Malam menunjukan pukul tujuh malam saat kaki jenjang itu menampakan kakinya di lantai dapur. Lucas telah duduk di kursi pantry sembari membaca buku dan meminum segelas bir. Angela mengelus dadanya yang berdebar-debar, sesekali menelan ludah karena gugup.
Tapi sepertinya kehadirannya di ketahui oleh Lucas, pria itu meliriknya sesaat sebelumnya menoleh dengan cepat, tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya. Kedua pernik mata ruby yang indah itu bertemu dengan mata zamrud milik Angela.
"Angela." Gumam Lucas tidak mengalihkan pandangannya, pria itu meletakan gelas birnya.
"Ya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com