webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
201 Chs

Ngambek

"Devin, Dinda! Makan siang dulu, yuk! Makanannya udah siap loh!" Fera berteriak dari ruang makan pada anak kembarnya. Tak berapa lama kemudian, Dinda datang lebih dulu dari pada Devin. Tentu saja begitu, karena Dinda sudah kelaparan sejak tadi.

"Mama masak apa, sih? Perasaan tadi mama belum jawab pertanyaan Dinda," tanya Dinda sambil mengamati beberapa menu makanan yang semerbak wanginya di atas meja.

"Ya ini aja, seperti yang kamu lihat. Cah kangkung, sambal terasi dan tahu tempe goreng," jawab Fera.

"Terus? Yang itu?" Dinda menunjuk beberapa menu lainnya yang tertutup rapat di ujung meja.

"Itu menu lain. Kamu sama Devin makan yang tudung sajinya sudah dibuka aja."

"Kok banyak banget menunya?" tanya Dinda lagi.

"Ihhhhh, kamu ini banyak nanya banget, deh. Temen mama mau dateng ke sini. Itu makanan buat mereka. Din, panggil Kakak kamu. Kok belum dateng juga, sih?!" perintah Fera.

"Yah, Ma. Bentar lagi juga Kak Devin dateng, kok. Masalahnya, Dinda udah laper banget, nih."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com