webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
321 Chs

Maksud Tersembunyi

"HAHAHA .... "

Tawa nyaring dari orang-orang pelaku teror surat kaleng terdengar memenuhi sudut ruangan. Si pelaku inti, atau dalang, atau biang dari masalah itu tertawa puas sebari mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.

"Mari bersulang!." Mereka menyatukan gelas sebagai tanda kemenangan. Dan menyesap habis red wine yang ada di gelas masing-masing. Belum lagi dengan botol-botol wine lainnya.

"Gue puas banget sama hasil kerja kalian," kata Sakti yang baru saja mengajak seluruh anak buahnya bersulang pertanda kemenangan.

"Pasti, Bos. Kita pasti bakal lakuin yang terbaik buat Bos."

"Gue seneng karena kalian loyal sama gue. Tapi gue mau, rencana selanjutnya nggak boleh gagal apa lagi sampai ketauan."

"Siap!."

Lalu Ferdinand muncul diantara Sakti dan anak buah Ferdinand yang lainnya. Seperti biasa, ia menggandeng tangan Rebecca untuk menemaninya minum hari ini.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com