webnovel

Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar

“Dasar cowo brengsek! Gara-gara kelakuan lo sekarang gue jadi mabok-mabokan ngga jelas!” Setelah diputuskan pacar sebelumnya yang telah tega menguras habis tabungannya, Lisa Soewandi, seorang karyawati di sebuah perusahaan multinasional harus berjuang mati-matian demi menafkahi ibunya yang sakit dan adiknya yang masih kuliah. Muak dengan kehidupan yang tak berujung dan kondisi keuangan yang mengenaskan, Lisa memutuskan untuk memadu cinta satu malam bersama seorang pria tampan keturunan Eropa yang ternyata adalah bosnya sendiri, seorang CEO di perusahaan dimana ia bekerja. Demi tabungan yang terus kian menipis dan cibiran orang-orang yang mengolok-olok dirinya, Lisa terpaksa rela memuaskan nafsu liar CEO itu. Bahkan Lisa mulai berpikir menyetujui untuk menyerahkan dirinya menjadi istri seorang laki-laki binal demi menjaga kestabilan finansial hidup keluarganya. Pernikahan macam apa yang akan Lisa miliki hidup bersama CEO liar yang tak kunjung henti mempermainkan tubuhnya? Apakah maksud CEO itu mengajak Lisa untuk menikahinya? Apakah hanya untuk memuaskan fantasinya? Atau…

Renata99 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
1177 Chs

Telepon Andien

Tentu saja Chloe merasa geli setelah mendengar ucapan William.

Selama Chloe pernah bertemu dengan anak - anak seusia William, ia hampir tidak pernah mendengar mereka merasa cemburu dengan Ayah kandung mereka. Kebanyakan yang ia dengar dari teman - temannya adalah, si Ayah yang merasa cemburu dengan anak mereka, bukan kebalikannya.

"Gini, gini, William," Balas Chloe berusaha untuk menenangkan hati kecil William, "Tadi malam kamu sempat bangun dari tidur nggak? Kalau iya, apa kamu nangis di depan mereka sampai membuat Papa Mamamu bangun?"

William mengernyitkan keningnya lalu menggelengkan kepalanya, "Nggak Tante. William ya baru bangun tadi pagi, tapi sudah nggak lihat Mama di dalam kamar."

"Kalau gitu kamu salah, William!" Balas Chloe setelah menghela nafasnya. Ia sengaja mendramatisir suasana dengan cara menggelengkan kepalanya, "Seharusnya kamu nangis. Kalau bisa yang keras."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com