"Mas, ini pesanan untuk meja nomor 7 kan?" tanya Sari dengan nada yang amat pelan.
"Iya, Mbak," jawab sang pramusaji tersebut.
"Masukkan ini dan beri pada lelaki yang duduk di meja nomor tujuh," titah Sari. Tapi orang yang menjadi lawan bicaranya tampak ragu untuk melakukan apa yang diminta oleh Sari.
"Maaf, Mbak. Saya nggak berani. Saya takut." Mendengar apa yang diserukan oleh lelaki di hadapannya itu membuat Sari lagi dan lagi harus mengeluarkan titik lemah sebagian orang apalagi kalau bukan kertas berharga bernama uang.
"Ini," kata Sari memberikan dua lembar uang rupiah berwarna biru. Tapi sayang orang tersebut masih saja menolak sampai pada Sari yang menambahnya menjadi 5 lembar uang biru barulah dia mau melakukan apa yang diinginkan oleh Sari.
Menanggapi hal tersebut Sari hanya bisa memutar kedua manik matanya jengah. "Dasar matre," gerutu Sari.
"Jangan sampai tertukar," ancam Sari dengan tatapan yang sangat sengit.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com