anna cukup kagum dengan sikap tenang yang selalu ditunjukan oleh Angela. Wanita berambut merah itu selalu bisa menunjukan tampang seolah-olah dia tidak terganggu dengan kedatangannya. Ketika ia melihat sosok wanita itu, ada rasa benci dalam hatinya. Benci karena harus mengakui, bahwa sosok Angela terlihat tetap sama cantiknya meskipun mengenakan pakaian sederhana seperti itu.
Sang istri kemudian melepaskan kacamatanya.
"Terima kasih atas sambutannya, Nona Vernon." Ucapnya berbasa-basi.
Angela tersenyum menanggapinya, "saya tidak menyangka anda akan datang lebih cepat dari perkiraan."
Gianna menahan tawanya di dalam hati, yang ada dia hanya mengeluarkan senyuman miring.
"Ada apa? Apa kau cukup terkejut?"
Ya baguslah kalau semisalnya wanita jalang itu terkejut. Sepengetahuan Gianna, ia meminta seluruh pelayannya untuk mengemasi barangnya di pagi buta. Kepergiaannya ke Rosencus benar-benar tidak di rencanakan. Tidak ada yang tahu. Semuanya berasal dari dalam kepala Gianna sendiri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com