"Kamu percayanya sama aku, bukan sama orang lain. Kamu lebih kenal aku, harusnya jangan dengerin yang lainnya."
"Aku percaya sama kamu, tapi untuk tahu kebenarannya kayak gimana. Aku gak bisa putuskan sendiri."
Ayden berbalik badan dan meninggalkan Jessi sendiri dengan rasa sedihnya yang terlalu banyak.
"Cut!" Teriakan dari sutradara membuat Jessi keluar dari perasaan perannya.
Ayden kembali menghampiri. "Gak apa-apa, kan?" tanyanya khawatir karena sebagai Kirana tadi Jessi terlalu mendalami peran. Hingga terlihat sungguhan dan hampir menangis.
"Gak apa-apa, emangnya kenapa?" tanya balik Jessi sambil kakinya melangkah menuju tempat istirahatnya.
"Keren banget emang. Pantes jadi kesayangan sutradara, lah wong aktingnya juga keren banget. Padahal aktris baru loh," kata Ayden memuji bakat akting Jessi yang memang luar biasa.
Jessi terkekeh kecil. Mendengar pujian untuk dirinya rasanya terlalu lucu karena mereka menilainya berlebihan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com