webnovel

Sentuh aku, Mas [Kuserahkan istriku pada adik lelakiku]

Perkotaan
Sedang berlangsung · 76.1K Dilihat
  • 16 Bab
    Konten
  • peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

Ternyata ada alasan menyakitkan dibalik suamiku yang tidak ingin menyentuhku di malam pertama kami, bukan karena selingkuh... akan tetapi... Namaku adalah Lisa, aku memiliki suami yang sangat baik dan perhatian padaku. Tapi belakangan setelah kami menikah, suamiku berubah jadi kasar dan bahkan tidak ingin menunaikan kewajibannya di malam pertama kami. Dia bilang jangan selalu membahas tentang anak, pikirkanlah hal lain. Memiliki anak menurutnya menambah beban hidup. Hari ke hari berlalu... akhirnya aku tahu apa alasan utama suamiku menolak untuk menyentuhku.. sangat amat menyakitkan... dan malah justru... dia menyerahkanku pada adik lelakinya.

tagar
7 tagar
Chapter 1Malam pertama yang ditolak

-POV Lisa-

Malam hari setelah acara pernikahan kami diadakan. Aku yang kini sudah mengenakan baju lingerie berwarna biru tua, berjalan langkah demi langkah memasuki sebuah kamar.

Tepatnya itu adalah kamar kami berdua, aku dan Mas Indra. Suami tampanku yang saat ini sudah berganti pakaian memakai baju kaos dan celana pendek.

Aku merasa sangat berdebar ketika mendekati Mas Indra yang sedang terduduk diatas kasur. Bagaimanapun ini adalah malam pertamaku dan suamiku tercinta.

Bagi sebagian orang, mungkin malam pertama adalah hal yang paling ditunggu-tunggu bagi kedua pasangan yang sudah terikat janji suci.

Pengalaman mendebarkan yang tak mungkin terlupakan. Kesenangan dan kepuasan yang bercampur jadi satu, sebuah nafkah yang direstui oleh Tuhan. Nafkah batin.

"Mas." ucapku yang lantas duduk disamping Mas Indra, sejak tadi suamiku? itu terus terdiam.

Sebetulnya sudah seminggu Mas Indra terlihat tidak baik-baik saja dan hanya menjawab singkat semua pertanyaanku.

Tapi yang cukup membuatku yakin jika suamiku ini baik-baik saja adalah karena dia selalu menjawab semua pertanyaan itu dengan senyuman lembut.

Seolah diriku tahu, jika lelaki ini masihlah tambatan hatiku yang begitu kubanggakan sejak lama.

"Kenapa?" tanya Mas Indra.

"Kamu kok masih berpakaian Mas?" tanyaku heran. Mas Indra termenung, seolah ia sedang dihadapkan oleh pikiran yang sulit hingga membuatnya terkesan mendiamkanku.

Tentu diriku sendiri yang tak mendengar respon balasan dari Mas Indra lantas mencolek tangan suamiku itu.

"Mas?" tanyaku dan langsung membuat Mas Indra tersadar lalu berkata.

"Kok aku merasa sangat lelah ya malam ini? Maaf Lis.. aku harus tidur dulu. Lain kali saja ya?" ucap Mas Indra tersenyum, dan langsung membaringkan tubuhnya ke atas ranjang.

Meninggalkanku begitu saja terdiam di tempat, kecewa. Tampaknya percuma diriku memakai lingerie hadiah pemberian Rhena yang katanya bakal ampuh memikat siapapun melihatnya, nyatanya... ah sudahlah.

Diriku pun beranjak tidur disamping kiri Mas Indra sedangkan Mas Indra sendiri berposisi tidur menyamping ke arah kanan dan membelakangiku.

Sekitar jam 5 subuh, diriku terbangun dan mendapati suamiku sedang terduduk disebelahku. Aku terkejut saat melihat suamiku muntah-muntah, bahkan ketika cairan itu mulai keluar dari mulutnya.

Mas Indra pun sesegera mungkin beranjak dari kasur menuju kamar mandi dan mengeluarkan semua cairan di dari dalam perutnya.

Aku khawatir, Mas Indra kenapa?

Dia bahkan terlihat sangat lemas saat itu. Aku menguruti punggungnya berulang-ulang.

"Mas, kamu masuk angin ya?" tanyaku cemas

"Aku bikinin minuman hangat ya?" tanyaku lagi.

Ia masih terus mengeluarkan cairan itu dari mulutnya, bahkan perutnya terus dipegangi saat itu.

Seakan dia merasakan rasa tidak enak di perutnya. Ia hanya sibuk membuka keran di wastafel, agar muntahannya itu luruh oleh air, tanpa menghiraukanku.

Aku ambil dua lembar tisu padanya dan ia menerimanya setelah membasuh wajahnya terlebih dahulu.

Aku papah dia kembali menuju kasur dan biarkan dia duduk disampingku.

Ia memandang wajahnya yang terlihat pucat saat itu, aku mengusap tangannya yang masih terus memegang perutnya tanpa sedikitpun berkata.

"Ini yang sakit Mas? Jangan-jangan kamu muntaber lagi Mas, perasaan dari semalem kamu buang air terus?" tanyaku cemas. Ia tersenyum tenang disana dengan bibir pucatnya.

"Enggak kok, enggak apa-apa." ucapnya.

"Kemarin emang capek banget, sebelas jam kan kita duduk dan berdiri. Aku juga ngerasa badanku remuk semua. Kamu masuk angin ini." tebakku seraya menguruti tengkuk maupun bahunya.

"Kamu tidurin dulu deh, Mas. Aku bikinin bubur dulu ya sekarang?" tanyaku.

"Udah enggak usah Lis." ucap Mas Indra.

"Udah kamu enggak usah ngerasa direpotin. Aku kan istri sah kamu sekarang. Aku bakal siap dua puluh empat jam menjalankan tugasku sebagai istri yang baik." ucapku seraya mendekatkan wajahku ke hadapannya dengan ceria.

Ia balik tersenyum dan mencubit hidungku. "Udah jadi istri bawelnya gak hilang." ucapnya terkekeh.

"Iya lah. Kan itu yang membuat kamu cinta sama aku haha. Aku ke dapur dulu." ucapku seraya pergi meninggalkannya.

Aku segera membuatkan bubur di dapur beserta juga memasak lauk mentah yang kubeli dari tukang sayur.

Selesai matang semua, aku pun membawakan makanan itu ke kamar setelah sebelumnya kuintip terlebih dahulu apakah Mas Indra masih melek. Ternyata masih.

"Nah ini dia makanannya sudah dataang Tuan raja." ucapku seraya menyediakan makanan itu ke depannya.

"Wah Ratu baik sekali yaa." ucapnya terkekeh.

"Iya dong, Tuan Raja kan harus dilayani dengan baik di rumah ini." ucapku.

"Ayo coba, dicicipin. Gimana rasanya?" tanyaku.

Ia segera mengambil sendok dan mengunyahnya perlahan.

"Umm, enak. Apalagi kalo makannya sambil ngeliat kamu. Kayak ada manis-manisnya." ucapnya. Aku tersipu.

"Apa sih, emang aku iklan aer." ucapku. 

  

"Eh mau disuapin gak?" tanyaku balik lagi.

"Masih punya tangan." ucapnya tersenyum.

"Kirain tangannya udah dicopot." ucapku terkekeh.

"Beneran nih enggak mau disuapin? Kan lumayan gratis, enggak perlu bayar." tanyaku lagi.

"Nanti aja kalo tanganku capek." ucapnya terkekeh.

Aku ikut terkekeh. "Yaudah kalo tangannya capek, kamu panggil aku ya?" pintaku.

"Iyaaaa." 

Aku balik ke dapur lagi untuk membereskan dapur, memasukkan sampah ke dalam plastik lalu taruh wajan dan peralatan memasak yang tadi dipakai ke atas wastafel. Aku mencucinya.

Tiba-tiiba sebuah nada dering terdengar, aku menerima teleponnya.

"Halo, assalamualaikum? Ini siapa ya?" tanyaku tanpa melihat lagi nama di kontak.

"Waalaikumsalam Mbak, bagaimana kabarnya?" tanya seorang pria dari seberang.

Aku tersontak ketika mendengar suara familiar itu. Kulihat kembali layar hapeku dan lihat nama kontaknya.

Aku tidak percaya, dia... Mas Rian. Aku segera menempelkan kembali ponsel di telinga.

Padahal sudah lama sekali dia tidak menghubungi kami setelah kejadian itu. Bahkan kemarin dia tidak datang ke acara pernikahan kami.

Dia bilang sih ada masalah di perusahaannya yang membuat dia enggak bisa ninggalin kantor gitu aja. Salahnya aku juga sih mengambil waktu pernikahan di hari kerja.

"Iya alhamdulillah baik Mas Rian, tapi Mas Indra lagi enggak enak badan. Kayaknya sih karena kemarin kecapean jadinya masuk angin. Buang air terus sama muntah. Sekarang lagi makan sih, belum minum obat."

"Oh, udah dibawa ke dokter Mbak?" tanyanya.

"Belum. Mbak tadi kan bilang sama Mamasmu suruh ke dokter. Tapi dia bilang enggak mau, katanya cuma sakit masuk angin biasa nanti juga sembuh." ucapku.

"Oh gitu.. yaudah semoga lekas sembuh ya Mbak buat Mas Indra. Titip salam juga." ucapnya dari seberang.

"Iya aamin, makasih banyak. Oh iya, kamu telepon Mbak mau bicara apa ya?" tanyaku.

"Gini Mbak, sebenarnya saya ingin mengundang Mbak dan Mas Indra ke acara pertunangan saya dan Fika. Tapi kalau misalkan di hari itu Mas Indra masih sakit, enggak masalah. Biar nanti Hilya sama Ibu dan Bapak aja yang dateng sebagai perwakilan." ucapnya

"Oalah, gitu toh. Emang kapan tanggal jatuhnya?" tanyaku.

"Hari minggu nanti Mbak, tanggal 20 bulan ini. Tiga hari lagi." ucapnya.

"Hmm gitu ya. Yaudah deh nanti Mbak kasih tahu Mas Indra ya, bisa atau enggak. Eh atau kamu mau ngomong sekarang sama Mas Indra? Dia lagi makan sekarang." ucapku.

"Oh, enggak usah Mbak. Saya minta Mbak sampein hal ini aja sama Mas Indra." ucapnya.

"Iya Mas Rian."

"Yaudah itu aja, saya tutup ya Mbak. Assalamualaikum."    

"Waalaikumsalam."

Aku pun segera memasukkan kembali ponselku ke dalam saku seraya berpikir. Rasanya aku tidak enak menyampaikan hal ini pada Mas Indra, yang notabene pernah bermasalah dengannya.

Bahkan setahuku, ketika diriku menyebut sesuatu tentang Mas Rian, pembicaraan kami saat itu selalu dialihkan dengan hal ini, seakan... aku benar-benar tahu kalau memang dia sengaja melakukan itu.

Ah, tapi bagaimanapun aku harus menyampaikan ini pada Mas Indra. Aku pun berjalan cepat menuju kamarnya. Kulihat dia baru saja menyelesaikan makannya.

"Wah, habis. Alhamdulillah. Mau nambah gak? Masih ada satu panci lagi tuh buburnya." ucapku.    

"Mau ditaruh dimana? Di jantung?" tanyanya, kami saling tertawa.

Aku duduk didekatnya, lalu mulai bicara. "Mas, aku..."

Baru mau bicara aku langsung bertanya topik lain yang kebetulan lewat dikepala. "Kamu udah minum obat belum?" tanyaku.

"Belum." ucapnya.

Aku pun segera mengambil kotak obat yang diberikan ibuku kemarin. Ah tahu saja ibuku itu, kalau besoknya Mas Indra bakal sakit seperti ini.

Aku segera memberikan obat itu pada Mas Indra dan memberikan air putih hangat padanya.

Ia masih belum meminum obatnya, masih memegang segelas air dan obatnya. Aku bertanya. "Kamu masih buang air barusan?" tanyaku.

Ia mengangguk. Aku menatapnya cemas.

"Habis ini kita ke dokter ya Mas?" tanyaku.

"Enggak usah Lis, mungkin ini cuma masuk angin aja." ucapnya.

"Tapi kan Mas, akan lebih baik kamu minum obat dari dokter. Supaya ketahuan penyakitnya apa dan enggak betah lama-lama penyakitnya." ucapku.

Ia masih belum meminumnya dan malah tersenyum.

"Udahlah Lis, aku enggak apa-apa beneran. Paling cuma masuk angin biasa." ucap Mas Indra.

"Yaudah cepet diminum." ucapku yang masih melihat obat itu dipegang olehnya.

Baru akan meminum, Mas Indra berkata. "Oh iya Lis, kamu liat hapeku gak?" tanyanya. Aku mengernyit.

"Loh, bukannya semalem ada di dekat kamu?" tanyaku

"Enggak... aku cari gak ada." ucapnya. Aku pun segera mencari sekitar bantal dan posisi tempat Mas Indra tidur semalam.

"Mana ya? Kok bisa enggak ada sih ya?" tanyaku dengan mata terus mencari.

Namun tak lama aku pun melihat ponsel itu, yang justru ada di bawah bantal tempat posisiku tertidur semalam.

"Oalah, ini. Kok bisa ada dibawah bantal sini sih ya?" tanyaku heran, aku memberikannya pada Mas Indra.

"Makasih." ucapnya seraya meneguk air putihnya hingga setengah gelas.

"Udah minum obatnya?" tanyaku. Ia mengangguk dan tersenyum.

"Syukur deh kalo udah. Oh iya aku mau bicara sesuatu sama kamu. Tadi ada seseorang nelepon aku." ucapku menatapnya serius.

"Siapa?" tanyanya.

"Dia... Mas Rian." ucapku hati-hati.

Dia tersentak. Ia lantas melempar pandangan saat itu. Tapi aku tidak melihatnya marah, ia terkesan seperti mengingat hal yang tidak ingin ia ingat.

Aku masih menatapnya dan memegang tangannya.

"Mas, kamu masih marah ya sama dia? Kamu masih belum maafin dia, Mas?" tanyaku.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Hati yang Terlahir Kembali: Istri Setia Sang Miliarder

``` Kendall, seorang pembunuh terkenal yang menimbulkan teror di hati musuh-musuhnya. Kendall dikenal sebagai yang terbaik dari yang terbaik, dan nama samarannya 'Phoenix' dibisikkan di seluruh skena bawah tanah. Namun, kejayaan Phoenix tidak bertahan lama dan berakhir karena ulahnya sendiri. Hal yang mengerikan untuk kehilangan orang yang paling dicintai, terlebih dalam cara yang tragis. Sepertinya dia didorong oleh depresi yang mendalam karena tidak memiliki apa-apa dan siapa-siapa untuk hidup. Oleh karena itu, dia memberikan segalanya dan menghancurkan orang-orang yang merebut adik perempuannya darinya. Namun, setelah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan adik perempuannya. seseorang tidak akan mengharapkan seorang pembunuh dilahirkan kembali sebagai ulat atau bahkan kumbang kotoran, tetapi di sini kita memiliki Kendall. Mungkin dia telah menyelamatkan sebuah negara di kehidupan sebelumnya. Atau apakah itu karma baik karena menghancurkan organisasi pembunuh, dia menemukan dirinya bereinkarnasi sebagai gadis sekolah tinggi desa yang penakut dan patuh. Diganggu oleh teman sekelas? Sikap ganda dari guru? Diremehkan oleh tunangannya? Saat tantangan muncul dan tekanan meningkat dari konglomerat yang kuat, dia bertemu Damien Knight, seorang pria dengan kepribadian yang sangat lugas. Ia bertemu seseorang seperti Kendall dan tidak bisa mengendalikan rasa ingin tahunya tentang dia. Gadis muda itu merupakan misteri lengkap baginya dan segala yang dia lakukan selalu membuatnya terkejut. Kedua kepribadian mereka cukup serupa sampai batas tertentu. Meskipun permintaannya bisa membuat siapa saja kesulitan untuk menjaga wajah tetap lurus. Dia dengan tenang mengusap pergelangan tangannya dan memberikan peringatan, "Saya harap Anda tidak akan menyesal telah memprovokasi saya." Dari belakangnya, seorang pria bangsawan dan tampan muncul dari mana-mana, bersedia melakukan apa saja untuk melindungi dan mendukungnya."Kenapa?" dia bertanya. "Anda telah menyelamatkan kakek saya, jadi saya menawarkan diri sebagai ganti. Ada masalah?" dia menjawab sambil terkekeh pelan. ```

black_flowertrend · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
436 Chs

Nyonya Mengejutkan Identitasnya Seluruh Kota Lagi

Qiao Nian tinggal di rumah keluarga Qiao selama 18 tahun sebelum orang tua kandungnya menemukannya. Tiba-tiba, semua keluarga kaya di kota itu tahu bahwa keluarga Qiao memiliki anak perempuan palsu! Anak perempuan sejati dari keluarga yang berkecukupan pasti berbakat, lembut dan baik hati. Anak perempuan palsu pasti tidak akan bisa menguasai kemampuan apa pun dan tidak mencapai apa-apa. Semua orang ingin melihat betapa sengsaranya dia ketika dia harus kembali ke lembahnya setelah diusir dari keluarga kaya! Qiao Nian juga berpikir bahwa orang tua kandungnya adalah guru-guru miskin dari Kabupaten Luohe. Siapa sangka bahwa kakaknya mengendarai Phaeton yang harganya tiga ratus ribu yuan! Ayah kandungnya juga seorang profesor yang mengajar di Universitas Tsinghua! Bos besar dari keluarga penjahat itu menjadi penjilat dan membungkuk di depan kakeknya... Qiao Nian terperangah. Ehm... ini tidak sama dengan mengatakan ya! Setelah terbebas dari keluarga penjahat, Qiao Nian bisa menjadi dirinya sendiri. Dia adalah siswa terbaik dalam ujian masuk perguruan tinggi, bintang siaran langsung dan pewaris warisan budaya yang tak ternilai... Identitasnya terungkap dan ketika dia mulai muncul di pencarian teratas di kota, keluarga penjahat itu menjadi pucat. Anti-fans mengejek: Apa gunanya berpura-pura? Bukankah kamu hanya terus mengikuti kakakku setiap hari? Qiao Nian menjawab: Maaf tapi saya sudah punya pasangan. Kakak Sempurna: @Qiao Nian. Izinkan aku memperkenalkannya kepada semua orang. Ini adalah adikku. Kakek Kaya Raya: Cucu kesayanganku, kenapa kamu bekerja keras? Kalau kamu mau sepeda, kakek akan belikan untukmu! Orang kaya dan berpengaruh di Beijing menyebarkan rumor bahwa Master Wang menyembunyikan seorang istri di rumah mewahnya. Tidak peduli seberapa keras orang mencoba membujuknya, dia tak pernah membawanya keluar untuk bertemu orang lain. Jika ditanya, dia akan mengatakan kalimat yang sama. "Istri saya dari pedesaan dan dia pemalu." Itu sampai pada suatu hari ketika seseorang melihat Master Wang yang mulia dan dingin memegang pinggang ramping seorang gadis sambil bersembunyi di sudut dinding dan bergumam dengan mata merah. "Sayang, kapan kamu akan memberiku gelar?" [Anak perempuan palsu yang sebenarnya berasal dari keluarga kaya] + [Dua bos besar]

Brother Ling · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
813 Chs

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · Perkotaan
4.9
360 Chs

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Perkotaan
4.7
540 Chs

Setelah Perceraian, Mantan Miliarder Menemukan Aku Hamil

Leonica bertanya dengan tatapan tajam kepada suaminya yang menjijikkan dan selingkuhannya, 'Gabriel Bryce, bagaimana bisa kau begitu tidak tahu malu?' Ini adalah rumah yang dihadiahkan oleh nenekku, namun kau berani membawa wanita lain ke sini? Bukankah kau takut kalau nenek akan kecewa dengan perbuatanmu...?' Kata-katanya terhenti ketika Gabriel yang marah mengayunkan tangannya ke udara, menampar pipi kirinya dengan penuh kekuatan. Leonica memegang pipi yang berdenyut, matanya lebar dan berlinang air mata saat dia menatap suaminya yang menatapnya dengan pandangan garang. 'Berani sekali kau menyebut nenekku. Kau tidak berhak untuk itu!' dia meludah, mengambil langkah maju dan menusukkan jarinya yang sakit ke pundaknya, membuatnya mundur beberapa langkah. 'Ingat ini baik-baik, Leonica Romero, kalau bukan karena keinginan nenekku yang telah tiada, aku lebih memilih mati daripada berhubungan dengan seseorang sepertimu.' *~*~* *~*~* Leonica Romero selalu menyimpan perasaan pada Gabriel Bryce, CEO of Bryce Empire dan tiran bisnis Norwegia. Beruntung, atas permintaan nenek Gabriel yang sakit, keluarga yang merupakan teman lama, Leonica mendapat kesempatan untuk menikahi orang yang dicintainya. Merasa senang, dia meninggalkan posisi dan pekerjaan impiannya di rumah tangga Romero dan menjadi istri rumah tangga yang sederhana untuk Gabriel. Namun, tiga tahun kemudian, pada hari pemakaman nenek Gabriel, Leonica terkejut saat dia menuntut perceraian, karena mantan kekasihnya Angelina Fernandez tiba-tiba kembali, menyatakan cinta abadinya kepadanya. Namun itu bukan satu-satunya kejutan yang diterima Leonica hari itu. Beberapa jam setelah Gabriel menyatakan keinginan untuk bercerai, Leonica terbangun di rumah sakit dengan berita mengejutkan. Dia hamil dua bulan. Dan Gabriel sama sekali tidak tahu tentang hal itu!

Khira · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
227 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
WoW! Anda akan menjadi peninjau pertama jika meninggalkan ulasan sekarang

DUKUNG