webnovel

Story Removed Now

Penulis: Jung_Shelin
Remaja
Sedang berlangsung · 47.9K Dilihat
  • 2 Bab
    Konten
  • 5.0
    41 peringkat
  • N/A
    DUKUNG
Ringkasan

The Story has been removed.

Chapter 1A little Fight

"Baiklah, sampai ketemu nanti, I love you,"

"I love you too, Kak,"

Panggilan terputus. Shelin segera menuju kelas, ia melihat Andriani yang biasanya sering menghujat nya terdiam lesu tak bersemangat. Mungkin itu terkait kehamilan dirinya bersama pria yang ia ceritakan kepada Intan tadi, Shelin memperhatikan gadis itu dengan seksama, sejauh ini Shelin memang memiliki hati bak seorang malaikat, tidak peduli seberapa temannya menyakitinya ia akan tetap bersikap baik untuk menolong mereka meski sembunyi sembunyi dan akhirnya mereka akan meminta maaf kepada Shelin.

Shelin kembali ke kelas, mengikuti pelajaran hingga jam pelajaran berakhir, Dior yang sudah bersiap menunggu Shelin keluar dari pintu segera menarik tangan Shelin, hingga gadis itu berada di pelukannya.

"Lepaskan aku Dior! " teriak shelin

"Tidak! Sebelum kamu katakan apa jawaban dari suratku padamu kemarin!"

"Dior! Cukup, tidak ada yang perlu dijawab lepaskan aku!" rengek Shelin.

"Tidak akan!"

"Dior please, aku harus pulang sekarang sebentar lagi jadwal syuting akan dimulai!"

"Aku tidak peduli Shel! Aku tidak mau kamu jatuh cinta pada pria yang salah!"

"Salah?! Cukup! Dia pacarku!" Sebuah suara mengejutkan Dior,dan saat ia menoleh

BUUGH

Pukulan melayang ke arah Dior secara tiba tiba, hingga laki laki itu tersungkur, Shelin terkejut karena Cleo sudah sedari tadi di belakang mereka.

"Kakak?" Shelin menghampiri Cleo dan memeluk pria itu agar tidak melanjutkan pertikaian nya dengan Dior, sementara Dior mulai bangkit dan Cleo hendak memukulnya lagi namun Shelin menghalanginya

"Bedebah! Begitu caramu memperlakukan orang yang kamu sukai? Begitu sikapmu untuk menghasutnya? Sejak kapan aku menjadi pria yang salah untuknya?! Omong kosong! Ugh!" 

"Kakak sudah cukup! Aku tidak ingin kakak terluka!" teriak Shelin yang mulai menangis hingga membuat amarah Cleo sedikit reda.

"Bukannya ini adalah perangkapmu agar produksi drama ini berjalan dengan baik?! Dan kamu memperalat Shelin agar produser Lee Chang min kembali memuji aktingmu bukan?!" ujar Dior dengan senyuman sinis.

"Apa! Sejak kapan pikiran kotor itu ada di pikiranmu?!  Siala*!!!"

BUUGH

Dior tersungkur lagi, namun ia tetap berbicara kasar semau hatinya karena saat ini ia sungguh ingin membuat Shelin membenci cleo, hingga membuat Cleo semakin muak padanya.

"Kamu bilang Shelin adalah pacarmu?! Lalu bagaimana dengan Vina huh?" ucap Dior dengan sinis dan menatap Cleo sengit.

"Vina?! Dia mantan pacarku! Dan aku tidak pernah mengajaknya untuk kembali bersamaku! Jangan menuduhku yang tidak tidak!Cih!" 

"Kakak, Dior..cukup!! " Shelin menangis sejadi jadinya hingga keduanya terpaksa berhenti untuk bertengkar.

Nafas keduanya masih tersengal karena perseturuan yang barusan terjadi. Terlebih Cleo ia masih ingin sekali rasanya memukul Dior hingga ia tidak mampu berbicara karena rahangnya yang mengeras, tapi ia berhasil menahan amarahnya, ia terdiam dan meninggalkan Dior dan menarik tangan Shelin untuk enyah dari hadapan laki laki itu.

"Lakukan sesuka hatimu untuk membuat Shelin benci padaku, tapi ingat semua usahamu tidak akan pernah berhasil! Jika kamu memang seorang laki laki, ingat Laki laki tidak akan pernah menghasut untuk membuktikan siapa dirinya, tapi sikap! Kamu paham?! Hah.." 

Shelin terdiam sejenak ia baru mengetahui jika Vina adalah mantan pacar Cleo, sesekali Ia pernah melihat kedekatan mereka satu tahun lalu di sebuah wawancara televisi, tapi tidak ada skandal mengenai keduanya, terlebih tadi malam Shelin melihat Dior dan Vina berkencan dan juga berciuman kemarin sore, jadi Shelin tidak mempermasalahkan mengenai Cleo dan Vina meski mereka pernah punya ikatan sebelumnya, Dior terus menatap gadis itu dengan mata yang mengembun, ia tidak percaya ternyata Shelin memang memiliki hubungan serius sesuai prediksi Vina semalam. Apalagi Tamara juga sudah mengingatkan nya.

Cleo tetap menggandeng tangan Shelin dengan erat, hingga di depan mobil miliknya. Ia menyudutkan Shelin disana dan menatapnya lekat

"Shel, kamu percaya apa yang Dior katakan?" tanyanya sembari mendekatkan wajahnya kepada Shelin.

"T-t–idak Kak, Aku tidak percaya, lagi pula seandainya Dior benar, aku tidak masalah, karena pernah bersama Kakak adalah kenangan terindah yang pernah ada bagiku, dan itu sudah cukup meski di kemudian hari Kakak akan memilih untuk meninggalkanku…" Cleo terbelalak dan terenyuh mendengar ucapan Shelin, gadis itu benar benar tulus dan polos, tak terasa air matanya mengembun menatap shelin tidak percaya, begitu juga Shelin. Tanpa basa basi..

~chuu

Kecupan sekilas mendarat di bibir shelin

"Aku menyayangimu Shel..jangan pernah dengar apa kata orang, jangan khawatir aku tidak akan pernah meninggalkan mu," ucap Cleo 

"Aku juga sayang Kakak..apapun yang terjadi.." Dior yang melihat mereka dari kejauhan hanya berusaha memegang dadanya. Hatinya begitu hancur, ternyata Shelin pujaan hatinya memang memiliki misi tersendiri untuk mengikuti casting itu, dan tidak seharusnya ia juga mengikuti jejak Shelin. Dior berjalan terhuyung huyung dan merenung terdiam di bawah pohon beringin di belakang sekolah. Air matanya menetes begitu saja ia tidak peduli jika ia dicap sebagai pria yang cengeng tapi kali ini hatinya benar benar hancur berkeping keping. 

"Shelin.. kenapa begitu sulit untuk merelekanmu? Kenapa begitu sulit untuk menerima jika kamu dan Cleo adalah…? Harusnya sejak awal aku bisa menyadari kedekatan mereka bukan justru meremehkan Shelin, Aaakhhhh!!!!" teriak Dior kesal.

Sementara Hari ini Cleo mengajak Shelin untuk merawat kuku gadis itu.

"Shel, maukah kamu merawat kuku bersamaku hari ini?"

"Kuku? Wah kelihatannya menarik Kak, apa tidak membutuhkan waktu yang lama? Bukannya satu jam lagi kita harus syuting Kak?" tanya Shelin yang terlewat bahagia.

"Tidak, hanya butuh tiga puluh menit saja, kamu suka warna apa Shel?" Balas Cleo

"Aku suka pink, putih, dusty dan soft blue Kak," jawab Shelin.

"Bagaimana jika pink, dan soft blue? Itu akan terlihat mengesankan, nanti kamu juga bisa memesan beberapa sticker untuk menambah artistik diatas kukumu,"

"Benarkah? Wah terima kasih, Kak," Shelin mengepal kedua tangannya membentuk kuncup karena kegirangan.

"Tentu saja. Aku akan sangat senang untuk menunggu hasilnya nanti, dan melihat jari jarimu yang indah menggenggam tanganku,"

"Ah Kakak, kenapa kakak menjadi seperti ini?"

"Kenapa? Apa yang salah? Maksudmu?" Cleo sedikit terkejut

"Aku suka kakak jika bersikap dingin padaku, entah kenapa aku tidak tahu.."

"Hahahaha, bersikap dingin hanya untuk orang lain saat ini , dan bersikap hangat hanya untukmu seorang. Aku serius!" 

Shelin hanya tersenyum manja kepada Cleo keduanya sama sama tersenyum menatap satu sama lain.

Hingga tiba di sebuah salon kecantikan khusus Cleo menepikan mobilnya.

Ia segera turun dan seperti biasa membukakan pintu mobilnya untuk Shelin, namun yang berbeda adalah Cleo memeluk Shelin sebelum gadis itu turun dari mobil, keduanya segera memasuki salon dengan bergandengan tangan begitu lekat, hingga membuat petugas keamanan tersenyum sendiri.

"Cleo?!" sapa seseorang yang hendak keluar dari salon kecantikan itu.

BERSAMBUNG

Anda Mungkin Juga Menyukai

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Remaja
5.0
268 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
Disukai
Terbaru

DUKUNG