataukah justru menolaknya? ---------------- *Terbit tiap akhir pekan* Cp Ig penulis: @bendz_1226

tagar
4 tagar
Chapter 1Move On

"Dasar wanita tidak berguna! Seharusnya aku tidak pernah menikahimu!"

Dor... Dor...!

Dua buah peluru melesat dengan kecepatan cahaya dan menembus tubuh seseorang, tepat pada jantungnya. Seketika darah mengalir begitu deras. Hingga tak mampu lagi ditahan oleh baju berbahan tebal yang ia gunakan.

"Ibu!!!!!!"

Teriak seorang bocah perempuan berusia 5 tahun dengan sangat histeris. Ia menangis kencang dengan tatapan mata yang begitu tajam pada laki-laki yang masih memegang Beretta 92 dengan tangan yang gemetar.

***

"Ibu!!!!"

Seorang wanita masuk ke kamar. Ia mendekat ke sisi ranjang. Dilihatnya seorang gadis berusia 18 tahun tertidur dengan gelisah. Butiran keringat memenuhi wajahnya yang cantik. Matanya terpejam rapat. Bahkan keningnya memberikan gerutan kulit seolah dia menahan sesuatu. Kata yang keluar dari gadis itu adalah "Ibu...."

"Ana, bangunlah... Ana...," ucap wanita itu sambil menggoyangkan tubuhnya.

Ana terbangun dari mimpinya. Ia langsung menyandarkan punggungnya pada headboard. Nafasnya tersengal. Pandangannya terlihat begitu sayu. Air mata tak henti mengalir melewati pipinya.

Wanita tadi memberikan minum air putih pada Ana. Membantu gadis itu meminumnya. Tangannya yang lain mengusap rambut gadis itu seolah berusaha menenangkan.

"Ana...," panggil wanita itu dengan suara lembut.

Ana menghentikan minumnya. Ia menatap lekat wanita di sampingnya. "Tante...," panggilnya dengan nada suara paruh.

Tante Mila-Adik kandung dari ibu Ana- memeluk Ana begitu erat. Ia sangat memahami trauma yang dialami oleh keponakannya itu.

"Besok kita ke dokter Ratna lagi?"

Ana menggelengkan kepalanya. Masih terdengar isakan dari suaranya yang serak.

"Ya sudah, kamu tidur lagi ya. Ini masih terlalu awal kalau kamu bangun sekarang."

Tante Mila melepas pelukannya. Ia menghapus sisa air mata yang ada di wajah Ana.

Ana membaringkan lagi tubuhnya diatas ranjang tersebut. Tak lama matanya sudah terpejam penuh ketenangan.

Tante Mila mengusap kepala Ana penuh kasih sayang. Ia menarik selimut untuk Ana dan meninggalkan kamar itu. Tak lupa ia mematikan lampu kamar.

***

"Kamu yakin tidak ingin Tante antar ke tempat dokter Ratna?"

Tante Mila memasukkan sendok berisi makanan ke mulutnya untuk kesekian kali. Ana tersenyum sambil meletakkan sendoknya.

"Tidak perlu, Tante. Aku bisa sendiri. Lagipula ada yang ingin aku tanyakan pada Dokter Ratna."

"Baiklah. Nanti kabari Tante ya kalau kamu sudah pulang."

Ana menganggukkan kepalanya dengan mantap. Kemudian ia berdiri dan mengambil piringnya. Ia membawa itu ke tempat cuci piring. Selanjutnya ia menghampiri Tante Mila.

"Tante, aku berangkat sekarang ya," pamitnya sembari mencium punggung tangan Tante Mila.

"Iya, sayang. Hari ini ujian terakhir kan? Semangat ya...."

Ana menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Ia bergegas meninggalkan rumah setelah mengambil ranselnya.

***

Ana, seorang siswa SMA yang kini sudah berada di kelas 12. Saat ini baru selesai menjalani ujian akhir kelulusan. Ia tidak memiliki satu orangpun teman dekat. Ia juga enggan terlibat hubungan dengan orang lain. Bahkan di dalam smartphone-nya hanya ada dua nomor telpon, yaitu Tante Mila dan Dokter Ratna yang merupakan dokter pribadinya.

Ana menelusuri lorong rumah sakit dengan langkah yang santai. Ia mengabaikan godaan beberapa petugas laki-laki rumah sakit itu. Telinganya telah terbuntu dengan headset bluetooth yang memainkan lagu band terkenal-CNBLUE.

Ia menarik ganggang pintu ketika tiba di sebuah ruangan. Ia membukanya perlahan.

Seorang wanita berpakaian dokter tersenyum ramah padanya.

"Hai, Ana. Ayo masuk," ucapnya ramah.

Ana masuk ke ruangan itu sambil melepaskan headsetnya. Kemudian ia duduk di kursi depan dokter wanita itu. Ana melihat meja dokter itu yang nampak bersih dibandingkan biasanya.

Dokter Ratna mengangkat sebelah alisnya. Berusaha mencari tahu apa yang dipikirkan gadis di depannya itu.

"Sepertinya kamu penasaran dengan kertas-kertas yang biasanya ada di mejaku. Apa aku benar?" tebaknya sambil tersenyum.

"Itu bukan kertas, hanya bungkus gorengan, Dok. Lagipula apa anda sudah membuangnya?"

"Hahahaha... Kamu ini masih saja sinis dengan kertas-kertasku."

"Sudah kubilang, itu bukanlah kertas. Hanya setumpuk sampah yang malas anda buang. Apa sekarang anda sudah membuangnya?"

"Hahahaha. Terserah kamu saja menyebutnya apa. Tapi, kertas itu tidak aku buang."

Ana hanya berdecak. Ia menyandarkan kepalanya pada bagian belakang kursi. Tangannya mengambil satu bungkus permen di meja.

"Ana, kudengar semalam kamu bermimpi itu lagi?" tanya Dokter Ratna dengan raut muka Yang serius.

Ana hanya diam menunduk. Rasanya ia terlalu malas untuk mengingat momen itu. Sekalipun hanya dalam mimpi.

"Ana, ini sudah 10 tahun dan kamu belum sembuh. Apa kamu tidak ingin keluar dari tempat ini?"

Ana mengangkatkan kepalanya. Ia menatap lekat mata dokter Ratna. "Maksud anda?"

"Begini, aku akan di pindah tugas ke Kota. Apa kamu mau ikut denganku? Aku akan mudah mengawasimu jika kita berada di kota yang sama?"

"Tapi, bagaimana dengan Tante-"

"Tante Mila akan baik-baik saja di sini. Kamu tidak perlu mencemaskan hal itu," sergah Dokter Ratna. Ia mengambil kertas di loker mejanya dan memberikan itu pada Ana.

"Itu adalah universitas terbaik di sana. Semua mahasiswanya adalah orang pilihan dan tidak terlalu peduli kehidupan orang lain. Sesuai karaktermu. Di sana juga dekat dengan rumah sakit tempatku praktik. Bagaimana? Apa kamu mau pergi denganku?"

Ana menatap kertas itu ragu. Sebuah formulir pendaftaran lengkap dengan brosur universitas. Ana membaca brosur universitas itu.

"Kita mulai hidup baru di tempat yang baru. Kita lupakan semua yang pernah terjadi di sini. Apa kamu mau?"

***

Ana terduduk dengan gusar. Tangannya ia taruh di atas meja belajar. Di depannya, sebuah laptop menyala, menampilkan website Universitas Dharma Wijaya. Pikirannya kalut.

Tiba-tiba terdengar ketukan dari luar kamar. Tak lama kemudian pintu kamar terbuka. Menampakkan Tante Mila yang membawa sebaki makanan dan minuman. Ia meletakkan di meja belajar, samping laptop Ana. Ia juga melihat ke layar laptop yang menyala itu. "Universitas Dharma Wijaya?" tanyanya mengernyitkan dahi.

"Iya, Tante. Dokter Ratna menyarankanku kuliah di sana. Beliau juga mengatakan akan pindah tugas di rumah sakit yang dekat dengan kampus itu."

Mata Tante Mila berbinar. Ia nampak sangat bahagia dengan kabar itu.

"Wah. Bagus dong! Kamu bisa menggapai mimpimu di sana."

"Tapi, Tante akan tinggal di sini seorang diri." Nada suara Ana terdengar tak bersemangat.

Tante Mila tersenyum. Ia menarik Ana agar memeluknya. Ia mengusap rambut panjang gadis itu.

"Tante tidak apa, sayang. Ada baiknya kamu ikut dengan dokter Ratna. Sekaligus untuk membantu masa penyembuhanmu. Tante rasa kamu harus mendapatkan tempat baru agar terbebas dari belenggu itu."

"Dokter Ratna juga mengatakan hal yang sama, Tante."

Tante Mila melepaskan pelukannya. Ia menatap mata Ana dan mengusap pipinya pelan.

"Tuh kan? Sudah ya. Ayo kemasi barang-barangmu. Kabari juga Dokter Ratna kalau kamu akan pergi dengannya."

"Baik, Tante. Aku akan bilang dokter Ratna."

Anda Mungkin Juga Menyukai

I LOVE MY BROTHER - BOYXBOY

- VOL. I (Romance Boys Love) 1-124 - VOL. II (Romance - Horror - Fantasy) 125-... -(Khusus 18+) Ini Cerita Banyak Yang Tabu dan Gak Pantes. Jadi kalau Kamu Homophobic Gak usah mampir n Baca Cerita Ini. Karena cerita ini berisi Hal yang seperti itu. Atas perhatiannya Terimakasih. -------------------------- "Kak, Gimana kalau aku suka sama kamu? " Aku mengucapkan secara perlahan. "Eh, ngaco lo Vin. Udah cepet tidur sana" Tanpa melanjutkan kalimatnya dia langsung pergi meninggalkan aku di kamar sendirian. Aduh, apakah dia marah kepadaku. *** Rasa yang tidak bisa Vino pendam akan suka kepada kakak tirinya sendiri membuat dia terjebak akan sebuah permainan cinta. Bukan hanya cinta yang tumbuh di Tristan saja sebagai kaka tirinya. Namun Rasa suka pun timbul dari bocah bule Australia yang jatuh hati kepada Vino. Vino mengetahui hal tersebut dan dia mencoba untuk menetralkan perasaannya, hingga akhirnya masa lalu yang dia sempat pendam muncul kembali. Daniel, dia adalah kaka kandung dari Bryant ya, Bryant adalah bule yang jatuh hati kepada Vino pada pandangan pertamanya. kisah cinta yang semakin rumit menjadi semakin pelik akan kehadiran orang-orang yang begitu berpengaruh terhadap hidup Vino. lantas bagaimana Vino akan menjalani semua ini? Cinta segi empat yang terjadi begitu riuh di rasakan olehnya. . . . Aku yakin aku bisa menemukan orang yang cocok untukku, meskipun aku tau resiko dari keluarga ku. Aku akan menerima nya. *** Kehidupan mereka berubah ketika adanya Sebuah Kedatangan Makhluk asing dari tempat yang masih menjadi misteri bagi mereka. Makhluk tersebut sama dengan manusia pada umumnya, namun mereka memiliki sebuah kekuatan yang luar biasa. Tujuan mereka ke Bumi adalah mencari anak Kembar dari keturunan sang Raja Aelfar dari bangsa Elvania, bangsa dari kaum mereka yang paling tinggi. Raja Aelfar pernah memiliki sebuah hubungan bersama manusia biasa dan diam-diam memiliki anak dari hubungan tersebut, dan anak itu kembar. Vino, Bryant, Tristan dan Angel Adalah salah satu yang memiliki keturunan dari Bangsa Elvania, yang telah lama hilang. Apakah mereka akan di pertemukan? Baca Kisahanya di Vol. II (Sebuah Kedatangan) ------------------------------------------ Copyright 2021 : @Neptunus_96

Neptunus_96 · LGBT+
4.9
248 Chs

[BL] Thriller Trainee

Author: Wang Ya Genre: Unlimited Flow, Horror, Supernatural Pesulap Zong Jiu yang sudah tidak bernyawa bertransmigrasi ke dalam novel horor dengan alur cerita yang tak terbatas tentang pertunjukan bertahan hidup, menggantikan umpan meriam yang meninggal secara tragis di babak evaluasi pertama. Pertunjukan ini sangat menarik. Dari puluhan ribu orang, hanya seratus orang yang dapat bertahan hidup, dan posisi c (pesaing terkuat) bahkan dapat memperoleh tiket keinginan universal. Kalau orang lain, mereka mungkin akan ketakutan setengah mati. Tak seorang pun menyangka bahwa Zong Jiu tidak hanya tak kenal takut, tetapi juga menimbulkan kehebohan yang sensasional, tanpa malu-malu memamerkan triknya sepanjang jalan. Setelah tipu muslihatnya berhenti, dan hidupnya dapat dianggap aman dan tenteram, ia berakhir dalam persaingan dengan penjahat besar dalam novel tersebut. Hari ini kau berusaha menyerangku, besok aku akan menyerangmu lagi, bolak-balik, itu cukup menyenangkan, heh. Alhasil, meski hanya main-main, suatu kali mereka terbawa suasana dan benar-benar berakhir tidur bersama. Melihat musuh bebuyutan yang menekannya ke tanah, Zong Jiu dengan malas mengangkat pandangannya. "Jika kau ingin membunuhku, bunuh saja aku, jangan bicara omong kosong." Bahkan saat dalam posisi yang kurang menguntungkan, dia tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut, dan malah terus memprovokasinya. Orang itu menggunakan jarinya yang sedingin es untuk menelusuri telinganya, dan gerakan menuju aorta tiba-tiba terhenti. “Sayang sekali. Aku sudah berubah pikiran.” — Dulu dia sangat ingin membunuh Zong Jiu secara pribadi. Setiap hari, dia selalu menyesal karena tidak mencungkil dagingnya, mematahkan lehernya sendiri. Namun setelah orang ini jatuh ke tangannya, keinginan lain yang lebih mendesak tumbuh seperti rumput liar. Dibandingkan menang atau kalah, ia lebih suka melihatnya menangis dan terengah-engah, dengan mata merah, memohon belas kasihan.

Elhafasya · LGBT+
Peringkat tidak cukup
260 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
Disukai
Terbaru

DUKUNG