webnovel

svsevs

Penulis: pn6hr4k23
History
Sedang berlangsung · 4.1K Dilihat
  • 4 Bab
    Konten
  • peringkat
  • N/A
    DUKUNG

What is svsevs

Baca novel svsevs yang ditulis oleh penulis pn6hr4k23 yang diterbitkan di WebNovel. vcscvscvd...

Ringkasan

vcscvscvd

Anda Mungkin Juga Menyukai

Jose Rizal

Library of Congress > Researchers > Hispanic Reading Room > World of 1898 The World of 1898: The Spanish-American War (Hispanic Division, Library of Congress) 1898 HOME > Philippines > José Rizal Dr. José Rizal Russell, p.1. Download an uncompressed TIFF (.tif) version of this image. José Rizal 1861-1896 José Rizal, son of a Filipino father and a Chinese mother, came from a wealthy family. Despite his family's wealth, they suffered discrimination because neither parent was born in the peninsula. Rizal studied at the Ateneo, a private high school, and then to the University of St. Thomas in Manila. He did his post graduate work at the University of Madrid in 1882. For the next five years, he wandered through Europe discussing politics wherever he went. In 1886, he studied medicine at the University of Heidelberg and wrote his classic novel Noli me Tangere, which condemned the Catholic Church in the Philippines for its promotion of Spanish colonialism. Immediately upon its publication, he became a target for the police who even shadowed him when he returned to the Philippines in 1887. He left his country shortly thereafter to return to Spain where he wrote a second novel, El Filibusterismo (1891), and many articles in his support of Filipino nationalism and his crusade to include representatives from his homeland in the Spanish Cortes. He returned to Manila in 1892 and created the Liga Filipina, a political group that called for peace change for the islands. Nevertheless, Spanish officials were displeased and exiled Rizal to the island of Mindanao. During his four years there, he practiced medicine, taught students, and collected local examples of flora and fauna while recording his discoveries. Even though he lost touched with others who were working for Filipino independence, he quickly denounced the movement when it became violent and revolutionary. After Andrés Bonifacio issued the Grito de Balintawak in 1896, Rizal was arrested, convicted of sedition, and executed by firing squad on December 30, 1896. Following the revolution, Rizal was made a saint by many religious cults while the United States authorities seized on his non-violent stance and emphasized his views on Filipino nationalism rather than those of the more action-oriented Emilio Aguinaldo and Andrés Bonifacio. Back to top World of 1898 Home | Introduction | Chronology | Index | Bibliography | Literature | Maps | American Memory Library of CongressLibrary of Congress Comments: Ask a Librarian ( August 1, 2011 ) Legal | External Link Disclaimer

Daoistuw9vNB · Sejarah
Peringkat tidak cukup
1 Chs

GERBANG AWAL

Dunia kini sudah hancur. degradasi berpikir manusia sangat terasa faktanya. Agresi militer sudah berhenti satu dekade lalu, semua negara dalam tahap perbaikan. di luar itu kontribusi negara terhadap tatanan masyarakat tidak diperhatikan dan imbas dari Peperangan mempengaruhi semua aspek kehidupan. klasifikasi masyarakat menjait peristiwa yang di luar nalar. krisis sandang-pangan membuat manusia akhirnya memakan sesama agar bisa bertahan hidup di alam bumi. penjarahan, subversif, kudeta masyarakat ke pemerintah menjadi momok menakutkan bagi anak-anak yang sedang bertumbuh, mereka menyaksikan kekerasan setiap harinya. ada sebuah ramalan yang menyatakan bahwa di masa depan yang tengah kacau balau akan ada ratu adil datang. menyelamatkan kesesatan dan kesengsaraan manusia dengan cara yang abstrak. dharma seorang anak yang diwarisi kekuatan oleh para leluhur untuk memperbaiki dan mempertahankan umat manusia dari kepunahan. seorang anak dengan tidak sengaja membuka portal dimensi lain menggunakan gelombang otak. ditengah kekacauan ia menambahkan beban pikiran manusia untuk terus bertahan dari berbagai ancaman dan ditambah makhluk luar dimensi yang akan memporak porandakan alam bumi. malam mencekam melantunkan ritme KARINDING menghiasi pendengaran jiwa seolah alat musik ini membawa spirit yang membara terhadap keberadaan dimensi luar. "tidakkah mungkin seorang manusia bisa menelaah metafisika dalam kacamata Buhun(dulu)" Tanya seorang guru. ramuan jahat telah dibuat untuk merusak para petarung agar tidak bisa berubah ke dalam mode Jirah, tidak semua manusia ingin menumpas musuh ada juga manusia yang memanfaatkan kejadian ini untuk kepentingan pribadi dan bekerjasama dengan mahluk lintas dimensi agar dirinya dapat disembah dan diagungkan. persoalan semakin menambah beban pikiran manusia semakin kacau, pola pikir mereka sedikit demi sedikit rusak dan mudah terhasut oleh musuh sehingga alam bumi diperiksakan kacau balau nantinya. namun petualangan akan tetap dihadapi para petarung dengan backing Karuhun(leluhur) yang turun kembali ke masa sekarang.

AGNI_UBED · Fantasi
Peringkat tidak cukup
5 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan

DUKUNG

empty img

segera hadir

Lebih lanjut tentang buku ini

Lapor